Teori Sosiologi Modern
TEORI – TEORI EMILE DURKHEIM
Ø Teori solidaritas
Ø Fakta sosial
Ø Teori bunuh diri
Ø Teori tentang Agama
1. Teori solidaritas
Menurut Emile Durkheim ,solidaritas sosial adalah “kesetiakawanan yang menunjukan pada satu keadaan hubungan antara individu dan atau kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama”.
Solidaritas sosial dibagi menjadi dua yaitu:
Solidaritas mekanik
· Solidaritas yang muncul pada masyarakat yang masih sederhana dan diikat oleh kesadaran kolektif,serta belum mengenal adanya pembagian kerja diantara para anggota kelompok.
Solidaritas organik
· Solidaritas yang muncul dari ketergantungan antara individu atau kelompokyang satu dengan yang lainnya akibat spesialisasi jabatan (pembagian kerja).
Ciri – ciri Solidaritas Mekanik dan Solidaritas Organik
Solidaritas Mekanik
Ø Merujuk kepada ikatan sosial yang dibangun atas kesamaan ,kepercayaan dan adat bersama.
Ø Didasarkan pada suatu tingkatan homogenitas yang tinggi dalam kepercayaan.
Ø Dibentuk oleh hukum represif.
Solidaritas Organik
Ø Menguraikan tatanan sosial berdasarkan perbedaan individu diantara rakyat.
Ø Merupakanciri dari masyarakat modern,khususnya kota.
Ø Berdasarkan pada pembagian kerja (division of labor) yang rumit dan didalamnya orang terpesialisasi dalam pekerjaan yang berbeda-beda.
Dalam masyarakat modern ,masalah begitu kompleks meliputi:
· Ada banyak peran dan cara untuk hidup ,sehingga membuat munculnya individualistik.
· untuk menyuasaikan dirinya bahni mengakibatkan norma-norma yang mengatur mereka banyak yang dilangar.
· Masyarakat cinderung anti sosial atau sering disebut oleh Durkheim anomi.
Anomi adalah sebuah istilah yang diperkenalkan oleh Emile Durkheim untuk menggabarkan keadaan yang kacau ,tanpa peraturan.
Kata ini berasal dari bahasa Yunani “tanpa”,dan nomos :hukum “atau”peraturan.
Anomi ini menyebabkan banyaknya terjadi penyimpangan.
2. Fakta Sosial
fakta sosial merupakan cara bertindak,berfikir,dan berperasaan yang berada diluar individu dan memiliki kekuatan memaksa yang mengendalikannya.
Ø Gejala sosial bersifat eksternal terhadap individu
Ø Fakta sosial memaksa individu
Ø Fakta itu tersebar luas terhadap masyarakat atau bersifat umum
Ø Karakteristik fakta sosial
3. Teori Bunuh Diri
Alasan utama Durkheim melakukan studi bunuh diri adalah untuk menunjukan kekuatan disiplin sosiologi.
Menurut Durkheim peristiwa – peristiwa bunuh diri sebenernya merupakan kenyataan – kenyataan sosila tersendiri yang karena itu dapat dijadikan sarana penelitian dengan menghubungkannya terhadap struktur sosial dan derajat integrasi sosial dari suatu kehidupan masyarakat.
Durkheim memusatkan perhatiannya pada 3 macam kesatuan sosial yang pokok dalam masyarakat.
1. Bunuh diri dalam kesatuan Agama.
2. Bunuh diri dalam kesatuan keluarga.
3. Bunuh diri dalam kesatuan politik.
Durkheim membagi tipe bunuh diri ke dalam 4 macam:
· Bunuh diri egoistis :tingginya angka bunuh diri egoistis dapat ditemukan dalam masyarakat atau kelompok dimana individu tidak berinterasi dengan baik dalam unit sosial yang luas.
· Bunuh diri Altruistis: terjadi ketika intergerasi sosial yang sangat kuas ,secara harfiah dapat dikatakan individu terpaksa melakukan bunuh diri .
· Bunuh diri Anomic: bunuh diri ini terjadi ketika kekuatan regulasi masyarakat terganggu.
· Bunuh diri fatalistis: bunuh diri ini terjadi ketika regulasi meningkat.
4. Teori tentang Agama
· Dalam teori ini Durkheim mengulas sifat – sifat ,sumber,bentuk – bentuk ,akibat ,dan valiasai agama dari sudut pandang sosiologis. Menurut Durkheim,agama berasal dari masyarakat itu sendiri.
· Dasar dari pendapat Durkheim adalah agama merupakan perwujudan dari collective consciouness.
· Tuhan dianggap sebagai simbol dari masyarakat itu sendiri yang sebagai collective consciouness.
Kesimpulannya ,agama merupakan lambang collective representation dalam bentuknya yang ideal ,agama adalah sarana untuk memperkuat kesadaran kolektif seperti ritus – ritus agama.
Kritik Terhadap Emile Dukhreim
Dukhreim mendapat kritik terhadap jalan pikirannya yang tidak dikenal kompromi tentang besarnya peran jiwa kelompok yang membentuk individu – individu anggota masyarakat yang oleh pengeritiknya dianggap berat sebelah.
Tampilan Dukhreim dengan teori yang dikembangkannya telah merupakan kekuatan tersendiri untuk menompang kedudukan sosiologi di dalam perkembangan selanjutnya.
Keboleha Durkheim untuk menerapkan metode yang begitu scientific di dalam menunjang teori-teori yang diajukannya. Sebagaimana kita lihat dia beranjak dari fakta-fakta yang dia temukan dan kumpulkan secara mendetail. Hampir semua teori yang diajukan itu didukung oleh fakta-fakta dan ini merupakan prestasi tersendiri dari sosiologi perancis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar