Arti kata sejahtera yang Saya ambil ini dikembangkan oleh dua orang Asia yaitu Mahbub ul Haq (seorang ekonom dari Pakistan) dan Amartya Sen (seorang ekonom-filsuf dari India). Bagi keduanya, "kesejahteraan berarti semakin terbukanya kesempatan dan kemampuan (capability) untuk mendapatkan hak-hak dasarnya sebagai seorang manusia", misalnya terpenuhinya kebutuhan pangan, mendapatkan pendidikan dasar yang memadai, bebas dari buta huruf, selalu dalam keadaan sehat, terhindar dari kematian (avoiding escapable morbidity), atau berupa kondisi abstrak semisal menjadi bahagia, dihormati, bebas dari rasa takut, bebas dari ancaman penghilangan secara paksa, bebas mengemukakan pendapat, maupun bisa berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.
Pengertian sehat menurut WHO adalah "Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of diseases or infirmity". Sehat berhubungan dengan hukum alam yang mengatur tubuh, jiwa, dan lingkungan berupa udara segar, sinar matahari, santai, kebersihan serta pikiran, kebiasaan dan gaya hidup yang baik. Sehat adalah kondisi normal seseorang yang merupakan hak hidupnya.
Menurut WHO, ada tiga komponen penting yang merupakan satu kesatuan dalam defenisi sehat yaitu :
1. Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal.
2. Sehat mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain dalam pepatah kuno "Jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat" (Men Sana In Corpore Sano).
3. Sehat Spritual merupakan komponen tambahan pada pengertian sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton.
Konsep sehat sakit menurut para ahli :
1. Sehat menurut WHO 1974
Kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental, social bukan hanya bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.
2. UU N0. 23/1992 tentang kesehatan
kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
3. Pepkin's
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk tubuh dan fungsi yang dapat mengadakan penyesuaian, sehingga dapat mengatasi gangguan dari luar.
4. Kesehatan mental menurut UU No.3/1961 adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain.
5. Kesehatan sosial adalah suatu kemampuan untuk hidup bersama dengan masyarakat dilingkungannya.
6. Kesehatan fisik adalah suatu keadaan dimana bentuk fisik dan fungsinya tidak ada ganguan sehingga memungkinkan perkembangan psikologis, dan sosial serta dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan optimal.
Studi kasus " Gaya Hidup Sehat Kakekku" :
Saya mengambil contoh kasus pada seorang kakek yang merupakan salah satu anggota keluarga saya. Beliau bernama Subadri (59 tahun). Saya selaku cucunya selalu mengamati aktivitasnya ketika pagi hingga malam hari. Dari sejak bangun tidur hingga tidur kembali. Walau usianya sudah tak muda lagi, namun pada kenyataannya beliau mampu menjaga fisik, mental dan kesehatannya.
Ini bisa dilihat dari aktivitasnya mulai pagi hari, beliau menyempatkan diri untuk Olahraga Jasmani dengan melurus-melenturkan pinggangnya. Kita ketahui bahwa usia tua senja merupakan usia bilamana tulang-tulang yang dimiliki seseorang mulai agak kaku dan sedikit rapuh, akan tetapi beliau tetap menjaga kebugaran fisiknya dengan berolahraga agar tulang tidak terasa kaku dan sendi-sendi tetap bisa untuk beraktivitas kalanya masa-masa muda.
Setelah melakukan olahraga, beliau juga sering membersihkan halaman rumahnya dari daun-dedaunan dari pepohonan yang berguguran, yang kebetulan dirumah ada pohon Jambu air. Beliau sangat telaten dalam bekerja, tak jarang mengajak saya untuk membersihkan halaman rumahnya agar lingkungan rumah tetap segar, sejuk dan sehat.
Di siang hari, ketika saya dirumah dan mengamati aktivitas beliau, selalu ada hal yang beliau kerjakan, dari mencuci mobilnya, merawat dan memperbaiki perabotan rumah tangga jika ada yang rusak, membantu istrinya membersihkan rumah, hingga tak jarang beliau membersihkan saluran air (got) yang mampat oleh sampah makanan. Beliau sangat tidak menyukai lingkungan yang kotor, ketika didepan matanya ada hal yang membuat matanya tak nyaman, beliau langsung bergegas memberes atau membersihkannya dan mengajak saya untuk menjaga kebersihan. Di sore hari, beliau beraktivitas diluar rumah dengan berkumpul dengan tetangga dan tak jarang bersosial dengan orang-orang yang terbilang jauh dari tempat tinggalnya.
Di malam harinya, beliau mengaji dan mengikuti ta'lim di salah satu masjid dekat rumah. Walau matanya suka kabur atau dengan kata lain rabun, namun semangat beliau mengaji dan memelajari Al-Qur'an tetap tinggi.
Dahulu, 7-8 bulan yang lalu, beliau sempat jatuh sakit setelah sepulang salat jum'at. Tak diketahui apa penyebabnya dan ketika dibawa ke Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, beliau mengalami stroke ringan. Raut wajahnya bagian mulut kiri mengalami penarikan urat syaraf, sehingga penyakit ini menjadi sedikit beban dalam aktivitas beliau sehari-hari. Namun takdir Allah berkata lain, berkat usaha dan kesungguh-sungguhannya dalam menjaga kesehatan tubuh serta jasmaninya, tidak memakan makanan yang mengandung garam, tidak pula mengandung manis berlebih, rutin memakan sayur-sayuran dan buah pisang dengan terus-menerus, akhirnya beliau pulih dari penyakitnya dan stroke ringannya hilang dan beliah kini kembali menjalani hidup lebih sehat dan sejahtera.
Analisis kasus :
Bapak Subadri (kakek berumur 59 tahun), merupakan salah satu dari sekian banyak orang yang mampu dan peduli akan menjaga kesehatannya. Kesehatan yang seperti apa??? Kesehatan baik dari segi jasmani, mental, serta spiritual.
Kesehatan jasmani bisa dilihat dari aktivitas beliau di pagi hari muai dari berolahraga, membersihkan halaman rumah, saluran air yang mampat, dan lain sebagainya. Kesehatan mental bisa dilihat dari kepedulian dan rasa kesadaran yang tinggi akan lingkungan yang nyaman, segar dan sehat. Kesehatan rohani juga bisa dilihat dari semangat belajar mengaji dan mengikuti Majlis Ta'lim di Masjid serta rasa sosial yang tinggi baik dengan tetangga dekat maupun jauh.
Beliau juga sangat memperdulikan kesehatan dalam mengonsumsi makanan saat beliau jatuh dan sakit stroke ringan hingga akhirnya sembuh dari cara mengonsumsi makanan yang sehat dan baik bagi tubuh. Kehidupan sehat sangat berperan dalam menciptakan kehidupan lebih sejahtera, nyaman, tidak merasa terganggu kehidupannya, sehat jasmani-rohaninya dan pula sehat dalam berperilaku sosial.
Sumber :
http://www.kompasiana.com/daunpagi/menjadi-sejahtera-tapi-apa-maknanya-itu_54ff35e5a33311004a50f93e
Tidak ada komentar:
Posting Komentar