Senin, 29 April 2013

Media Cetak dan Media Konvensional (Struktur,Sistem dan Dampak)_Quinn Rizqy_Tugas ke 6

Media Cetak dan Media Konvensional (Struktur, Sistem dan Dampak)
Kehadiran teknologi tak pelak memberikan pengaruh sangat besar dalam kehidupan manusia. Manusia menggunakan teknologi dan dikelilingi teknologi hampir dalam setiap gerak kehidupannya. Pada pagi hari, banyak orang yang dibangunkan dari tidur oleh jam, banyak yang kemudian langsung menghidupkan televisi, menyalakan handphone atau komputer untuk memeriksa email atau melihat pesan di facebook. Manusia menggunakan teknologi ketika bekerja sepanjang hari dan bahkan menjelang tidur, dan kita sadar atau tidak bahwasanya kita telah menjadi ketergantungan kepada teknologi.

Menurut McLuhan bersama Quentin Fiore menyatakan dalam perkembangan media mengalami empat fase, yaitu : era kesukaan, era tulisan, era cetak, dan terakhir era elektronik. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang media cetak dan media konvensional. Media cetak merupakan media konvensional (tradisional) dan pertama muncul dalam dunia permediaan. Media cetak dalam perkembangannya yang sangat dinamis kini, karna tidak hanya dikenal sebagai media yang memiliki format sebagai media konvensional, akan tetapi juga menjadi sesuatu yang dapat dinikmati dalam media baru, atau yang dikenal dengan sebutan Online Magazine, ataupun E-Newspaper. Dari situlah kita bisa menyimpulkan bahwa media cetak adalah alat yang mengampaikan berita-berita, pesan dan informasi secara tulis dengan format yang disesuaikan dengan target pasar.
Adapun struktur dari Media Cetak dan Media Konvensional adalah  Pertama, kebijakan redaksi yang tergantung pada ideologi atau politik media cetak. Misal, KOMPAS (Katolik), Suara Pembaruan (Kristen), Republika (Islam), Suara Karya (Parpol) dll. Kedua, frekuensi terbit: harian; mingguan, dwi mingguan; bulanan. Ketiga, waktu terbit: jam (harian); hari tertentu (mingguan); minggu tertentu (bulanan). Ini perlu diketahui dan diperhatikan oleh pemasang iklan. Keempat, cetak: off set modern sampai dengan cetak digital jarak jauh. Kelima, sirkulasi: lokal; nasional; regional; internasional. Keenam, pembaca: jenis kelamin, usia, pendidikan, penghasilan, profesi, hobby, suku, agama dan ras/etnik. Ketujuh, metode distribusi: bagaimana media cetak itu didistribusikan. Misalnya, eceran, loper, agen, toko dll.[1]
Selain itu sistem dalam media cetak dan media konvesional, yakni
  1. Sistem Media Cetak:
Biasanya panjang nakah telah dibatasi, misalnya 5-7 halaman kuarta diketik 2 spasi, Naskah biasanya harus di-ACC oleh redaksi seblum dimuat, Kalau sudah naik cetak (sudah-di film-kan pada proses percetakan), tak bisa diedit lagi, Tiap edisi, desainer atau layourter harus bekerja untuk menyelesaikan desain pada edisi tersebut, Berkala harian (mingguan, bulanan, dua mingguan, dan sebagainya), dan Walau sudah selesai dicetak, media tersebut belum bisa langsung dibaca oleh khalayak ramai sebelum melalui proses distribusi.
  1. Sistem Media konvesional:
Daerah jangkauan luas, Daya yang digunakan besar, Kapasitas sistem masih rendah, Modulasi analog berupa frequency modulation (FM) sehingga memerlukan bandwith yang besar, Belum menggunakan handoff belum terhubung ke jaringan public service telphone network (PSTN), dan Komunikasi hanya untuk suara (voice) saja.
Dampak Media Cetak dan media Konvensional
Menurut McLuhan, dampak dari media cetak dan media konvensional yaitu dengan munculnya masyarakat yang semakin terkotak-kotak atau terfragmentasi. Karena hasil dari cetakan berupa buku atau bentuk tulisan lainnyabersifat mudah dipindahkan, dapat dibawa –bawa dan dapat dibaca dimana saja secara lebih perivat. Hal ini membuat orang menjadi terisolasi dari lingkungan komunitasnya dan mendorong munculnya individualisme. [2]
Daftar Pustaka
2)      Morissan,M.A, Andy Corry W, Farid Hamid, Teori Komunikasi Massa, Gahalia Indonesia, Bogor: 2010, hal. 34


[1] http://yuli-kamboja.blogspot.com/2011/04/media-cetak.html
[2] Morissan,M.A, Andy Corry W, Farid Hamid, Teori Komunikasi Massa, Gahalia Indonesia, Bogor: 2010, hal. 34

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini