Senin, 29 April 2013

Media Cetak dan Media Konvensional_Hermansyah KPI 8_tugas ke 6

Media Cetak dan Media Konvensional
1.      Pendahuluan
Media cetak secara harfiah bisa di artikan sebagai sebuah media penyampai informasi yang memiliki manfaat dan terkait dengan orang banyak (public). Karena itu media cetak termasuk dalam komunikasi massa. Adapun terbitnya juga waktunya berbeda, dari surat kabar harian, mingguan, tengah bulanan dan sebagainya. Media cetak adalah media yang di muat dalam bentuk kertas, seperti koran, dan majalah. Adapun yang pertama memperkarsai media cetak menurut everes  M roger (1986:26)  dalam fase the printing era, pada 3 september 1883 dimana Benjamin Day untuk pertama kalinya menerbitkan surat kabar newyork sun atau di kenal dengan sebutan " penny press".

 Di Indonesia, media cetak tidak lepas dari kemerdekaan Indonesia. Pada waktu itu media ini ikut berperan dalam kemerdekaan Indonesia dengan menyuarakan suara kemerdekaan pada waktu itu melalui media. Adapun media cetak pada waktu itu antara lain, pelita ketjill, otoesan moelajoe, retnodhoemllah, bintang hindia dan sebagainya. Media cetak untuk dewasa ini sering kita jumpai peminatnya masyarakat kebawah dan menengah. Sepeeti tukang ojek yang mangkal di pinggir jalan maupun seorang dosen. Sedangkan media konvensional meliputi dari radio dan televise dan handphene. Jika kita amati media konvensional tidak lepas dari perkembangan dunia komunikasi yang pertama, yaitu media cetak. Menurut everest M. roger era ini di sebut telecommunication era. Bedanya teknologi yang satu ini mudah di akses, dan mencangkup pada audio dan visual. Tidak sepeti media cetak yang hanya pada  segi visual saja. Adapun kelebihan dari teknologi keduanya antara lain: Implikasi positifnya :
-  Konvergensi media memperkaya informasi secara meluas tentang seluruh dunia karena ada akses internet.
-          Memberikan banyak pilihan kepada masyarakat pengguna untuk dapat memilih informasi yang diinginkan sesuai selera, contohnya saja adalah televisi interaktif dan televisi multisaluran dimana pengguna memilih sendiri program siaran yang disukai. Sehingga penggunaan teknologi konvergensi menjadi lebih personal.
-          Lebih mudah, praktis dan efisien. Tidak perlu punya dua media kalau ternyata bisa punya satu media saja dengan dua fungsi.
-          Timbulnya demokratisasi informasi dimana semua orang bisa mengakses informasi secara bebas dan luas dengan berbagai cara dan bentuk.
-          Dalam implikasi ekonomi, konvergensi berpengaruh terhadap perusahaan dan industri teknologi komunikasi karena mengubah perilaku bisins. Keuntungan yang didapat dari hasil konvergensi media sangat menguntungkan dan memajukan perusahaan. Selain itu, mudahnya akses informasi membuat industri dan perusahaan semakin mudah dan cepat mengantisipasi tantangan, kebutuhan baru konsumen serta persaingan yang mengetat.
- Di bidang pekerjaan, jelas sekali di jaman sekarang ini jenis-jenis pekerjaan yang berhubungan dengan teknologi digandrungi banyak orang dan peminat seperti hal-hal yang berbau IT atau sistem informasi, menurut saya hal ini menjadi bukti kuatnya teknologi dalam kehidupan manusia.
-          Masyarakat mendapatkan informasi lebih cepat. Contohnya, para pembaca berita online hanya dengan mengklik informasi yang diinginkan di komputer maka sejenak informasi itu pun muncul.
-          Interaktif. Masyarakat bisa langsung memberikan umpan balik terhadap informasi-informasi yang disampaikan. Media konvergen memunculkan karakter baru yang makin interaktif, dimana penggunanya mampu berkomunikasi secara langsung dan memperoleh konsekuensi langsung atas pesan (Severin dan Tankard, 2001: 370).
-          Konvergensi media menyediakan kesempatan baru yang radikal dalam penanganan, penyediaan, distribusi dan pemrosesan seluruh bentuk informasi secara visual, audio, data dan sebagainya (Preston, 2001: 27).
Konvergensi media juga tidak terlepas dari implikasi negatif, yaitu :
-          Perubahan gaya hidup masyarakat yang menjadi kecanduan teknologi (cybermedia dancybersociety). Adanya ketergantungan teknologi dimana segala sesuatu menjadi serba praktis dan otomatis. Menurut saya teknologi yang praktis memang bagus karena mempercepat dan memudahkan, namun hal ini juga bisa menjadi buruk jika kita tidak bijak menggunakannya,mengapa? Karena dengan adanya praktis kita cenderung menjadi orang yang "malas" dimana segala yang otomatis akan mempercepat hilangnya pekerjaan karena pekerjaan manusia sudah bisa digantikan dengan teknologi yang canggih.

-          Munculnya masyarakat digital/ masyarakat maya. Kemajuan teknologi konvergensi yang maju telah mempersempit jarak dan mempersingkat waktu. Jarak dan waktu sudah bukan masalah lagi, misalnya anda di Eropa dengan saya di Asia bisa saling berkomunikasi saat itu juga melalui internet atau media lainnya tanpa perlu bertemu langsung. Hal ini menimbulkan masyarakat maya dimana komunikasi langsung secara face to face sudah tidak diminati lagi. Pendapat saya ini diperkuat dalam buku berjudul Handbook of new media: social shaping and social consequences of ICTs, dikatakan bahwa media konvergen menyebabkan derajat massivitas massa berkurang, karena komunikasinya makin personal dan interaktif (Lievrouw dan Livingstone, 2006: 164).
-          Media cetak/media tradisional/media konvensional mulai kalah dengan media modern/media baru/ media online.
-          Kesenjangan sosial yang semakin besar.
Adanya dampak positif dan negatif dari konvergensi media pada akhirnya menimbulkan tantangan-tantangan baru yaitu :
-          Menurunnya media cetak, dimana media tradisional atau konvensioanal tertinggal sehingga pers tradisional digantikan oleh pers online. Dalam media digital wartawan bebas mengupdate informasi secara langsung dengan teknologi konvergensi, akibatnya fungsi editor berkurang dalam pers. Masyarakat melalui media digital dapat mengetahui berita pada waktu sesungguhnya atau pada saat peristiwa berlangsung, hal ini berbeda dengan media cetak yang harus menunggu keesokan harinya agar berita dapat disebarluaskan. Ditambah lagi pemerintah juga sudah memanfaatkan teknologi konvergensi ini dengan membuka laman internet untuk publikasi informasi. Maka dari itu hal ini menjadi tantangan media massa konvensional agar tidak terus ketinggalan dengan media digital dan harus mengembangkan manajemen pemberitaannya menjadi lebih cepat, akurat, lengkap dan dapat segera diakses masyarakat di seluruh dunia.

-          Berkurangnya interaksi sosial secara langsung menyebabkan komunikasi yang tidak efektif. Hal ini sebagai tantangan dari dampak negatif konvergensi media dimana face to face mulai tidak diminati lagi, orang lebih cenderung suka berkomunikasi lewat media. Akibatnya adalah hilangnyasocial presence sehingga komunikasi tidak efektif. Mengapa tidak efektif? karena tidak melihat dan merasakan langsung ekspresi wajah serta bahasa tubuh lawan bicara yang akhirnya malah akan timbul kesalahpahaman isi pesan. Contohnya, sekarang orang lebih suka berbicara melalui ponsel dibandingkan bertemu langsung, alhasil resiko adanya misunderstanding semakin besar.
-          Timbulnya kesenjangan sosial yang semakin besar merupakan tantangan bagi konvergensi media. Dulu perbedaan kelas-kelas sosial dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan, dst, namun di masa digital kini, perbedaan kelas sosial semakin jelas terlihat karena dipengaruhi oleh kemampuan akses informasi seseorang. Contohnya, masyarakat di perkotaan dengan yang tinggal di pedesaan memiliki perbedaan dalam mengakses teknologi, dimana masyrakat di kota lebih cepat dan mudah dalam mengakses teknologi dibanding di pedesaan.
-          Hal lain yang menjadi tantangan konvergensi media adalah kesiapan masyarakat agar tidak menimbulkan cultural schock. Perkembangan teknologi seperti konvergensi media merupakan hal baru dan canggih bagi masyarakat, namun kadang sebagian masyarakat belum siap dengan inovasi teknologi ini baik siap secara ekonomi maupun secara pengetahuan. Maka dari itu, perusahaan-perusahaan yang menyediakan teknologi ini harus benar-benar memikirkan daya kesiapan masyarakat dengan hal yang baru, harus sepintar mungkin mengadaptasikan teknologi ini kepada masyarakat. Tantangan lainnya adalah latar belakang budaya dan kebiasaan teknologi masyarakat. Para pelaku konvergensi media harus bisa menyesuaikan teknologi konvergensi media ini dengan budaya-budaya yang ada dalam masyarakat.
-          Tantangan selanjutnya adalah antara konvergensi dengan peraturan (regulasi). Dalam hal ini pemerintah selaku regulator bertanggung jawab penuh dalam menciptakan peraturan untuk melindungi seluruh masyarakat dari pengaruh negatif media dan mengatur kebebasan konvergensi media agar tetap pada batasnya. Hal ini diharuskan agar tidak terjadi tabrakan kepentingan yang merugikan satu pihak dimana biasanya para pengguna/masyarakatlah  yang menjadi korban perkembangn dari teknologi komunikasi tadi.

2.      Metode Studi
Dalam penulisan paper ini, penulis menggunakan metode studi pustaka. Dalam pengerjaannya, penulis mencari dan mendapatkan sumber informasi dari buku-buku yang membahas mengenai teori-teori sosiologi. Yaitu Sosiologi Klasik (Prof. Dr. Wardi Bachtiar, M.A., 2006), dan sosiologi. Sebuah pengantar. Yusron razak, M.A 2008

3.      Analisis

Dari pembahasan dia atas dapat kita analisis, media apaupun jenisnya tidak akan lekang oleh waktu karnah kecanggihan dunia komunikasi sekarang ini, karnah setiap induvidu mempunyai kebutuhan yang berbeda terhadap sebuah media. Ambil contoh saja, saat ini berita mudah di akses melalui media digital, tapi bagi orang penari becak Koran lebih di minati maupun radio bagi orang yang mengunjungi warung makan (warteg). Ini dapat di sadari oleh kita karanh media di sesuaikan dengan kebutuhan khalayak, di mna orang yang bersangkutan tinggal dan adaptasi. Jika masyarakat di pedesaan, media yang di akses yaitu media cetak maupun konvensional, tapi yang sering terlihat media konvensional. Beda dengan orang kota yang sering kita lihat bisa media cetak maupun konvensional terutama televise.

4.      Daftar Pustaka

Nasrullah, Rulli. 2012. Komunikasi Antar Budaya , Jakarta: Kencana Prenada Group
Irawan, Asep .2002. Perkembangan Teknologi Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Group










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini