Senin, 29 April 2013

Media Elektronik dan Media Online_Farwah Assegaf_Tugas 7

MEDIA ELEKTRONIK DAN MEDIA ONLINE (STRUKTUR, SISTEM, DAMPAK)

Nama   : Farwah Assegaf (109051000146)
Kelas   : KPI 6F

A. PENDAHULUAN
Media elektronik adalah media yang menggunakan elektronik atau energy elektromekanis bagi pengguna akhir untuk mengakses kontennya.[1] Media elektronika merupakan media yang muncul setelah media cetak. Media yang termasuk ke dalam media elektronika, adalah (1) siaran radio yang bersifat auditif sehingga kita dituntut membayangkan apa yang disajikan melalui siaran radio, (2) siaran televisi yang bersifat audio-visual yang membuat kita tak perlu membayangkan lagi apa yang disampaikan siaran televisi karena sudah ada visualisasinya dan (3) Film, yaitu gambar bergerak yang merupakan bentuk dominan dari komunikasi massa visual. Film adalah media yang lebih banyak bersifat hiburan. Karenanya, orang menonton film ke bioskop mempunyai tujuan utama untuk memperoleh hiburan. Namun, ada juga beberapa film yang dibuat untuk keperluan informatif dan persuasif.[2]  
          
  Media online adalah media massa yang tersaji secara online di situs web (website) internet, dan media massa "generasi ke tiga" setelah media cetak (printed media)- koran, tabloid, majalah, buku, dan media elektronik (electronic media)- radio, televisi, dan film/video.
            Media online merupakan produk jurnalistik online. Jurnalistik online di sebut juga cyberjournalism, di definisikan sebagai: " Pelapor atau peristiwa yang di produksi dan di distribusikan melalui internet (Wikipedia)".
            Secara teknis atau "fisik" media online adalah media berbasis telekomunikasi dan multimedia (komputer dan internet). Termasuk kategori media online adalah portal, website (situs web, termasuk blog), radio online, TV online, dan email.
            Mengakses media online, selain dari dekstrop, makin mudah diakses seiring perkebangan teknologi smartphone : Blackberry, iPhone, Samsung Galaxy, (Galaxy Note), Tablet berbasis OS Symbian, Android, iOS, Windows Mobile, dll.[3]

Struktur Media Elektronik dan Media Online                                                                                                                                                                  
Struktur media elektronik dan media online, meliputi:[4]


Pemimpin umum
                                                                                           |
                                        Pemimpin Redaki  ___________________________ Pemimpin Perusahaan                                     |                                                                                        |
                                                                                                                                           Iklan Teknologi Informasi __ Redaktur Pelaksana __ Putlisbang                                               |
                                                      |                                                                                Keuangan
                                          Koord Liputan                                                                                         |
                                                      |                                                                                     SDM
                              Redaktur __________ Redaktur                                                             |
                               |                                    |                                                              Promosi
                              Wartawan                    Wartawan                                                                   
                 


Sistem Media Elektronik dan Media Online
Sistem media elektronik sangat berpengaruh besar pada masyarakat dalam membuat citra (image) pada seseorang. Televisi misalnya lewat produk beritanya mampu mengangkat dan menjatuhkan popularitas politikus dalam sekejap, sekaligus mengerahkan dukungan rakyat untuk bersikap positif ataupun negatif. Telah banyak fakta yang membuktikan "keperkasaan" televisi dalam hal ini, Garin Nugroho(2004) sendiri menuliskannya sebagai berikut : "Televisi tidak saja menjadi medium diplomasi, tetapi pada peran selanjutnya, ia mampu menjadi medium pengadilan politik, sekaligus ia bisa menjadi pembunuh dan pelemahan karakter tokoh politik, serta indikator merosot atau naiknya kepopuleran  tokoh-tokoh politik Indonesia".[5]
Sistem Media online, yaitu:
1.      Up to date, media online dapat melakukan upgrade (pembaharuan) suatu informasi atau berita dari waktu ke waktu dan dimana saja, tidak melulu menggunakan bantuan komputer, tetapi fasilitas teknologi pada handphone (telepon genggam) atau lebih spesifik dengan katasmart phone (telpon genggam yang telah memiliki fasilitas teknologi internet). Hal ini terjadi karena media online memiliki proses penyajian informasi/berita yang lebih mudah dan sederhana.
2.      Real time, cara penyajian berita yang sederhana tersebut menjadikan media online dapat langsung menyajikan informasi dan berita saat peristiwa berlangsung hal ini yang dimaksud dengan real time.Wartawan media online dapat mengirimkan informasi langsung ke meja redaksi dari lokasi peristiwa dengan bantuan telepon atau fasilitas internet seperti E-Mail dan lainnya.
3.      Praktis, media online terbilang praktis karena kemudahan untuk mendapatkan berita dan informasinya, kapan saja bila diinginkan media online dapat dibuka dan dibaca sejauh didukung oleh fasilitas teknologi internet. Handphone yang memiliki fasilitas koneksi internet, komputer yang memiliki sambungan internet baik di perkantoran atau di rumah, dan dapat pula di warung internet (warnet).[6]


Dampak Media Elekronik dan Media Online
Media elektronik, juga memiliki banyak dampak positif maupun negatif bagi masyarakat yaitu  masyarakat tidak gaptek alias gagap teknologi, masayarakat dapat mengikuti perkembangan zaman yang semakin modern, media elektronik bisa sebagai ajang mencari ilmu, siswa dapat mencari segala informasi dari segala sumber dan dalam segala bidang, biasanya yang mereka cari adalah informasi tentang pelajaran mereka, tugas-tugas yang diberikan oleh guru mereka, lalu mereka juga mencari teman lewat media elektronik seperti friendster, facebook, dan lain-lain.
Selain itu,  media elektronik juga memiliki banyak dampak negatifnya yaitu dapat mengakibatkan kesehatan terganggu yakni terlalu banyak menghadap komputer, pengaruh yang sangat besar bisa terjadi pada siswa karena rasa keingintahuan siswa yang besar. keingintahuan itulah yang membuat siswa ingin mencari-dan terus mencari informasi yang ingin dia ketahui, mencoba-coba segala sesuatu yang ada dalam media tersebut. pengaruh terbesar bagi para kaum siswa adalah internet, rata-rata pengguna internet yang harusnya 17 th keatas, kini malah 17 th kebawah, video-video.[7]
Dampak positif media online, yaitu:

·         Audience Control             : audiens lebih leluasa dalam memilih berita,
·         Nonlienarity : tiap berita yang disampaikan dapat berdiri atau tidak berurutan,
·         Strorage and Retrievel : berita tersimpan dan diakses kembali dengan mudah,
·         Unlimited Space : memungkinkan jumlah berita jauh lebih lengkap ketimbang   lainnya,
·         Immediacy : cepat dan langsung,
·         Multimedia Capability : bisa menyertakan teks, suara, gambar, video dan komponen lainnya di dalam berita,
·         Interactivity : memungkinkan adanya penigkatan partisipasi pembaca (terhubung dengan sosial media : facebook, twitter, etc).[8]
Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, media online tidak hanya dimiliki oleh institusi media yang menerbitkan secara online namun saat ini media cetak dan media elektonik juga memiliki versi online untuk melengkapai kekurangannya hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan audien[9].
Pendapat yang sama juga dikatakan oleh Septiawan Santana dalam bukunya yang berjudul Jurnalisme Kontemporer, yaitu: Model situs berita secara general yang kebanyakan digunakan oleh media berita tradisional sekedar merupakan edisi online dari media induknya. Isi orisinilnya diciptakan kembali oleh internet dengan cara mengintensifkan isi dengan kapabilitas-kapabilitas teknis dari cyberpace. Sejumlah fitur interaktif dan fungsi-fungsi multimedia ditambahkan. Isinya di update lebih sering daripada medium induknya. Misalnya Washington Post Onlin, CNN Interaktive, dan di Indonesia ada Kompas Online (kompas.com) dan lainnya. [10]
Dampak negatif dari media online, yaitu menurunnya minat baca bagi mahasiswa/pelajar akibat praktisnya media online, Meningkatkan plagiat bagi mahasiswa/pelajar akibat mudah dicurinya karya-karya yang tersaji di media online, Berpotensi mengakibatkan cyber crime (kejahatan dunia maya) seperti pencuikan, penipuan, dan berbagai tindak criminal lainnya.
B. METODE STUDI
Dalam penulisan Paper  ini, penulis menggunakan metode studi pustaka. Dalam pengerjaannya, penulis menggunakan metode ini untuk mendapatkan data yaitu dengan melihat, membaca, dan mempelajari buku-buku referensi juga mencari dari Wikipedia/internet.

C. ANALISIS
Pengertian media massa elektronik adalah suatu alat yang digunakan untuk menyebarkan atau menyampaikan informasi kepada khalayak melalui suara atau gambar dan suara dengan memanfaatkan teknologi elektro contohnya seperti radio, televisi, atau film.
            Dewasa ini, perkembangan Media Massa Elektronik di Indonesia sangat pesat seiring dengan kemajuan teknologi informasi itu sendiri. Televisi misalnya, pada tahun 1994 kita hanya mengenal 6 stasiun televisi swasta dimana yang terakhir lahir adalah Indosiar. Hari ini puluhan stasiun televisi telah lahir termasuk televisi lokal. Tingginya minat masyarakat terhadap informasi atau berita terbaru membuat media massa menjadi salah satu lahan bisnis yang sangat menjanjikan. Karena penting dan mudahnya menyampaikan informasi melalui Media Massa Elektronik, banyak politisi yang  beralih berkampanye melalui media ini. Khususnya televisi, media massa ini paling banyak digemari karena indra manusia lebih mudah menangkap informasi yang berasal dari visual dan audio visual.
Keberadaan radio di Indonesia tidak dapat dipandang sebelah mata khususnya di kota-kota besar. Bahkan banyak presenter-presenter terkenal lahir dari dunia radio yang membesarkan nama mereka. Semakin besar jangkauan radio membuat eksistensi radio masih terjaga hingga sekarang walaupun tidak akan pernah menyamai kepopuleran televisi. radio harus mempunyai sisi unik agar penggemar tidak beralih ke televisi dapat dilakukan dengan membuat acara yang memang hanya dimiliki radio misalnya acara curhat cinta.
Yang cukup  populer di kalangan pemuda adalah film khususnya film hollywood. Semakin banyaknya film barat yang masuk ke Indonesia sangat mempengaruhi kebudayaan tanah air khususnya di kalangan remaja. Saya sangat menyarankan kepada Anda semua untuk menerapkan satu filter dalam diri Anda ketika menonton film barat. Tetapi hal yang paling menyedihkan adalah hasil karya negeri kita yang terkenal sopan menghasilkan film yang kurang pantas untuk di tonton.
Saya simpulkan bahwa semakin pesatnya perkembangan media massa elektronik dalam menyampaikan informasi kepada kita memaksa diri kita untuk membentengi diri dengan menghadirkan adab dan norma yang ada ketika menerima informasi tersebut.

Sedangkan Media online, merupakan salah satu jenis media massa yang popular dan bersifat khas. Kekhasan media online  terletak pada keharusan memiliki jaringan teknologi informasi dan menggunakan perangkat komputer, di samping pengetahuan tentang program komputer untuk mengakses informasi/berita. Media online juga dapat dikatakan media tersempurna dibandingkan dengan media sebelumnya (media tradisional). Selain terbitnya real time media onlinejuga dapat menerbitkan berita berupa tulisan, audio, dan video layaknya surat kabar, radio, dan televisi.
Setelah munculnya media online  bukan berarti menggeser media cetak dan elektronik karena media online  memiliki keunggulan yang lebih dari pada media cetak dan elektronik. Media online memiliki wilayah konsumen (pembaca/komunikan) tersendiri hanya saja media online memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh media cetak dan elektronik.

Media Online di Indonesia kebanyakan lahir pada saat jatuh-nya pemerintahan Suharto di tahun 1998, dimana alternatif media dan breaking news menjadi komoditi yang di cari banyak pembaca.Dari situlah kemudian tercetus keinginan membentuk detikcom yang update-nya tidak lagi menggunakan karakteristik media cetak yang harian, mingguan, bulanan. Yang dijual detikcom adalah breaking news. Dengan bertumpu pada tampilan apa adanya detikcom melesat sebagai situs informasi digital paling populer di kalangan pengguna internet Indonesia.
Media online lain tumbuh, beberapa di antaranya adalah:
1.      Kompas Cyber Media,
2.      Republika,
3.      Suara Pembaruan,
4.      Media Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA :
Yunus, Syarifudin., Jurnalistik Terapan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010)
Jhon, Teori Komunikasi Massa,( Kencana Prenada Media Group, Jakarta: 2008) Edisi Kedelapan
Santana, Septiawan. 2005. Jurnalistik Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Fernando, Lumowa (Redaktur SKH Tribun Manado (www. Tribunmanado. Co. id), 2012
http://www.umnaw.ac.id/?page_id=685             
http://tonz94.files.wordpress.com/2010/10/22-manajemen-media-online.pdf


[1] id.wikipedia.org/wiki/Media_elektronik. Di akses pada hari Sabtu, 27 April 2013 pukul 01. 15 WIB
[2] http://www.ut.ac.id/html/suplemen/skom4315/1c2.htm. Di akses pada hari Sabtu, 27 April 2013 pukul 01.30 WIB
[3] Fernando, Lumowa (Redaktur SKH Tribun Manado (www. Tribunmanado. Co. id), 2012. Di akses pada hari Sabtu, 27 April 2013 pukul 01. 55 WIB
[4] http://www.slideshare.net/yudhaspiza/manajemen-redaksi-media-online, Di akses pada, 27 April 2013 pukul  02. 45
[5] http://www.umnaw.ac.id/?page_id=685. Di akses pada, 27 April 2013 pukul 02.15 WIB
[6] Yunus, Syarifudin., Jurnalistik Terapan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 32-33
[7] http://pengaruh-apel.blogspot.com/ Di akses pada,  27 April pukul 03. 00WIB
[8] Fernando, Lumowa (Redaktur SKH Tribun Manado (www. Tribunmanado. Co. id), 2012. Di akses pada hari Sabtu, 27 April 2013 pukul 03.20 WIB
[9] Vivian, Jhon, Teori Komunikasi Massa,( Kencana Prenada Media Group, Jakarta: 2008) Edisi Kedelapan, h. 286
[10] Santana, Septiawan. 2005. Jurnalistik Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, h. 136-137

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini