Kehidupan Dari Seorang Pedagang Kaki Lima Dipasar Sandratex
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari pastilah kita memerlukan penghasilan atau pendapatan.Oleh sebab itu pastilah kita membutuhkan pekerjaan yang dimana untuk menunjang kebutuhan.
Namun keterbatasan pendidikan dan ekonomi,maka banyak sebagian masyarakat jakarta yang menjadi pedagang,baik pedagang yang legal mau pun ilegal contohnya pedagang kaki lima yang sering kali menjadi masalah penertiban dikota jakarta belum lama ini.
Pedagang Kaki Lima adalah mereka yang melakukan kegiatan usaha dagang perorangan atau kelompok yang dalam menjalankan usahanya menggunakan tempat-tempat fasilitas umum, seperti terotoar, pinggir-pinggir jalan umum, dan lain sebagainya
Masalah pedagang kaki lima bagi sebagian orang dan pemerintahan adalah sebuah masalah bagi kota jakarta,menurut mereka.Pedagang kaki Lima merupakan suatu kelengkapan kota – kota di seluruh dunia dari dahulu. Sebagai kelengkapan, pedagang kaki lima tidak mungkin dihindari atau ditiadakan. Yang harus dilakukan dalam menyikapi keberadaan PKL tersebut adalah melalui penataan, pembinaan, dan pengawasan. PKL memiliki fungsi ekonomi, sosial, dan budaya yang membentuk suatu kawasan perkotaan.
Pada intinya adalah PKL merupakan sekelompok oarng yang melakukan kegiatan perdagangan di pinggir jalan. Keberadaan PKL berlokasi di sekitar atau dekat dengan kawasan fungsional, yang merupakan pusat kegiatan manusia.
Asumsi: Banyak pedagang yang menyalahgunakan fasilitas umum
2. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana hubungan sosial antar Pedang Kaki Lima lainnya?
2. Kenapa tidak menyediakan lapak sendiri untuk berdagang?
3. Metode
Metode yang digunakan ialah metode Kualitatif. Karena datanya berdasarkan cara kerja dan cenderung menggunakan analisis.
4. Teori
Teori yang digunakan pada observasi ini adalah teori dari Max Weber, karena subjek yang diteliti adalah pedagang.
5. Area Riset
Penelitian dilakukan dipasar sandratex, penelitian ini dilakukan dengan cara mewawancarai pedagang kaki lima dipasar sandratex yang berjualan es buah. Penelitian dilakukan pada tanggal 3 Mei 2014.
BAB II
PEMBAHASAN
I. Pertanyaan Lapangan
1. Apakah ibu sudah berkeluarga?
2. Kenapa ibu lebih memilih menjadi menjual es buah?
3. Ibu kenapa memilih tempat berjualan disandratex?
4. Apakah penghasilan ibu berjualan ini memenuhi kebutuhan sehari-hari?
5. Apakah anak-anak ibu semuanya sekolah?
6. Apa suka duka ibu dalam berjualan?
7. Bagaimana cara ibu mengatur keuangan?
II. Jawaban Narasumber
Nama saya ibu titin, saya sudah mempunyai keluarga dan saya mempunyai 3 anak dan 1 suami. Saya lebih memilih menjual es buah karena bahannya lebih mudah dicari dimana-mana dan banyak yang menyukai es buah, dan juga harga buah tidak terlalu mahal dan terjangkau.
Saya memilih tempat berjualan disandratex karena tempatnya dekat dari rumah dan juga disini banyak pembelinya, penghasilan saya berjualan lumayan cukup untuk memenuhi kebutuhan saya dan keluarga dalam sehari-hari. Alhamdulillah anak-anak saya sekolah semua, anak saya yang pertama kelas 3 SMA, anak kedua kelas 3 SMP, dan anak saya yang terakhir kelas 5 SD. Dan anak-anak saya alhamdulillah mereka suka mendapatkan peringkat dikelasnya.
Suka dukanya dalam berjualan saya sukanya kalau lagi banyak pembeli atau laris saya sangat senang karena saya bisa dapet penghasilan yang lebih, dukanya kalau lagi tidak laris penghasilan saya berkurang. Biasanya saya cara mengatur keuangan dari penghasilan saya berjualan setengahnya untuk makan sehari-hari dan sisanya ditabung untuk biaya anak-anak sekolah.
III. Profil Narasumber
Nama: Ibu Titin
Umur: 43 Tahun
Pekerjaan: Pedagang
IV. Kesimpulan
Ibu titin memilih profesi sebagai pedagang es buah untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dan untuk menyekolahkan ketiga anaknya, walaupun terlihat mudah namun dalam menjalani hari-harinya sebagai pedagang es buah pun mengalami kendala dan hambatan, Maka dari itu sekarang kita mengetahui betapa sulitnya mencari uang , maka hikmah yang dapat saya ambil dari cerita diatas adalah hargailah uang dan berikanlah kepada orang yang membutuhkan dengan tulus apabila kita berlebih rezeki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar