Minggu, 26 Oktober 2014

Tugas5_Ahmad Zainuddin Syah_KPI5C

Etika Dalam Komunikasi Dan Kebudayaan: Meahami Dimensi Etik Dalam Ruang Kebudayaan
 
Istilah etika berasal dari kata ethikus (latin) dan dalam bahasa Yunani disebut ethicos yang berarti kebiasaan norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran baik dan buruk tingkah laku manusia. Jadi, etika komunikasi adalah norma, nilai, atau ukuran tingkah laku baik dalam kegiatan komunikasi di suatu masyarakat.
Beberapa pendpat para ahli mengenai pengertian etika antara lain sebagai berikut:
Drs. Sidi Cjajalba
Etika ialah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
Drs. D.P. Simorangkir 
Etika atau etik adalah pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.                             
Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang atau sebuah kelompok, dan masyarakat, menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
Dalam hal ini, Edward T Hall (1973) berpendapat bahwa budaya adalah komunikasi dan komunikasi adalah budaya. Dengan kata lain, " tak memikirkan komunikasi tanpa memikirkan konteks dan makna kulturnya." Komunikasi dan kebudayaan merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Dalam sebuah kebudayaan terkandung sebuah makna yang ingin disampaikan kepada masyarakat, dimana sebuah kebudayaan pasti menggambarkan identitas/ciri dari sebuah tempat/pemilik kebudayaan tersebut. Disini peran komunikasi sangat dibutuhkan untuk tetap menjaga kelestarian dan untuk memperkenalkan sebuah kebudayaan tertentu ke ranah yang lebih luas. Banya kebudayaan yang tidak dikenal atau tidak di ketahui oleh masyarakat luas di karenakan kurangnya pengenalan atau komunikasi terhadap daerah luar, yang menyebabkan sebuah kebudayaan tidak dikenal. Hal ini banyak menyebabkan sebuah kebudayaan cepat hilang/punah yang tergerus oleh kebudayaan-kebudayaan baru yang lebih komunikatif dan mudah di pahami.
Komunikasi dan kebudayaan sangat berkaitan erat untuk mempertahankan dan untuk pengenalan sebuah budaya itu sendiri. Komunikasi sebagai proses budaya tak bisa dipungkiri menjadi obyektivasi antara budaya dengan komunikasi. Proses ini meliputi peran dan pengaruh komunikasi dalam proses budaya. Komunikasi adalah proses budaya karena di dalamnya ada proses seperti layaknya sebuah proses kebudayaan, punya wujud dan isi serta kompleks keseluruhan. Sesuatu dikatakan komunikasi jika ada unsur-unsur yang terlibat di dalamnya. Kebudayaan juga hanya bisa disebut kebudayaan jika ada unsur-unsur yang terlibat di dalamnya yang membentuk sebuah sistem.
komunikasi yang ditujukan pada orang atau kelompok lain, tak lain adalah sebuah pertukaran kebudayaan. Misalnya, anda berkomunikasi dengan suku Aborigin Australia secara tidak langsung anda sedang berkomunikasi berdasarkam kebudayaan tertentu milik anda untuk menjalin kerja sama atau mempengaruhi kebudayaan lain. Dalam proses tersebut terkandung unsur-unsur kebudayaan.
Budaya atau kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia. Manusia yang beretika akan menghasilkan budaya yang memiliki nilai-nilai etik pula. mengandung tuntutan atau keharusan bahwa budaya yang diciptakan manusia mengandung nilai–nilai etik yang kurang lebih bersifat universal atau diterima sebagian besar orang. Budaya yang memiliki nilai-nilai etik adalah budaya yang mampu menjaga, mempertahankan, bahakan mampu meningktkan harkat dan martabat manusia itu sendiri. Sebaliknya, budaya yang beretika adalah kebudayaan yang akan merendahkan atau bahkan menghancurkan martabat kemanusiaan.
Menentukan apakah suatu budaya yang dihasilkan manusia itu memenuhi nilai-nilai etik ataukah menyimpang dari nilai etika adalah bergantung dari paham atau ideologi yang diyakini masyarakat pendukung kebudayaan . Hal ini dikarenakan berlakunya nilai-nilai etik bersifat universal, namun amat dipengaruhi oleh ideologi masyarakatnya.
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini