Nama: Sarah Fauziah Audina
PMI 5 (Kesehatan Lingkungan)
Perubahan Sosial dan Perilaku Kesehatan Masyarakat
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat. Perubahan-perubahan masyarakat itu meliputi nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku, norma-norma sosial, lapisan-lapisan dalam masyarakat, susunan lembaga kemasyarakatan, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya.
Perubahan sosial menurut para ahli:
· Gillin: suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologis maupun karena adanya difusi atau penemuan-penemuan baru di dalam masyarakat
· Samuel Koening: merupakan modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi ini terjadi karena faktor internal (dari dalam) maupun faktor eksternal (dari luar).
· Selo Soemardjan: segala perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya termasuk di dalamnnya nilai-nilai sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok masyarakat.
Sementara itu ciri-ciri perubahan sosial diantaranya ialah :
1. Ciri-ciri perubahan sosial yang pertama tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya yang disebabkan setiap masyarakat mengalami perubahan yang terjadi secara lambat atau secara cepat.
2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya.
3. Perubahan yang cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara karena berada di dalam proses penyesuaian diri
4. Perubahan yang tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja, karena kedua bidang tersebut mempunyai kaitan timbal balik yang sangat kuat.
5. Perubahan sosial yang secara tipologis dapat dikategorikan sebagai proses sosial, segmentasi, perubahan struktural, dan perubahan struktur kelompok.[1]
Sementara itu definisi kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat.kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, mempromosikan kesehatan dan efisieni dengan menggerakan potensi seluruh masyarakat. Konsep kesehatan masyarakat berkaitan dengan perubahan perilaku sehat akan lebih terbentuk dan bertahan lama bila dilandasi kesadaran sendiri (internalisasi) sehingga konsep upaya sehat dari, oleh, dan untuk masyarakat sangat tepat diterapkan[2].
Perilaku kesehatan memiliki urutan kedua faktor yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat setelah faktor lingkungan. Di Indonesia diduga yang menjadi faktor utama ialah masalah kesehatan sebagai akibat masih rendahnya pengetahuan kesehatan dan faktor kemiskinan. Proses terbentuknya sebuah perilaku kesehatan masyarakat yang diawali pengetahuan membutuhkan sumber pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan kesehatan.
Sikap setuju terhadap suatu perilaku kesehatan masyarakat dapat terbentuk bila pengetahuan yang mendasari perilaku diperkuat dengan bukti manfaat karena perilaku seseorang dilandasi motif. Perilaku sendiri menurut Lawrence Green dilatarbelakangi tiga faktor yaitu faktor predisposisi, faktor pendukung, dan faktor penguat.
Faktor rendahnya tingkat kesehatan masyarakat akibat perubahan sosial yang terjadi di masyarakat meliputi :
1. Masalah kesehatan lingkungan: merupakan keadaan lingkungan yang optimum sehingga berperilaku positif terhadap terbentuknya derajat kesehatan masayarakat yang optimum pula.
2. Penyehatan lingkungan pemukiman: pertumbuhan penduduk yang tidak diikuti pertambahan luas tanah cenderung menimbulkan masalah kepadatan populasi lingkungan tempat tinggal yang menyebabkan berbagai penyakit serta masalah kesehatan. Tidak terpenuhinya syarat rumah sehat dapat menimbulkan masalah kesehatan atau penyakit baik fisik, mental maupun sosial yang mempengaruhi produktivitas keluarga dan pada akhirnya mengarah pada kemiskinan dan masalah sosial.
3. Penyediaan air bersih: kebutuhan air bersih terutama meliputi air minum, madi, masak dan mencuci. Sumber-sumber air tersebut memiliki karateristik masing-masing yang membutuhkan pengelolaan sederhana sampai modern agar layak diminum. Tidak terpenuhinya kebutuhan air bersih dapat menimbulkan masalah kesehatan atau penyakit seperti infeksi kulit, infeksi usus, penyakit gigi dan mulut, dan lain-lainnya.
4. Pengelolaan limbah sampah: pengelolaan limbah dan sampah yang tidak tepat akan menimbulkan polusi terhadap kesehatan lingkungan masyarakat. Pengelolaan kotoran manusia membutuhkan tempat yang memenuhi syarat agar tidak menimbulkan kontaminasi terhadap air dan tanah serta menimbulkan polusi bau dan mengganggu estetika.
Karena menurut Gillin perubahan sosial ialah suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologis maupun karena adanya difusi atau penemuan-penemuan baru di dalam masyarakat. 4 fator diatas ialah perubahan sosial yang terjadi karena saat ini kondisi geografis di indonesia telat mengalami perubahan yang sangat jauh dari sebelumnya. Banyaknya pembangunan yang dilakukan saat ini tidak mementingkan fator kesehatan padahal kesehatan masyarakat dimulai dari lingkungan yang sehat dan karena saat ini masyarakat banyak menerima pelayanan kesehatan secara gratis masyarakat merasa tidak peduli lagi dengan lingkungan yang sehat. Padahal masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibawah standar.
Kesehatan masyarakat memiliki tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan menggerakan seluruh potensi masyarakat. Dapat diartikan bahwa perilaku sehat masyarakat harus ditingkatkan dan dipelihara oleh petugasan kesehatan. Upaya merubah perilaku kesehatan masyarakat dapat dilakukan dengan pendidikan kesehatan atau secara khusus promosi kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
· Dra Mundiatun, M.Si dan drs. Daryanto. 2015. Pengelolaan Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
· www.pengertianpakar.com/2015/03/pengertian-ciri-danbentukperubahan.html?m=1 Diakses pada 13 September 2015. Pukul 20.00
[1]www.pengertianpakar.com/2015/03/pengertian-ciri-danbentukperubahan.html?m=1 Diakses pada 13 September 2015. Pukul 20.00
[2] Dra Mundiatun, M.Si dan drs. Daryanto. 2015. Pengelolaan Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Penerbit Gava Media. Hal 85
Tidak ada komentar:
Posting Komentar