Faizah Nurhidayah Jurnalistik 1 A 1115051000089 // Muhamad Badruddin KPI 1 B 11150510000056
A. Pendahuluan
Teori Karl Marx tentang kelas-kelas sosial , kaum borjuis dan kaum proletar
Objek kajian : Proyek Pembangunan Gedung Parkir dan Perpustakaan UIN Syarifhidayatulloh
Subyek kajian : Pekerja di Dalam Proyek
Objek kajian yang kami lakukan adalah Proyek Pembangunan Gedung Parkir dan Perpustakaan UIN Syarifhidayatulloh yang sudah berlangsung selama tiga tahun yaitu 2013-2015 , proyek dibawah Pemerintahann ini dan Proyek yang di naungi oleh salah satu perusahaan yang berhasil melakukan lelang secara online, kami mengamati bahwa apakah teori marxisme masih relevan di kehidupan saat ini dan di lingkungan yang kami amati tentunya di dalam objek yang kami kaji dan teliti di lingkungan proyek pembangunan Gedung Parkir dan Perpustakaan UIN Syarif hidayatulloh dengan subyek yaitu pekerja dan bagian perkantoran serta orang-orang yang mempekerjakan . Proyek pemerintah yang sudah berlangsung lama ini tentu banyak hal yang harus di teliti dan di terapkan melalui teori-teori yang sudah dipeajari di dalam kelas, dan untuk memenuhi tugas sosiologi , menganalisis kegiatan dan fenomena sosial yang ada di dalam objek kajian .
Selama kurang lebih empat hari penelitian dan mewawancarai narasumber , dan dua hari melakukan obbservasi dengan teori melihat dan meneliti kegiatan yang dilakukan di luar dan di dalam gedung, dari kantor pelaksana pembangunan , dan pekerja baik yang bekerja di dalam gedung atau terlibat dan security yang menjaga sekitar gedung . Melakukan penelitian tentang fenomena sosial yang terjadi antara pekerja yang di kerjakan dan kehidupan sosialnya . Metode yang di gunakan dalah obervasi , pengamatan dari media , lingkungan dan terjun lapangan dengan wawancara .
Semoga Penelitian yang kami lakukan bermanfaat bagi kami memahami teori maupun pembaca.
B. Tinjauan Teoritik
Karl Marx merupakan tokoh alairan klasik sosiologi . Karl Marx sebenarnya bukan sosiolog atau tidak mau juga di sebut sebagai sosiolog. Hasil karya karl marx menjadi bagian dari domen pemikiran sosiologi, Ada empat teori yang terkenal dari karl marx atau bisa di bagi menjadi empat yaitu : Teori tentang konsepsi masyarakat , teori tentang keas-kelas sosial . Teori tentang ideologi , dan teori tentang pemerintahan .
Orang-orang yang mengikuti teori-teori Karl Marx disebut Marxisme/Marxis atau Tangan kiri Hegelian Kiri atau juga sering disebut sebagai aliran tangan kiri. Hegel merupakan guru dari Marx . Di Indonesia sendiri marxisme berkembang..
J ika kita membicarakan aliran marxis tentu banyak sekali varian atau jenisnya , dan dari empat teori teori karl marx disini kami akan memaparkan tentang teori konflik marx beberapa pandangannya tentang kehidupan sosial yaitu bahwa masyarakat merupakan arena bentuk pertentangan . Negara di anggap pihak yang terlibat aktif dalam pertentangan dan negara hanya berpihak kepada kekuatan yang dominan, Paksaan dalam wujud hukum di anggap sebagai faktor utama untuk memelihara lembaga-lembaga sosial seperti milik pribadi , perbudakan , kapital yaang menimbulkan ketidaksamaan hak dan kesempatan , kesenjangan sosial terjadi di masyarakat karena bekerjanya lembaga pelaksanaan tersebut yang bertumpu dengan cara-cara kekerasan , penipuan dan penindasan sehingga kesenjangan sosial merupakan akar dari timbulnya konflik . Negara dan hukum dijadikan sebagai alat penindasan oleh kelas yang berkuasa , atau kapitalis demi keuntungan mereka , kelas-kelas di anggap sebagai kelompok-kelompok sosial yang mempunyai kepentingan-kepentingan sendiri.
Karl Marx hidup di lingkungan borjuis karya terkenal dari Karl Marx adalah tentang teori kelas-kelas sosial dimana Karl Marx menggolongkan masyarakat menjadi kelas borjuis dan proletar dimana kaum borjuis merupakan kaum pemilik modal dan alat-alat produksi dan kaum proletariat merupakan orang yang bersedia mempekerjakan kerjanya tanpa meiliki produksi atau para pekerja yang menjual kerja mereka tanpa alat produksi yaitu buruh .Karena proletar tidak memiliki sarana-sarana untuk memproduksi sarana-sarana untuk memproduksi kebutuhan-kebutuhan mereka sendiri, maka mereka harus menggunakan upah yang mereka peroleh untuk membeli apa yang mereka butuhkan. Maka dari itu proletariat tergantung sepenuhnya pada upahnya untuk bertahan hidup. Hal inilah yang membuat proletariat tergantung pada orang yang memberi upah.
Orang yang memberi upah adalah kapitalis, jelas adalah kapialis adalah orang-orang yang memiliki alat produksi. Kapital adalah uang yang menghasilkan lebih banyak uang. Dengan kata lain, kapital lebih merupakan uang yang di investasikan ketimbang uang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan keingginan manusia. Di dalam teorinya Marx mengungkapkan bahwa kerja yang di lakukan kaum prolteriat/buruh bukan merupakan kerja yang sebenarnya karena pada hakikatnya manusia tersebut tidak bisa berimajinasi dengan hasil atau ciptaan kerjanya melainkan mereka bekerja untuk imajinasi ornag lain atau borjuis atau kapital. Dan walaupun Karl Marx percaya adanya hubungan inheren atau kerja dengan sifat dasar manusia namun Marx juga berpendapat bahwa hubungan ini telah diselewengkan oleh kapitalsime.
Lapangan pekerjaan yang semakin sempit dan kaum proletar yang sangat banyak mengakibatkan kaum proletar bekerja pada borjuis .
Ralf Dahendrof juga mengemukakan bahwa masyarakat di bagi menjadi dua yaitu kelas yang memiliki kewenangan (dominan) dan kelas yang tidak memiliki kewenangan ( subjeksi ). Dan dalam kehidupan masyarakat selalu ada asosiasi seperti negara , industri , partai ,agama , klub-klub dll. Teori Dahendrof justru merupakan kritik teori Karl Marx tentang mencampuradukan antara terori yang empiris dan filosofis , dnan kapitalisme bukan melalui revolusi sosial melainkan melalui proses transformasi .
Dalam proses transformasi kapitalisme berubah menjadi enam perubahan peting yaitu :
1. Pembagian posisi kapital yakni kelas pemilik saham dan produksi.
2. Pembagian komposisi buruh yakni buruh yang ketrampilan dan buruh yang tak memiliki ketrampilan.
3. Tumbuhnya kelas menengah baru .
4. Meningkatnya mobilitas sosial baik secara intergenerasi dan atargenerasi .
5. Perbaikan hak-hak politik warga negara .
6. Pelembagaan konflik kelas.
Marxisme menyatakan bahwa pertentangan dua kelas utama yang menjadi penggerak perubahan masyarakat terjadi secara dialektik. Masyarakat telah berkembang secara dialektik dengan melalui beberapa tahap -- masyarakat pebudakan , masyarakat feudal dan masyrakat kapitalis . Dalam masyarakat terakhir ini terjadi pertentangan utama yaitu kaum borjuis ( pemilik modal ) dan proletariat ( yang hanya memiliki tenaga) . Jika masyarakat kapitalis berkembang maka masyarakat itu akan berubah menjadi gerakan dialektik terakhir yaitu menjadi masyarakat komunis. Adapun dari marxisme sudah berubah pula . Memang seharusnya begitu ! Marx dan Engels bukanlah nabi-nabi yang bisa mengadakan aturan-aturan yang bisa di terpakai untuk segala zaman . Teori-teorinya haruslah di ubah , kalau zaman ini berubah ; teori-teorinya haruslah di ikutkan oleh perubahan dunia , kalau tidak mau menjadi bangkrut.
C. Hasil Observasi Lapangan
Kalau menurut Marx orang yang memberi upah adalah kapitalis . Dan jelas kapitalis adalah orang-orang yang mempuyai alat produksi . Disini kami akan membahas bahwa anggap saja negara dan perusahaan serta uin adalah kapitalis dan mahasiswa serta pekerja adalah proletar.
Seperti halnya yang di sebutkan oleh Karl Marx atas kelas-kelas sosial ( stratifikasi sosial ) yaitu atas dasar posisi masing-masing kelas terhadap sarana-sarana produksinya dimana ada pembagian- pembagian tugas tersendiri menurut bidang keahliannya atau secara kasar mereka menyebut kaum borjuis pemilik modal dan kaum proletar seperti halnya dalam proyek pembangunan gedung parkir dan perpustakaan UIN ada yang namanya pemilik perusahaan , sipil arsitek , MEP , dan Pekerja Lapangan . Menurut Karl Marx dalam analisinya terhadap masyarakat industri lebih bersifat homogen namun pada kenyataannya di lapangan komposisi buruh adalah heterogen dimana buruh dapat di bagi menjadi buruh yang memiliki keterampilan dan buruh yang memiliki keterampilan semi , perbedaan tingkat keterampilan berbeda pula tingkat kepentingannya jadi kritik dari dahrendrof benar adanya . Di dalam Proyek pembangunan ini Negara juga berperan karena sesengguhnya dana yang di relokasikan unutuk pembangunan merupakan dana dari negara .
Negara yang mengatur sistem pembangunan dan karena itu Pembangunan yang berlangsung dari tahun 2013 sampai sekarang sudah mengalami pergantian perusahaan sebanyak tiga kali , dimana perusahaan yang memperoleh proyek adalah perusahaan yang menang di pelelangan , dan menurut narasumber bahwa sistemnya " Yang paling murah adalah yang dapat proyek , namun tidak semua yang termurah bisa mengambil proyek karena harus ada chek and rechek dari pelelangan yang di lakukan secara online tersebut . Pergantian perusahaan yang terus terjadi karena sistem pemerintahan itu sendiri melakukan sistem tender dimana setiap tahun berganti . Jadi proyek pemerintah harus dipatuhi dengan kesepakatan yang telah di setujui dengan perusahaan yang mengelola. Disini bisa di lihat bahwa negara yang memiliki kewenangan mempunyai hak yang sah untuk memberikan perintah. Maka negara merupakan golongan yang mempunyai kewenangan .
Dalam meraih atau mencapai tujuan sebuah lembaga atau perusahaan juga bersaing dengan perusahaan perusahaan lain , kurang lebih ada 30 perusahaan yang melakukan pelelangan dalam pembangunan Proyek di UIN ini Jadi ada persaingan-persaingan diantara kaum pemilik modal atau bisa disebut kapital . Dan menrut Marx "Kapital eksis dan hanya bisa eksis dengan kapital-kapital lainnya " Kapital selalu terlibat kompetisi anatara kapital-kapital lainnya . Kapital walaupun terlihat teratur walaupun sebenaranya mereka berkompetisi secara konstan atantara kapital-kapital seperti yang telah dikemukakan tadi bahwa "yang murah yang dapat proyek" ini menggambarkan bahwa pemerintah akan mengambil keuntungan sebesar-besarnya melalui pelelangan perusahaan-perusahaan tersebut . Jadi apakah pemerintah kita kapitalis atau bukan hanya kita yang bisa menilai sendiri .
Selain bersaing stelah perusahaan tersebut memiliki hak kontrak kemudian di dalam proyek mempekrjakan orang untuk membangun tujuan tersebut 265 pekerja lapangan per minggu dan 68 orang , dan 16 orang pekerja di bagian staff. Disini terlihat bahwa pemilik modal mengeksploitasi pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya , sebenarnya saya sendiri kurang setuju terhadap kata eksploitasi secara fisik karena disini para pekerja , buruh juga tidak merasa di eksploitasi dan di paksa untuk bekerja karena mereka bekerja juga merupakan keinginan sendiri dan kemauan untuk mendapat pekerjaan , namun pada hakikatnya manusia itu sendiri secara psikis di paksa disini merupakan pemaksaan oleh dirinya pribadi karena apabila tidak bekerja maka dia tidak hidup . Karena kaum borjuis dapat hidup tanpa kaum proletar dan kaum proletar tidak bisa hidup dari kaum borjuis orang yang memberikannya upah .
Karl Marx yang mengatakan bahwa kaum proletar akan menduduki posisi memimpin dan berkuasa di tentang oleh leninisme yang mengatakan bahwa kaum proletar tidak cukup cerdas untuk menjadi seorang pemimpin . Dimana menurut kami bisa saja kaum proletar membuat takut kaum borjuis karena pada dasarnya tanpa ada persetujuan dari masyarakat dan masyarakat yang menjadi proletar disini seorang borjuis tidakk bisa mencapai tujuannya dan terhambat . Seperti halnya dalam proyek UIN yang harus mengejar deadline sampai tanggal 15 desember nanti . Karena di takutkan apabila proyek tidak rampung akan terjadi protes dari mahasiswa yang merasa terganggu dan mengamati proyek yang sudah berlangsung lama .Oleh sebab itu walau jadwal di schedule adalah tanggal 31 Desember demi menghindari terjdinya hal yang tidak di inginkan maka proyek dari perusahaan tersebut mendeadlinekan tanggal 15 Desember . Dalam hal ini UIN berusaha menghidari konflik dari mahasiswa .
Sedangkan di dalam proyek itu sendiri para buruh atau pekerja dengan atasannya tidak pernah menuai konflik yang terlalu berarti kecuali konflik dalam batin itu sendiri , kaum buruh atau tukang hanya bisa menerima dan tidak pernah protes apa-apa karena mereka sadar akan posisi mereka "Paling biasanya si permasalahan kecil seperti permasalahan tekhnis neng " ungkap Pak W selaku pekerja di bagian pemipaan . Pak W juga berpendapat bahwa sebagian proyek yang pernah ia garap kalo dari pemerintah memang biasanya molor entah itu dari apanya . Jika Proyek molor dan tertunda maka uang yang dari atas juga akan terhambat sampai ke bawah sampai ke buruh namun biasanya mandor bisa memenuhi kekurangan karena proyek yang di kerjakan tidak hanya satu . Menurut para pekerja yang mengamati di proyek karena sudah mendekati sekali dengan deadline para mandor juga terlihat sudah sangat di kejar waktu dan kadang-kadang melalui ekspresi raut muka mereka seperti orang yang tertekan , kalo menurut kami tekanan pasti ada di bagian pekerjaan manapun baik itu dari atasan dan dari diri pribadi masing-masing .
Kaum proletariat yang hanya memiliki tenaga tidak mampu untuk protes atau memberi usulan atas yang mungkin mereka rasakan kaena kembali lagi tingkat kewenangan yang terbatas .
Seperti halnya Pak S yang merupakan bagian security , sebagai seseorang yang dulunya bekerja di Surabaya sebagai karyawan di sebuah industri Pak S yang terkena PHK karena pengurangan karyawan demi memenuhi tingkat keuntungan dari tempat bekerja Pak S hanya menerima saja , dan kemudian Pak S di tawari kerja menjadi Security , karena ingin terus bekerja maka Pak S terima saja walaupun resiko yang di hadapi saat bekerja lebih berat apalagi menjaga di proyek , seperti makan harus buru-buru , sholat bergantian dengan satpam lain , namun di terimanya dengan ikhlas sebagai resiko pekerjaannya .
Hasil wawancara dengan Pak B selaku pengurus pelaksana yang sudah bekerja di bidang proyek-memroyek ini sejak tahun 1993 banyak sekali pengalaman-pengalaman yang ia rasakan apalagi kalau mengambil proyek di luar jakarta karena resiko yang di tanggung lebih tinggi seperti pengalamnnya saat di Subang dari pada babak belur kemudian Pak B tidak jadi mengambil proyek tersebut , seringnya dengan LSM jika sudah berhadapan dengan LSM maka LSM yang lain akan merembet dari satu dengan lainnya , kesamaan kepentingan yang membuat seseorang menuai konflik , sebenarnya sesuai dengan persuasif dari kita sendiri dengan lingkungan dan masyarakat . "Di UIN sendiri kami mencoba bekerjasama dengan Demaf dan mahasiswa yang mau belajar atau sekedar hunting foto di lingkungan proyek ini demi mengindari yang pertama konflik dan permaslahan lain " Pak B menjelaskan .
Menurut Marx Kapitalis meraup keuntungan untuk diri mereka sendiri dan
Pekerjaan yang di lakukan oleh pekerja yang berada di proyek biasanya bekerja dari pukul 08.00 sd 22.00 di untuk pekerja yang tidak menimbulkan kebisingan bisa sampai jam 02.00 dini hari , pekerja yang bekerja dari jam 08.00 s.d 16.00 itu upahnya sudah dihitung satu hari dan jika bekerja dari jam 16.00 s.d 22.00 itu sudah di hitung dua hari kerja jadi rata-rata pekerja melakukan pekerjaannya selama dua hari kerja sekali kerja . Dan jika ada yang meneruskan bekerja dari jam 22.00 s.d 13.00 itu sudah di hitung tiga hari kerja , sistem yang di lakukan adalah sistem borongan yakni gaji per hari jika ambil dari perhitungan Jakarta , bisa sampai Rp.85.000/hari dan tergnatung mandor di bagian masing-masing.
Dengan demikian sistem yang di buat dari masing-masing upah untuk kaum proletar berbeda-beda tergantung dari pemimpin bagian-bagian itu sendiri .
Kualitas SDM yang rendah sehingga rata-rata yang bekerja merupakan umur anak perkuliahan dan keatas sampai 40 tahun lebih , Anak-anak lulusan SMA, SMP yang tidak melanjutkan dan enggan untu mencari pekerjaan di kampung yang biasa harus bertani dan mereka merasa gengsi , walaupun ibarat kata lebih susah dan lebih lelah untuk bekerja di proyek seperti ini tapi yang meurut kami amati mereka tergiyur akan hasil setiap hari yang mereka dapat dan bisa lebih dari bekerja di kampung yang pendapatannya hanya musiman yakni musim panen . Karena kualitas SDM yang rendah ini bagi kaum yang memiliki modal mengajak dan menggunakan kesempatan yang baik ini demi membuat orang bekerja di industri nya . Baik yang mengajak saudara , orang di kampung dan di iming-iming oleh gaji yang besar . Padahal mereka bekerja tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan .
Menurut hasil wawancara dar beberapa tukang mereka mengatakan jika fikiran mereka masalah gaji mengatakan cukup maka cukup dan bila terus merasa kurang ya mereka akan terus merasa kurang , intinya jika bersyukur maka mereka akan bersyukur .
Disini kembali lagi kepada agama bahwa orang-orang yang bekerja hanya pasrah dan menjadikan agama sebagai keluh kesah .
Karl Marx yang mengatakan bahwa agama merupakan suatu sumber konflik tidak di terapkan di proyek UIN ini .Kapitalisme sebagai musuh kaum marxis dan tentunya kita umat muslim bahwa kita jangan melihat marxis dari apa yang menyebabkan mereka melarang agama karena pada masa Karl Marx agama Yahudi atau Kristen mendukung dan sejalan dengan kapitalisme sedangkan umat islam tidak .
Menurut kami konflik yang terjadi di dalam kaum proletariat atau buruh dalam konteks proyek disini rata-rata merupakan konflik batin dan rasa resiko yang harus mereka tanggung . Sedangkan konflik dari luar perusahaan dan yang memiliki pekerja lebih berbahaya yaitu kelas mahasiswa dan pihak dari universitas , bisa di bayangkan jika pemberontakan lebih jelas dan lebih akan terealisasikan dari kelas mahasiswa sendir seperti kabar berita di harian Daerah, dari argumen mahasiswa dari salah seorang ketua sebuah organisasi bahwa jika tidak segera rampung maka mahasiswa akan melakukan aksi.
Tentunya ini sangat berkebalikan dengan kaum proletar atau buruh karena mereka merasa butuh untuk mencari penghidupan dan mereka melakukan kesepakatan dan mau untuk menjadi atau bekerja menjadi buruh atau tukang .
Para pekerja menjadi buruh-buruh yang bebas membuat kontrak-kontrak yang bebas dengan kapitalis , Para pekerja tidak mampu memproduksi untuk dirinya sendiri namun untuk kepentingan orang yang di atasnya .
D. Kesimpulan
Dalam kehidupan sosial masyarakat pasti menginginkan mempunyai pekerjaan dan mendapat pekerjaan yang baik namun Teori Karl Marx dan kenyataan memang mengatakan bahwa ada yang namanya Kelas-kelas sosial , tentang bagaimana kita memandang teori tersebut dan sesuai fakta yang ada di lapangan , atau memilah sebuah teori dan menentukan mana yang kita gunakan dalam kehhidupan ataupun menuntut ilmu , bahwa pemikiran seseorang bukan benar-benar orisinil dari pemikirannya sendir namun terpengaruh oleh pemikiran lain . Kaum Borjuis Kaum Proletar bisa menjadi yang di sebut "manusia" dengan hak dan kewajiban masing-masing sesuai dengan apa yang kehidupannya mau , namun tidak lagi menjadi manusia apabila Kaum borjuis semena-mena dengan kekuasaannya . Dalam proyek tersebut sendiri memperlihatkan kondisi yang kondusif dimana tidak ada penyiksaan atau pemaksaan yang berarti dan pemenuhan kepuasan dalam bekerja merupakan keinginan sendiri dan kembali dengan pemikiran masing-masing. Jika Marx harus mengatkan bahwa kaum proletar harus bangkit dan menggantikan kapitalis bisa saja di akui atau di setujui sebagai pemikiran yang pantas , namun apakah kita harus selalu mengikuti Marx ? Kita harus berpegang pada keyakinan kita bukan keyakinan orang lain. Selain itu tindakan yang benar dari kaum atas untuk menghindari konflik juga harus diakui baik , dan tidak selamanya kapitalisme buruk . Namun jika kapitalisme sudah berubah dengan hal yang tidak baik maka kami selaku penulis makalah setuju untuk melakukan apa yang seharusnya menjadi hak milik.
Daftar Pustaka
Goerge Ritzer Douglas J Goodman penerjemah Nurhadi dkk., 2008 Teori Sosiologi Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Sosiologi modern , Jakarta , Kreasi Wacana
Anthony Giddens, Daniel Bell , Michel Forse etc 2008 Sosiologi Sejarah dan Berbagai Pemikirannya, Yogyakarta, Kreasi Wacana Yogyakarta.
Kasenda Peter , 2014, Sukarno Marxisme & Leninisme Akar Pemikiran Kiri & Revolusi Indonesia Depok , Komunitas Bambu.