Senin, 30 November 2015

tugas observasi imam farid santoso 11150510000038 arya andika nugraha 111505100000202

 

 

 

 

 

 

 

 

Tugas Kelompok Sosiologi Observasi

Dosen Pembimbing: Dr.Tantan Hermansyah, M.Si

Oleh :

Arya Andika Nugraha

Jurnalistik IB

(111505100000202)

Imam farid santoso

KPI IA

 (11150510000038)

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 A.    LATAR BELAKANG

    Ekonomi merupakan salah satu aspek yang sangat berpengaruh dalam pembangunan nasional di sebuah Negara, tentunya banyak teori ekonomi yang dikemukakan para ahli, mulai dari teori ekonomi marxisme yang berpendapat bahwa system ekonomi itu memiliki 2 kelas, yang pertama adalah kelas kaum borjuis ialah kelas yang memiliki modal dan pembeli tenaga pekerja dan yang kedua, adalah kelas kaum proletariat yaitu kelas dimana yang hanya mengandalakan kemampuan tenaga kerjanya saja. Sebuah Negara sangat terbantu dengan system ekonomi yang mereka anut, walaupun system ekonomi disebuah Negara tidak diatur secara deminikian legal atau valid, tetapi tanpa kita sadari banyak system ekonomi yang dipakai di sekitar kita. Misalnya contoh kecilnya aja, restoran siap saji, yang bisa dikatakan bahwa mereka menggunakan teori ekonomi marxisme yang kita ketahui adalah karl marx yang mencetuskan teori teori dari marxisme. Dan adapula teori neo marxis, yang bisa dibilang teori yang menentang adanya teori marxisme, seperti (George Lukas, Ralf Dahrendolf, Antonio Gramsci, Jurgen Habernas,Van Dijk, dan P. Bordieu).

§  Tujuan Penulisan

    Pada kesempatan kali ini, kami akan mengobservasi mengenai teori ekonomi yang sedang berjalan disekitar kita. Baik mengambil teori ekonomi karl marx (marxisme) ataupun teori ekonomi neo marxisme,dalam observasi ini, kami mengobservasi salah satu restoran waralaba yang memang sudah banyak diketahui hal layak ramai memiliki cabang dimana-dimana bahkan di indonesia merupakan salah satu restoran asing yang setiap harinya ramai didatangi pelanggan setia yang dominan adalah kawula muda yakni restoran waralaba "DUNKIN DONUTS" yang bertujuan mengaitkan dengan masalah teori ekonomi kapitalis marxisme.

 

§  Pemilihan Metode , Waktu & Lokasi

     Metode yang kami gunakan pada penelitian kali ini adalah metode observasi pengamatan, yang dimana kami hanya datang ke tempat tersebut lalu langsung mengamati bagaimana suasana, juga pekerjaan dan pelayanan di restoran tersebut. Semoga tugas ini selain memenuhi sebagai kewajiban mahasiswa juga bermanfaat untuk semua yang membacanya.

    Observasi ini kami lakukan pada hari Sabtu, 28 November 2015 ; di Dunkin' Donuts jalan MH. Thamrin  No. 11 Sarinah arah Tanah Abang , Jakarta Pusat.

B.     TINJAUAN TEORITIS

TEORI MARXIS ;

v  Teori kelas sosial ( Kapitalis & Proletar )

                                                                                

       Kelas sosial merupakan pengelompokan sosial paling mendasar pada masyarakat. Masyarakat selalu bertransformasi sehingga menyebabkan munculnya kaum kapitalis dan kaum proletar. Jika dilihat secara keseluruhan akan ada dua kelas dalam tatanan ekonomi kapitalis, yaitu kaum borjuis & kaum proletar. Kaum borjuis adalah pemilik sarana produksi dan pembeli tenaga kerja. Sedangkan kaum proletar adalah sekelompok orang yang tidak memiliki sarana produksi dan hidup dengan mengandalkan tenaga kerjanya. Borjuis sama dengan kapitalis, yang berprospek menghasilkan uang dan uang. Untuk menghasilkan uang, kaum kapitalis atau kaum borjuis harus membuat relasi dengan kaum proletar, ya dengan cara membeli tenaga kerja kaum proletariat tersebut.  Prinsip ekonomi kapitalis yaitu melakukan kegiatan ekonomi dengan menekan biaya produksi seminim mungkin dan berusaha menghasilkan hasil (uang) semaksimal mungkin. Selain dengan menekan biaya produksi seminimal mungkin, prinsip ekonomi kapitalis adalah membeli murah tenaga kerja kaum proletar,dari sinilah muncul teori nilai lebih yang dikemukakan oleh karl marx.

 

v  Teori nilai lebih

         Dalam teori nilai lebih Karl Marx mengemukakan bahwa kapitalis membayar buruh dengan harga yang tidak sepadan dengan pekerjaan yang dilakukan si buruh, caranya dengan tidak menghentikan kerja seorang buruh ketika pekerjaan tersebut sudah menghasilakan komoditi yang nilainya setara dengan tenaga si buruh yang dibelinya. Artinya, si buruh harus melakukan dua jenis kerja, yaitu pertama kerja untuk menghasilkan nilai setara dengan upah yang diperolehnya dan  kedua kerja untuk memperoleh nilai bagi si kapitalis. Kerja lebih inilah yang menjadi "nilai lebih" sebagai sumber utama keuntungan . dengan hadirnya teknologi,apabila dilihat secara sepintas tingkat kesejahteraan buruh relatif meningkat, namun peningkatannya tidak sebanding dengan peningkatan kekayaan kapitalis.[1]

v  Teori akumulasi kapital

      Menurut Marx, bukan karena pribadi si kapitalis yang serakah dan tidak berbudi yang menyebabkan ia harus mengambil bagian "nilai lebih" lebih banyak. Namun, hukum persaingan dalam kapitalisme mewajibkan si kapitalis meningkatkan keuntungan agar bisa mengakumulasi dan mengembangkan kapitalnya terus menerus demi mempertahankan usahanya dari persaingan dengan kapitalis-kapitalis lainnya.

 

TEORI  NON MARXIS ;

         Teori non marxis berkaitan dengan tubuh fenomena yang telah di istilahkan dalam ungkapan 'ekonomi terencana','pemrograman ekonomi',atau lebih jauh 'perencanaan indikatif'. Hal tersebut adalah bentuk lain dari intervensi sadar dalam ekonomi. bertentangan dengan semangat klasik kapitalisme, tetapi hal tesebut merupakan intervensi yang dicirikan oleh fakta bahwa hal tersebut bukan lagi terutama sebuah tindakan pemerintah tetapi merupakan sebuah tindakan kolaborasi,integrasi antara pemerintah dengan kelompok-kelompok kapitalis disisi yang lainnya. Apakah ciri pokok dari 'perencanaan infikatif' tersebut ? Perencanaan tersebut secara esensiil berbeda dalam sifat dari perencanaan sosialis.

     Perencanaan tersebut tidak terutama pada kaitan dengan menyusun serangkaian tujuan dalam gambaran produksi dan memastikan pencapaian dari tujuan - tujuan tersebut. Kepentingan utamanya adalah dengan mengkoordinasi rencana investasi yang telah dibuat oleh firma - firma swasta dan dengan mempengaruhi kebutuhan koordinasi tersebut. Dengan mengajukan tujuan-tujuan yang menjadi prioritas pada tingkat pemerintahan. Hal tersebut tentu saja, tujuan-tujuan yang berkaitan dengan kaum borjuis. Aspek yang lain dari "ekonomi terencana" memberikan sebuah karakter yang terutama sekali berbahaya berkaitan dengan gerakan kelas pekerja. Adalah ide bahwa "program social" atau "kebijakan pendapatan" selengkapnya ada dalam "pemograman ekonomi" dimungkinkan untuk menjamin stabilitas trust - trust dalam pengeluaran dan pendapatan mereka selama periode 5 tahun.

    Sifat alami dari neokapitalisme tumbuh dari intervensi pemerintah dalam kehidupan ekonomi ini semakin lama semakin kapitalis menyerah otomatis ekonominya otomatisme ekonominya sendiri menjalan resiko melenyap dengan cepat dan semakin meningkat Negara jadinya sebagai penjamin keuntungan kapitalis ,penjamin keuntungan kapitalis, penjamin keuntungan bagi para monopolistic berkuasa dari borjuasi. Negara menjamin hal tersebut dalam langkah-langkah bahwa Negara mengurangi luas siklus fluktuasi.[2]

 

BAB II

PEMBAHASAN

Profil objek observasi ;

 

                          

 

Ø  Dunkin' Donuts

      Tahun 1940, seorang pengusaha bernama Bill Rosenberg mendirikan dan membuka sebuah gerai donut dengan nama Open Kettle di kota Boston, Quincy - Massachusetts, Amerika Serikat. Tanpa disangka gerai donut miliknya tumbuh dengan pesat. Hal ini terbukti dari makin bertambah banyaknya jumlah pelanggan yang berkunjung , Melihat perkembangan usahanya yang positif, tahun 1950 Rosenberg pun memutuskan mengubah nama Open Kettle menjadi nama lain yang lebih menjual. Setelah melalui proses yang panjang, terpilihlah nama baru yang lebih menjanjikan yaitu Dunkin' Donuts. Selaras dengan perubahan nama tersebut, dirintislah sistem  franchise (Waralaba).

       Tahun demi tahun berlalu. Kemajuan dan ketenaran nama Dunkin' Donuts makin tak terbendung. Bahkan di tahun 1970, Dunkin' Donuts telah menjadi merek internasional dengan reputasi yang luar biasa dalam hal kualitas produk dan pelayanan. Reputasi dan ketenaran itu jugalah yang kemudian menarik minat Allied Domecq sebuah perusahaan internasional yang membawahi Togo's dan Baskin Robins - untuk membeli Dunkin' Donuts dari keluarga Rosenberg. Pembelian dan pengambilalihan perusahaan dari keluarga Rosenberg akhirnya disepakati dan dilakukan dengan penuh persahabatan pada tahun 1983.Dengan didukung sumber daya manusia yang handal, dalam waktu singkat ambisi Allied Domecq tercapai. Dunkin' Donuts berhasil memperluas pasar secara menakjubkan sehingga gerainya tidak hanya tersebar di benua Amerika, tetapi juga di benua Eropa dan Asia.

Ø  Perkembangan Dunkin' Donuts di Indonesia

      Dunkin' Donuts mulai merambah pasar Indonesia pada tahun 1985 dengan gerai pertamanya didirikan di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta. Khusus wilayah Indonesia, master franchise Dunkin' Donuts dipegang Dunkin' Donuts Indonesia, Sejak diberi kepercayaan memegang master franchise tersebut, Dunkin' Donuts Indonesia bercita-cita dan bertekad untuk terus membesarkan serta memperkuat awareness dan positioning Dunkin' Donuts. Tidak hanya di Ibu Kota Indonesia, Jakarta, tetapi juga di berbagai kota besar lainnya. Itu sebabnya, kegiatan memperluas pasar dengan jalan membuka puluhan gerai permanen terus dilakukan secara berkala.

     Kini Dunkin' Donuts Indonesia telah berhasil membuka lebih dari 200 gerai yang tersebar di berbagai kota besar Indonesia seperti Jakarta, Tangerang, Bogor, Bekasi, Depok, Surabaya, Bandung, Bali, Medan, Yogyakarta, Makassar, dan lain sebagainya. Cita-cita memperkuat awareness dan positioning pun bisa dibilang telah tercapai. Paling tidak hal ini bisa dilihat dari hasil survey sebuah lembaga riset pemasaran yang menyebutkan bahwa Top of  Mind Dunkin' Donuts di Indonesia telah mencapai 91,8%. Bahkan tercatat juga tingkat kepuasan konsumen Indonesia terhadap Dunkin' Donuts secara keseluruhan mencapai 80,8%. Seiring dengan makin kuatnya awareness dan positioning Dunkin' Donuts yang telah dibuktikan lewat hasil survey, di awal tahun 2001 Dunkin' Donuts Indonesia kembali melakukan gebrakan dengan menerapkan konsep baru (new image) pada setiap gerainya. Kegiatan new image tersebut dilakukan secara bertahap dengan jalan merubah logo, design interior gerai, dan berbagai perubahan lainnya. Dampak dari new image membuat Dunkin' Donuts terlihat lebih fresh dan sesuai dengan keinginan pasar. Namun semua itu belumlah cukup. Bersamaan dengan terus dilangsungkannya kegiatan new image, Dunkin' Donuts Indonesia juga mengikrarkan komitmen untuk lebih memfokuskan diri pada perbaikan produk dan pelayanan. Dengan demikian diharapkan tingkat kepuasan konsumen terhadap Dunkin' Donuts dapat terus meningkat.

 

 

 

     SISTEM PROMOTION ;

     Secara umum,program promosi dari marketwide adalah promosi advertising melalui above the line yaitu iklan dan tv. Strateginya meliputi :

A. Promosi Public Relation, melalui hospitaly dengan memberikan pelayanan yang lebih kepada pelanggan melalui magic moment.

B. Advertising, yaitu melalui above the line, yaitu kerja sama dengan stasiun radio untuk perihal promo-promo apa saja yang sedang berlaku di Dunkin' Donuts

C.Showcase, yaitu dengan memberikan hadiah berupa merchandise ( Seperti Boneka, Mug / Gelas, Mainan, Buku dsb ) dari Dunkin' Donuts

D. Event, yang dilaksanakan di Dunkin' Donuts yang dapat dijadikan sebagai sarana promosi yang merupakan kerja sama dengan perusahaan lain.

 

C.  Hasil Obeservasi Lapangan

Hasil Observasi ini kami dapat dari salah satu pegawai yang bernama Kak Sabina yang berasal dari Smk jurusan tata boga data yang kami dapatkan antara lain mengenai restoran waralaba Dunkin' Donuts yang berada di jalan MH. Thamrin No. 11 Sarinah arah Tanah Abang , Jakarta Pusat.  Dunkin' Donuts disini buka selama 15 jam, dengan system pembagian kerja (shift) , waktu shift dibagi 2 waktu yaitu pagi dan sore ,secara rinci pembagian waktu dibawah ini :

Shift Pertama ;

·         Pagi s/d Siang rentang waktu : Jam : 06.30 s/d 14.30

Shift Kedua ;

·         Sore s/d  Malam rentang waktu : Jam : 15.00 s/d 21.00

·         Tetapi dari system pembagian kerja Dunkin' Donuts, restoran waralaba ini tentunya memiliki tugas di setiap bidang pekerjaannya, yakni  :

 


1. STORE MANAGER     

ü  Memastikan tingkat kepuasan menyeluruh dari customer satisfaction

ü  Mengoptimalkan QSC,sales dan profit dari restoran waralaba

ü  Menjaga controllable P & L items pada budget nya dan mengumpulkan P & L bulanan

ü  Megikuti semua hukum pemburuhan yang berlaku,EEO,pelecehan seksual,kebijakan personalia Dunkin' Donuts,prosedur security,dan savety dari semua karyawan

ü  Mengawasi rekritment dan retention dari jumlah crew yang tepat atau (seperti ditentukan oleh restoran manager dan operation consultan),maintance,dan manager swing yang antusias dan berdedikasi terhadap kepuasan pelanggan

ü  Supervise pelaksanaan di restoran untuk prosedur dan produk baru

ü  Mengelola fixed assets

ü  Melaksanakan prosedur payroll dan tunjangan karyawan, termasuk melaporkan ke kantor pusat

ü  Mengsupervisi local marketing dan in restaurant exstentions of co-op dan promosi nasional

ü  Memastikan keakuratan dari laporan bulanan

ü  Mendefinisikan trading area restoran,competitor utama dan traffic generator dan menggunakan informasi tersebut untuk meningkatkan sales

ü  Memastikan semua claim asuransi dip roses secara menyeluruh dan tepat waktu

ü  Menciptakan objectives jangka panjang restaurant dan action plan untuk QSC,sales,projit,dan pengembangan people

 2.  First Assistant Manager

ü  Mengumpulkan feedback dari pelanggan

ü  Mengevaluasi hasil dari objective jangka pendek

ü  Memastikan tingkat QSC

ü  Menyelesaikan dan memasang crew schedule mingguan

ü  Mengelola crew training

3.  Second Assistant Manager       

ü  Mencapai standar QSC

ü  Wawancara dan memilih crew

ü  Training crew trainer

ü  Mendokumentasikan

ü  Member input pada penilaian kerja

 4.  Junior Manager & Trainee Manager

ü  Berbicara dengan pelanggan sesering mungkin

ü  Mengelola shift opening

ü  Menjaga standar kritikan

ü  Mengelola keluhan pelanggan

ü  Menyelesaikan tugas administrasi harian

 

 

5. Crew Leader

ü  Memperagakan secara konsisten keahlian bekerja

ü  Menunjukan keahlian

ü  Menyelesaikan training untuk tiap crew

6. Crew

ü  Tugasnya yaitu mempersiapkan,menyajikan kepada tamu atau pelanggan dan melaksanakan tugas lain untuk kelancaran operasional restoran waralaba.

7. Star (Local Store Marketing)     

ü  Bertanggung jawab dalam mengatur pelaksanaan pemasaran.

 

 


 

 


     Bisa kita perhatikan bersama, dari system pembagian kerja di Dunkin' Donuts ini, memiliki system pemabagian kerja yang sama seperti teori ekonomi marxisme, yang menyebutkan bahwa adanya kelas-kelas didalam sebuah system ekonomi, yakni adanya perbedaan kelas kaum borjuis dan kaum proletar. Kaum borjuis disini kita bisa perhatikan adalah mereka yang bekerja sebagai karyawan atau crew. Yang hanya bermodalkan tenaga kerja mereka dalam hal ini (menyajikan dan mempersiapkan makanan kepada pelanggan) sedangkan bagian seperti store manager atau first assistant manager dan lainnya, sistem kerjanya memiliki ketidak seimbangan dengan mereka yang bekerja di bagian crew. Walaupun mereka sama-sama menyisihkan tenaga dalam konteks fikiran.

v  Ketentuan di restaurant Dunkin' Donuts

1.      Pelanggan di perbolehkan masuk, jika pelanggan membeli product menu dari Dunkin' Donuts

2.      Sebelum duduk pelanggan diwajibkan memesan makanan yang diinginkan

3.      Pelanggan selalu di tawarkan dengan menu-menu promotion

4.      Tidak diperbolehkan membawa makanan dan minuman dari luar untuk di konsumsi di dalam Dunkin' Donuts

5.      Setiap menu, memiliki takaran yang "pas" untuk setiap piringnya, ya walaupun berbeda menu, tetapi jika kita membeli menu yang sama bahkan (ml) dalam air nya pun sama

6.      Jika ada yang sudah selesai makan, para karyawan (crew) langsung membersihkan meja dengan sangat bersih

7.      Karyawan di perkenakan seragam yang dimana, wajib dikenakan selama mereka berada di jam kerja restaurant

8.      Karyawan tidak diperkenankan untuk mengenakan seragam kerja mereka di luar restaurant

9.      Selama jam kerja, mereka di perwajibkan total,dalam artian tidak boleh untuk beristirahat jika bukan jam istirahat

10.  Karyawan tidak boleh mengkonsumsi menu Dunkin' Donuts, melainkan jika mereka jam istirahat di persilahkan untuk membeli di luar dengan batas waktu yang telah di tentukan.

 

    Dari ketentuan restaurant yang berlaku di Dunkin' Donuts ini, menggambarkan bahwa restaurant ini merupakan salah satu restaurant yang menerapkan teori ekonomi kapitalis marxisme. Mengapa ? salah satu ciri nya yaitu, mereka lebih menguntungkan pihak pemilik modal. Seperti tidak boleh mengenakan seragam pegawai jika keluar restaurant, karena mereka tidak ingin jika terjadi sesuatu kepada pegawai, tidak ada tanggung jawab membawa nama " Dunkin' Donuts " tersebut, ya meminimalisir terjadinya pencemaran nama baik. Dilihat dari customer yang datang pun, Secara tidak lansung terdapat unsur pemaksaan secara halus yaitu tidak boleh duduk sebelum memesan selain itu memang hanya mereka yang harus membeli menu di Dunkin' Donuts dan tidak diperbolehkan menikmati fasilitas dalam jangka waktu yang lama. Jika kita berdiam lama di Dunkin' Donuts, kita akan di tanya " maaf mba, sudah di pesan ? atau sudah beres makan ?" ini sengaja kami lakukan, karena ingin melihat seperti apa pelayanan mereka, hal ini pun menunjukan bahwa yang masuk ke Dunkin' Donuts hanya mereka customer. Adapula tulisan "TIDAK DI PERBOLEHKAN membawa makanan dan minuman dari luar untuk di konsumsi di dalam restoran Dunkin' Donuts " ini juga menunjukan, bahwa pihak restoran hanya memperbolehkan para customer hanya mengkonsumsi product menu mereka, selain itu tidak diperbolehkan, mengapa ? menurut analisis kami, mereka hanya bekerja untuk Dunkin' Donuts untuk product-product Dunkin' Donuts (membersihkan sisa sampah makanan Dunkin' Donuts).

Setelah panjang lebar dijelaskan dibawah ini merupakan hasil visual yang kami dapatkan walaupun kami tidak terdapat di foto karena suatu alasan serta waktu yang kurang tepat dan kurangnya kesempatan dan hanya dapat memfoto narasumber secara diam – diam ;

   

        

PENUTUP ;

D. KESIMPULAN

      Dunkin' Donuts merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang makanan, yaitu (franchise / Waralaba). Kini Dunkin' Donuts memiliki banyak cabang di Indonesia, dengan pegawai sekitar 5.545 pegawai. Mengapa kami menjadikan Dunkin' Donuts sebagai salah satu contoh perusahaan makanan yang memang system nya berkiblat pada teori ekonomi kapitalis marxisme ?? ya karena, dari segi pembagian kerja, fasilitas khusus customer, juga segi distribusi sudah mencirikan bahwa mereka menerapkan teori kapitalis marxis, yang disebutkan memiliki kelas social, yaitu kaum borjuis dan kaum kapitalis. Dalam hal ini, kaum borjuis adalah mereka yang memiliki modal, sedangkan kaum proletar hanya mereka yang memiliki tenaga kerja saja (crew Dunkin' Donuts). Dan fasilitas crew Dunkin' Donuts). Dan fasilitas yang dipergunakan hanya untuk pelanggan Dunkin' Donuts, ini mencirikan bahwasanya Dunkin' Donuts hanya akan memberikan fasilitas kepada mereka yang menguntungkan dalam hal ini adalah seperti mereka yang membeli produk Dunkin' Donuts. Dari observasin ini pun, kami juga bisa menarik kesimpulan, bahwasanya pihak dari Dunkin' Donuts tidak sepenuhnya berpartisipasi dalam pengumpulan data, ini juga salah satu ciri bahwa pihak pemilik modal walaupun agak lengang tapi masih ada yang ditutupi untuk khalayak umum, ini juga termasuk salah satu ciri bahwa mereka adalah restaurant waralaba dengan teori ekonomi kapitalis marxisme.

      Kita ketahui bahwa sekarang "Sepertinya" hampir seluruh perusahaan di berbagai bidang di Indonesia sudah berkiblat pada teori ekonomi marxisisme. Mengapa bisa dikatakan demikian? sama-sama kita ketahui, bahwa buruh kini sedang sengsara &  melarat serta merana, karena dikeluarkan uu bahwa kenaikan gajih buruh hanya naik 5 tahun sekali, ini membuktikan bahwa tidak adanya perhatian atau kurangnya perhatian kepada para buruh (kaum proletar) dan ini jugalah yang merupakan inti dari teori ekonomi kapitalis marxisme.

DAFTAR PUSTAKA :

·         www.dunkindonuts.co.id

·          https://id.wikipedia.org/wiki/dunkindonuts

·         Buku (Geogre Ritzer,Douglas J.goodman teori marxis dan teori neo marxisme),

·         Teori sisiologi klasik sampai perkembangan mutakhir teori sosial post modern : George ritzer douglas j. Goodman.

·         Study lapangan Restoran Waralaba (Franchise) Dunkin' Donuts Jakpus, Jalan MH. Thamrin No. 11 Sarinah .



[1] geogre ritzer,douglas j.goodman, teori marxis dan teori neo marxisme,1

[2] geogre ritzer,douglas j.goodman, teori marxis dan teori neo marxisme,2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini