Senin, 30 November 2015

Lisa Gustina JURNALISTIK 1B (11150510000164) Tasya Yustina Anggraini A KPI 1A (11150510000029)

PENGANTAR SOSIOLOGI
"Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah"
 
Dosen Pembimbing:
Dr. Tantan Hermansyah, M.Si
 
 
Lisa Gustina JURNALISTIK 1B
 (11150510000164)
Tasya Yustina Anggraini A KPI 1A
(11150510000029)
 
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
 
 
A.   PENDAHULUAN
 
a.     Latar belakang
 
Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kitab suci Al-Qur'an sebagai petunjuk umat Islam. Dan yang telah memberikan nikmat sehat wal'afiyat sehingga kami dapat menyusun makalah ini. Yang membahas tentang Marxisme pengalaman hidupan pedagang kerudung yang berawal hanya toko kecil dan sekarng lumayan. Berbagi pengalaman baik positif ataupun negatif tidak lepas dari kehidupan seseorang. Pengalaman tersebut dapat memberikan pengaruh pada seseorang sehingga pada akhirnya dapat mempengaruhi cara pandang seseorang dalam menjalani kehidupannya.
 
Didalam makalah ini kami menerapkan teori karl max dan Durkheim di dalam makalah ini atau dalam membentuk makalah ini kita jadi belajar banayak hal tentang perjuangan hidup dan tentang suatu usaha dibangun dari nol dan sekrang sudah menjadi toko dan mendapatkan keuntungan
 
Dalam menghadapi tantangan hidup, terkadang orang akan merasakan bahwa hidup yang dijalaninya tidak berarti. Semua hal ini dapat terjadi karena orang tersebut menjalani hidupnya tanpa suatu tujuan yang jelas. Manusia modern yang hidup dalam kurun teknologi canggih ini memerlukan tujuan hidup yaang jelas dan mantap untuk merespon berbagai perubahan serba cepat, penuh tantangan, dan peluang.Dilihat dari latar belakang kemampuan Individu masing – masing orang memang berbeda – beda tapi pasti di dalam jati diri manusia tersebut mempunyai jiwa membawa suatu
 
a.     Metode Penelitian
 
Metode yang kami pakai  dalam penelitian ini adalah metode kualitatif (Qualitative Method), metode kualitatif adalah mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data-data narasif dan visual untuk memperoleh informasi atau wawasan yang kita tidak ketahui dan pengetahuan tentang pedagang kerudung tersebut atas apa yang harus di teliti.
Wawancara merupakan percakapan anatara dua orang atau lebih dan berlangsung antara nasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi  dimana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.
 
B.   TINJAUAN TEORITIK
 
a.     Teori Karl Max
 
Teori Marx merupakan suatu teori yang terutama berhubungan dengan tingkat struktur sosial tentang kenyataan sosial. Teori ini menekankan pada saling ketergantungan yang tinggi antara struktur sosial dan kondisi materil, dimana individu harus menyesuaikan dirinya supaya tetap hidup dan memenuhi pelbagai kebutuhannya. Penekanan Marx pada penyesuaikan diri dengan lingkungan materil serta sumber-sumber yang dibutuhkan untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia, merupakan satu catatan yang penting mengenai realisme praktis dalam analisa teoritisnya. Menurut Marx, hubungan antara individu dan lingkungan materilnya dijembatani melalui struktur ekonomi masyarakat. Struktur internal ekonomi itu terdiri dari kelas-kelas sosial yang muncul dari perbedaan dalam kesempatan untuk memiliki alat produksi serta ketidaksesuaian yang dihasilkannya dalam kepentingan ekonomi (Giddens, 1986).
Meskipun pendekatan teoritisMarx secara keseluruhan dapat diterapkan pada tahap sejarah apapun, namun perhatian utamanya adalah pada tahap masyarakat kapitalis. Pandangan Marx mengenai hubungan antara kegiatan manusia dan produk kegiatannya merupakan suatu elemen penting dalam pendekatan masa kini. Penekanan Marx pada bagaimana ideologi dan aspek lainnya dalam kebudayaan memperkuat struktur sosial dan struktur ekonomi, dengan memberikan legitimasi pada kelompok-kelompok yang dominan, merupakan satu proposisi penting yang ditekankan dalam bidang sosiologi pengetahuan pada masa kini. Untuk itu, ideologi-ideologi dikembangkan dan digunakan untuk melindungi atau meningkatkan kepentingan pelbagai kelompok dalam masyarakat.
Teori aliansi Marx didasarkan pada kenyataan obyektif yang diciptakan oleh manusia, lalu mengkonfrontasikan manusia yang menciptakannya itu sebagai satu kenyataan yang asing dan membatasi serta mengikat tindakan selanjutnya. Pendekatan-pendekatan sosiologi masa kini yang berhubungan dengan sosiologi humanistis atau sosiologi kritis, banyak mengambil dari teori aliensiMarx dalam usaha mereka untuk menciptakan suatu perspektif sosiologis yang berpusat di sekitar kebutuhan dan kemampuan manusia, dan yang dapat digunakan untuk mengkritik struktur sosial yang memperbudak, merendahkan martabat, atau mencegah perkembangan manusia seutuhnya (Johnson, 1986: 154-163).
 
b.    Teori Durkheim
 
Perhatian Durkheim yang utama adalah bagaimana masyarakat dapat mempertahankan integritas dan koherensinya pada masa modern, ketika hal-hal seperti latar belakang keagamaan dan etnik bersama tidak ada lagi.Untuk mempelajari kehidupan sosial di kalangan masyarakat modern, Durkheim berusaha menciptakan salah satu pendekatan ilmiah pertama terhadap fenomena sosial. Bersama Herbert Spencer Durkheim adalah salah satu orang pertama yang menjelaskan keberadaan dan sifat berbagai bagian dari masyarakat dengan mengacu kepada fungsi yang mereka lakukan dalam mempertahankan kesehatan dan keseimbangan masyarakat – suatu posisi yang kelak dikenal sebagai fungsionalisme.
Durkheim juga menekankan bahwa masyarakat lebih daripada sekadar jumlah dari seluruh bagiannya. Jadi berbeda dengan rekan sezamannya, Max Weber, ia memusatkan perhatian bukan kepada apa yang memotivasi tindakan-tindakan dari setiap pribadi (individualisme metodologis), melainkan lebih kepada penelitian terhadap "fakta-fakta sosial", istilah yang diciptakannya untuk menggambarkan fenomena yang ada dengan sendirinya dan yang tidak terikat kepada tindakan individu. Ia berpendapat bahwa fakta sosial mempunyai keberadaan yang independen yang lebih besar dan lebih objektif daripada tindakan-tindakan individu yang membentuk masyarakat dan hanya dapat dijelaskan melalui fakta-fakta sosial lainnya daripada, misalnya, melalui adaptasi masyarakat terhadap iklim atau situasi ekologis tertentu.
Jadi, perubahan masyarakat yang cepat karena semakin meningkatnya pembagian kerja menghasilkan suatu kebingungan tentang norma dan semakin meningkatnya sifat yang tidak pribadi dalam kehidupan sosial, yang akhirnya mengakibatkan runtuhnya norma-norma sosial yang mengatur perilaku.
 
C.   HASIL OBSERVASI LAPANGAN
 
a.      Profil umum narasumber:
Nama: yayu
Tempat lahir: wonosobo
Riwayat pendidikan:
1.      SDN 06 petang pondok pinang
2.      SMPN 87 petang pondok pinang
3.      SMAN 29 kebayoran
Alamat sekarang: pasanggrahan (ngekost)
Alamat asli: pondok labu
Cita-cita: beliau bercita cita menjadi dokter, namun ternyata beliau memiliki peluang untuk menjadi pengusaha
Hoby: membaca
Motto: hidup itu mengikhlaskan
b.      Lokasi kajian:
Lokasi kajian factor yang penting dalam penyusunan ini karna wawancara tak bisa dilakukan tanpa adanya lokasi untuk mengkaji topic yang ingin dibahas. Kami mewawancarai sebuah toko busana muslim di psanggrahan bertepatan di sebelah UIN syarif hidayatuallah Jakarta.
Kami melakukan observasi secara berkala sampai pada tanggal 28 november 2015. Pada saat ada hal yang belum kami mengerti, kami kembali menanyakan hal tersebut kepada narasumber dengan tujuan agar mendapat informasi yang akurat.
c.       Profil umum subjek/ objek:
Tidak dipungkiri lagi, bahwa modal menjadi alasan utama seseorang dalam menjalankan usahanya. Dan memang sering mereka terkendala dengan masalah modal ini. Bayangkan saja, jika anda ingin membukatoko baju muslim di daerah anda, anda harus mengeluarkan biaya sewa tempat (kontrak ruko), biaya setup tempat, beli peralatan dan lain sebagaimnya. Kalau dihitung-hitung setidaknya anda harus menyiapkan modal 40 juta sampai 50 juta sampai bisnis anda jalan.
Tentu akan banyak yang akan mundur dan tidak jadi membuka usaha mereka sendiri lantaran modal yang tidak cukup besar. Namun, sebagai calon pengusaha sukses anda tidak boleh mundur. Anda harus mencari cara dan alternatif sehingga tetap jadi membuka usaha sampingan dari rumah, apapun pekerjaan anda.
d.      Analisis hasil:
Marxisme adalah sebuah paham yang berdasar pada pandangan-pandangan karl marx. Marx meyusun sebuah teori besar yang berkaitan dengan system ekonomi, system social, dan system politik. Pengikut teori ini disebut marxis.
Observasi yang kami lakukan mencakup tiga hal tersebut, Ada permasalahan ekonomi, social, dan politik dalam kasus ibu yayu. Ibu yayu adalah pemilik toko busana muslim di sebelah UIN syarif hidayatuallah Jakarta atau biasa disebut pasanggrahan. Beliau menjalani toko busana muslim tersebut dimulai dengan menjual sebuah bross bross jilbab, lalu beliau memulai untuk menjual sebuah jilbab jilbab juga hijab hijab modern yang pada saat itu dia merasa bahwa ada peluang untuk menjual sebuah kerudung di lingkungannya. Lalu setelah dia menjual kerudung kerudung tersebut, beliau memulai menjual baju baju muslim. Lalu, jadilah toko tersebut. Seperti ide hegelianisme yang menjadi sisi marxisme yang pertama "realitas bukanlah suatu keadaan tertentu, melainkan sebuah proses sejarah yang terus berlangsung." Itulah yang terjadi pada ibu yayu yang sudah melewati banyak hal dihidupnya.
Seperti yang sudah saya katakan bahwa observasi kami mencakup tiga hal tersebut yaitu system ekonomi, social, dan politik. Sebelumnya kami akan membahas apa itu system ekonomi. Yang dimaksud sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah atau swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka mencapai kemakmuran atau kesejahteraan.
Fungsi system ekonomi:
1.      Menyediakan perangsang untuk berproduksi.
2.      Menyediakan cara/metode untuk mengkoordinasi kegiatan individu dalam suatu perekonomian.
3.      Menyediakan mekanisme tertentu agar pembagian hasil produksi di antara anggota masyarakat dapat terlaksana sebagaimana mestinya.
Menurut karl marx, hal paling mendasar yang harus dilakukan manusia agar dapat terus hidup adalah mendapatkan sarana untuk tetap bertahan hidup. Apapun yang bisa menghasilkan pangan, sandang dan papan bagi mereka, serta untuk memenuhi kebutuhan dasar. Tidak ada yang bisa menghindar dari tugas memproduksi hal hal itu. Namun, ketika cara cara produksi berkembang dari tahap primitive, segera muncul kebutuhan agar tiap individu dapat melakukan spesialisasi, karena menemukan bahwa mereka akan lebih makmur dengan cara itu. Lalu orang menjadi tergantung satu dengan yang lain. Produksi sarana hidup kini menjadi aktivitas social, bukan lagi aktivitas individu.
Dalam saling ketergantungan ini (masyarakat), setiap orang ditentukan hubungannya dengan sarana produksi."Apa yang kulakukan seorang diri untuk penghidupanku menentukan sebagian besar hal pokok dalam cara hidupku, dan sekaligus merupakan kontribusiku terhadap masyarakat secara keseluruhan." Hubungan ini juga menentukan siapa saja yang punya kepentingan sama denganku dalam pembagian produk sosial itu dan siapa saja yang bertentangan dengan kepentinganku.
Dengan cara pandang seperti itu, terbentuklah kelas-kelas sosial ekonomi, yang juga mengakibatkan timbulnya konflik di antara kelas-kelas itu.
Namun akhirnya banyak yang mensalah artikan teori Marx.
Seperti yang ibu yayu lakukan, ibu yayu membuat usaha ini agar dapat bertahan hidup. Lalu setelah berkembang dari primitif, beliau memperkerjakan orang lain untuk menjaga toko tersebut. Beliau membuka took nya dari jam 07.30 – 19.30. ibu yayu mempunya alas an, karna menurut nya itu adalah waktu dimana para mahasiswa berdatangan ke kampus. Selain itu, ibu yayu juga sudah mulai banyak relasi bisnis, yang dimaksud relasi bisnis ini adalah dimana seseorang membeli kerudung kerudungnya atau busana muslimnya untuk dijual kembali oleh orang tersebut.
Setiap hari pun yang dating bukan hanya kalangan mahasiswa saja, tapi banyak juga orang luar yang berbisnis dengan ibu yayu. Sehingga tokonya dapat dipromosikan lebih luas lagi oleh para individu. Suatu keuntungan yang besar yang dirasakan ibu yayu setiap harinya, karna pembeli tak berhenti berdatangan. ini lah system ekonomi yang terjadi.
Setelah membahas persoalan ekonomi, kami akan membahas persoalan system social yang terjadi dalam kasus ini. Sistem sosial adalah suatu sistem yang terdiri atas elemen-elemen sosial. Elemen-elemen sosial itu terdiri atas tindakan-tindakan sosial yang dilakukan individu-individu yang berinteraksi satu dengan yang lainnya. Dalam sistem sosial terdapat individu-individu yang berinteraksi dan bersosialisasi sehingga tercipta hubungan-hubungan sosial. Keseluruhan hubungan sosial tersebut membentuk struktur sosial dalam kelompok maupun masyarakat yang akhirnya akan menentukan corak masyarakat tersebut.
Menurut Selo Soemardjan mengacu pendapat Loomis suatu sistem sosial harus terdiri atas sembilan unsur sebagai berikut.
1.      Kepercayaan dan Pengetahuan
2.      Perasaan
3.      Tujuan
4.      Norma/Kaidah/Peraturan Sosial
5.      Kedudukan (Status) dan Peran (Role)
6.      Tingkat/Pangkat
7.      Kekuasaan
8.      Sanksi
9.      Fasilitas (Sarana)
Menurut Selo Soemardjan mengacu pendapat Talcott Parson, unsur-unsur dalam suatu sistem sosial itu paling sedikit terdiri atas empat subsistem, yaitu sebagai berikut.
a.       Subsistem Kebudayaan
b.      Subsistem Sosial
c.       Subsistem Kepribadian
d.      Subsistem Kelompok Biologis
Melalui proses sosial unsur-unsur sosial itu terbentuk, berkembang, dan dipelajari oleh individu dalam masyarakat. Proses sosial itu sendiri adalah hubungan timbal balik antara bidangbidang kehidupan dalam masyarakat dan memahami norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Seperti kasus ibu yayu yang membuka tokonya di dekat kampus UIN syarif hidayatuallah Jakarta agar mempengaruhi hubungan timbal balik yang terjadi. Beliau tau bahwa took busana muslim di sebelah kampus yang memang semua mahasiswi nya memkai kerudung akan lebih laku di banding took yang memang lokasinya bukan dekat kampus islam. Banyak juga interaksi yang terjadi sehingga took busana muslim ibu yayu dapat terkenal.
Setelah membahas system ekonomi dan system social pada observasi kami. Sekarang kami akan menjelaskan bagaimana system politik yang terjadi. Sistem Politik adalah kumpulan pendapat-pendapat dan lain-lain yang membentuk satu kesatuan yang berhubung-hubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur hubungan antara individu satu sama lainnya atau dengan negara dan hubungan negara dengan negara.
Komponen Sisitem Politik menurut Samuel P.Huntingon komponen sistem politik meliputi:
1.      kultur, yaitu nilai-nilai, sikap, orientasi, mitos dan kepercayaan yang relevan terhadap politik yang berpenagruh terhadap masyarakat
2.      struktur, yaitu organisasi formal dalam masyarakat yang digunakan untuk menjalankan keputusan-keputusan yang berwenang.
3.      kelompok, yaitu bentuk-bentk social dan ekonomi, baik formal maupun nonformal, yang berpartisipasi dalam mengajukan tuntutan-tuntutan terhadap struktur politik
4.      kepemimpinan, yaitu individu dalam lembaga-lembaga politik dan kelompok-kelompok politik yang menjalankan pengaruh lebih daripada yang lainnya dalam memberikan alokasi nilai-nilai
5.      kebijakan, yaitu pola-pola kegiatan pemerintahan yang secara sadar terbentuk untuk mempengaruhi distribusi keuntungan dalam masyarakat
pengertian system politik menurut para ahli:
a.       Sukarna: Sistem politik adalah suatu tata cara untuk mengatur atau mengolah bagaiana memperoleh suatu kekuasaan di dalam negara, mengatur hubungan pemerintah dan rakyat atau sebaliknya, pengaturan negara dengan negara, atau negara dengan rakyatnya.
b.      Robert dahl: Sistem politik merupakan pola yang tetap dari hubungan antara manusia serta melibatkan sesuatu yang luas dan berarti tentang kekuasaan, aturan-aturan dan kewenangan.
c.       David Easton: Sistem politik adalah interaksi yang diabstraksikan dari seluruh tingkah laku sosial sehingga nilai-nilai dialosikan secara otoritatif kepada masyarakat
d.      Rusadi kantaprawira: Sistim politik merupakan mekanisme atau cara kerja serangkaian fungsi atau peranan dalam sistim politik yang berhubungan atau sama lain dan menunjukan suatu proses yang langgeng.
System politik yang terjadi menurut observasi saya adalah persaingan yang ketat antara took busana muslim lain. Sudah dapat diketahui bahwa sudah banyak yang menjual busana busana muslim. Namun ibu yayu mengatakan bahwa rezeki sudah diatur oleh Allah dan ibu yayu hanya berjuang sekuat tenaga nya saja. Ibu yayu juga tidak mementingkan persaingan harga yang terjadi pada took took yang menjual busana muslim. Karna menurutnya kualitas lebih penting dari pada harga.

 
 
KESIMPULAN
 
Marxisme merupakan dasar teori komunisme modern.Teori ini tertuang dalam bukuManisfesto Komunis yang dibuat oleh Marx dan Friedrich Engels.Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap paham kapitalisme. Ia menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar.Kondisi kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa bekerja berjam-jam dengan upah minimum, sementara hasil pekerjaan mereka hanya dinikmati oleh kaum kapitalis. Banyak kaum proletar yang harus hidup di daerah pinggiran dan kumuh. Marx berpendapat bahwa masalah ini timbul karena adanya "kepemilikan pribadi" dan penguasaan kekayaan yang didominasi orang-orang kaya. Untuk menyejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa paham kapitalisme diganti dengan pahamkomunisme. Bila kondisi ini terus dibiarkan, menurut Marx, kaum proletar akan memberontak dan menuntut keadilan.Inilah dasar dari marxisme.
Salah satu alasan mengapa Marxisme merupakan sistem pemikiran yang amat kaya adalah bahwa Marxisme memadukan tiga tradisi intelektual yang masi telah sangat berkembang saat itu, yaitu filsafat Jerman, teori politik Perancis, dan ilmu ekonomiInggris.Marxisme tidak bisa begitu saja dikategorikan sebagai "filsafat" seperti filsafat lainnya, sebab marxisme mengandung suatu dimensi filosofis yang utama dan bahkan memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap banyak pemikiran filsafatsetelahnya.Itulah sebabnya, sejarah filsafat zaman modern tidak mungkin mengabaikannya.
Observasi yang kami lakukan mencakup tiga hal tersebut, Ada permasalahan ekonomi, social, dan politik dalam kasus ibu yayu. Ibu yayu adalah pemilik toko busana muslim di sebelah UIN syarif hidayatuallah Jakarta atau biasa disebut pasanggrahan. Beliau menjalani toko busana muslim tersebut dimulai dengan menjual sebuah bross bross jilbab, lalu beliau memulai untuk menjual sebuah jilbab jilbab juga hijab hijab modern yang pada saat itu dia merasa bahwa ada peluang untuk menjual sebuah kerudung di lingkungannya. Lalu setelah dia menjual kerudung kerudung tersebut, beliau memulai menjual baju baju muslim. Lalu, jadilah toko tersebut. Seperti ide hegelianisme yang menjadi sisi marxisme yang pertama "realitas bukanlah suatu keadaan tertentu, melainkan sebuah proses sejarah yang terus berlangsung." Itulah yang terjadi pada ibuyayu yang sudah melewati banyak hal dihidupnya.
 
 
DAFTAR PUSTAKA
 
George Ritzer & Douglas J.Goodman, 2010.  Teori Sosiologi Modern, Jakarta:Kencana
John Scott. 2012, Teori Sosial. Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini