Sabtu, 13 Oktober 2012

Rista Dwi Septiani, Jurnalistik 1A

Resume 'Protestant Ethic and Spirit of Capitalism'

           

Dalam bukunya yang berjudul 'Protestant Ethic and Spirit of Capitalism', Max Weber menulis bahwa kapitalisme berevolusi ketika etika protestan, terutama Calvinis mempengaruhi sejumlah orang untuk bekerja dalam dunia sekuler, mengembangkan perusahaan mereka sendiri dan turut beserta dalam perdagangan dan pengumpulan kekayaan untuk investasi. Dengan kata lain, etika protestan adalah sebuah kekuatan belakang dalam sebuah aksi masal yang tak terencana dan terkoordinasi yang menuju ke pengembangan kapitalisme. Pemikiran ini sering juga disebut dengan "Thesis Weber". Weber juga mengajukan tesis bahwa etika dan gagasan-gagasan Puritan telah mempengaruhi perkembangan kapitalisme. Weber berpendapat bahwa ada banyak alasan untuk menemukan asal-usulnya di dalam gagasan-gagasan keagamaan dari reformasi. Weber memperlihatkan bahwa tipe-tipe Protestanisme tertentu mendukung pengejaran keuntungan ekonomi yang rasional dan bahwa kegiatan-kegiatan duniawi telah memperoleh makna spiritual dan moral yang positif. Weber menelusuri asal-usul etika Protestanisme pada reformasi. Dalam pandangannya, di bawah Gereja Katolik Roma seorang individu dapat dijamin keselamatannya melalui kepercayaan akan sakramen-sakramen gereja dan otoritas hierarkhinya. Dalam keadaan tanpa jaminan seperti itu dari otoritas keagamaan, Weber berpendapat bahwa kaum Protestan mulai mencari "tanda-tanda" lain yang menunjukkan bahwa mereka selamat. Weber melihat pemenuhan etika Protestan bukan dalam Lutheranisme, yang ditolaknya lebih sebagai agama hamba melainkan dalam bentuk Kekristenan yang Calvinis. Adapun karakteristik dari sifat Spirit Kapitalisme Modern menurut Weber, yaitu :

-Adanya usaha-usaha ekonomi yang diorganisir dan dikelola secara rasional di atas landasan-landasan dan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan berkembangnya pemilikan atau kekayaan pribadi.

-Berkembangnya produksi untuk pasar.

-Produksi untuk massa dan melalui massa.

-Produksi untuk uang

-Adanya Anthusiasme, etos dan efisiensi yang maksimal uang menuntut.

            Kapitalisme modern bersumber di dalam agama Protestan. Spirit kapitalisme modern adalah Protestanisme yaitu merupakan aturan-aturan agama protestan tentang watak dan perilaku penganut-penganutnya di dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Weber, etika Protestan mewujudkan diri sebagai suatu pengertian tertentu tentang Tuhan, dimana Tuhan dianggap sebagai Yang Maha Esa, Maha Pencipta, dan Penguasa Dunia. Inti dari spirit kapitalisme modern adalah menganggap bahwa bekerja keras adalah merupakan calling atau suatu panggilan suci bagi kehidupan manusia. Weber berpendapat bahwa agama adalah salah satu alasan utama bagi perkembangan yang berbeda antara budaya Barat dan Timur. Menurutnya ajaran Calvinisme(suatu paham yang berpandangan bahwa Tuhan tidak hidup atau ada bagi manusia tetapi manusia lah yang hidup atau ada demi Tuhan dan dunia ada untuk melayani kemuliaan Tuhan, serta Tuhan menghendaki adanya pencapaian sosial dalam dunia) mengharuskan umatnya untuk menjadikan dunia tempat yang makmur (sesuatu yang hanya dapat dicapai dengan kerja keras). Karena umat Calvinis bekerja keras, antara lain dengan harapan bahwa kemakmuran merupakan tanda baik yang mereka harapkan dapat menuntun mereka ke arah Surga, maka mereka pun menjadi makmur. Namun keuntungan yang mereka peroleh melalui kerja keras ini tidak dapat digunakan untuk berfoya-foya atau bentuk konsumsi berlebihan lain, karena ajaran Calvinisme mewajibkan hidup sederhana dan melarang segala bentuk kemewahan dan foya-foya. Sebagai akibat yang tidak direncanakan dari perangkat ajaran Calvinisme ini, maka para penganut agama ini menjadi semakin makmur karena keuntungan yang mereka peroleh dari hasil usaha tidak dikonsumsikan melainkan ditanamkan kembali dalam usaha mereka. Menurut Weber, melalui cara inilah kapitalisme di Eropa Barat berkembang. Weber menjelaskan bahwa dahulu kala terdapat seorang pendeta Protestan bernama John Calvin yang menyerukan pada umatnya bahwa untuk beribadah kepada Tuhan mereka harus melakukan tiga hal, antara lain :

            1. Bekerja keras (bekerja adalah "panggilan" Tuhan)

            2. Berhemat dan bersedekah

3. Mengutamakan rasionalitas (pertimbangan untung-rugi akan konsekuensi tindakan yang diambil)

Ketiga maklumat Calvin tersebut mampu mentransformasikan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat Eropa secara signifikan. Lambat-laun, melalui aktualisasi etika Protestan, masyarakat Eropa yang tradisional pun mulai beranjak pada era masyarakat industri. Namun patut disayangkan , etika Protestan  yang terkandung di dalamnya pun turut luntur bersama kemajuan yang dibawanya. Bagi Weber, apa yang tersisa dalam masyarakat sekarang adalah kultur auri sacra fames 'rakus untuk mendapatkan emas'. Dengan kata lain, etika Protestan hanya sekedar menjadi jembatan bagi lahirnya kapitalisme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini