Minggu, 07 Oktober 2012

Syarif Hidayatullah Jurnalistik 1a

Max Weber
1.                   Teori Rasionalisme
Menurut sang penulis Economie et Societe "rasionalisasi kehidupan sosial" menjadi ciri paling signitifikan masyarakat modern. Rasionalisiasi menurut Weber menjelaskan tiga tipe besar aktivitas manusia, yaitu :
-tindakan tradisional yang terkait dengan adat-istiadat. Aktivitas sehari-hari seperti makan dengan menggunakan garpu atau memberi salam kepada teman merupakan tindakan tradisonal ;
-tindakan afektif yang digerakkan oleh nafsu. Para rentenir dan penjudi bertindak pada level ini ;
-tindakan rasional yang merupakan alat (instrumen), ditujukan ke arah nilai atau tujuan yang bermanfaat dan berimplikasi pada kesesuaian antara tujuan dan cara. Strategi (militer atau ekonomi) termasuk dalam kategori ini. Strategi ini bersifat rasional dalam hal penyesuaian efektivitas tindakan yang lebih baik dan diarahkan ke tujuan materiil (misalnya penaklukan sebuah wilayah) atau diorientasikan lewat nilai-nilai (misalnya kemenangan).
Weber menunjukkan bahwa rasionalisasi tindakan hidup sehari-hari seperti yang dipuji oleh para pendiri agama protestan ternayata mendukung perkembangan kapitalisme.
Contoh kehidupan sehari-hari menurut teori rasionalisme :
1.      Tindakan Rasional Instrumental
guna menunjang kegiatan belajarnya dan agar bisa memperoleh nilai yang baik, Tika membeli kacamata  untuk memperjelas penglihatan dalam belajar dari pada membeli handphone baru.
2.      Tindakan Rasional Berorientasi Nilai
Menolong teman yang membutuhkan
3.      Tindakan Tradisional
Berbagai acara pernikahan yang sesuai dengan adat masing-masing.
4.     Tindakan Afektif
Berteriak kegirangan ketika mengetahui hasil UAN sekolahnya lulus.
 
 
 
 
1.                     Tindakan sosial
Menurut weber, mula-mula sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang tindakan sosial. Ia menolak determinasi seperti yang dikhotbahkan oleh marx dan durkheim yang mengurung manusia dalam jaringan paksaan sosial yang tidak disadari. Weber menganggap bahwa paksaan dan determinasi itu bersifat relatif. Yang ada bukanlah hukum yang absolut melainkan tendensi-tendensi yang selalu memungkinkan terjadinya suatu kebetulan dan pada keputuan individual. Ia yakin bahwa masyarakat adalah produk dari tindakan individual-individual yang berbuat dalam kerangka fungsi nilai, motif dan kalkulasi rasional. Jadi menjelaskan tentang sosial berarti harus menyadari cara manusia mengorientasikan tindakannya, lankah ini disebut dengan sosiologi "komprehensi" .
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini