Minggu, 07 Oktober 2012

Proposal Praktikum Demografi-Badzlia-PMI 5-Tugas 4

Judul              : Proposal Praktikum Penelitian Tentang Angka Fertilitas Bayi Usia 0 Bulan
Nama              : Badzlia Rusydina Framutami
NIM                : 1110054000033
Jurusan          : PMI 5
Fakultas         : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Tugas              : 4 (empat)
 
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Negara Republik Indonesia terkenal dengan angka kelahiran(fertilitas) atau lonjakan penduduk yang cukup tinggi. Angka fertilitas di Indonesia saat ini mencapai 2,6. Artinya, rata-rata perempuan memiliki lebih dari dua anak dan banyaknya angka kelahiran bayi yang semakin tinggi.
Saat ini pemerintah berupaya menurunkan angka kesuburan demi mencegah lonjakan jumlah penduduk. Target angka fertilitas Indonesia sebesar 2,0. Artinya, setiap ibu paling banyak memiliki dua anak. Idealnya, angka fertilitas dikurangi 0,1 setiap tahun dengan program intervensi.
Jumlah penduduk Indonesia menurut Sensus Penduduk 2010 ada 237,6 juta jiwa, melampaui angka yang diproyeksikan yaitu 234,2 juta jiwa. Penduduk Indonesia bertambah 32,5 juta jiwa dalam waktu 10 tahun. Dengan hasil sensus ini semakin jelas bahwa setiap tahunnya terdapat angka fertilitas bayi yang tinggi di seluruh daerah di Indonesia.
Dengan banyaknya angka fertilitas bayi di Indonesia menarik minat saya untuk membahas dan meneliti tentang angka fertilitas bayi tersebut. Alasan saya untuk membahas dan meneliti tentang angka fertilitas bayi tersebut adalah karena saya ingin mengetahui berapa banyak bayi yang lahir setiap tahunnya di Indonesia khususnya di daerah yang akan saya teliti. dan saya juga ingin mengetahui bagaimana cara kepala daerah setempat untuk mengatasi dan mengurangi angka fertilitas bayi tersebut.
 
B.     Rumusan Masalah
1.      Berapa banyak bayi yang lahir setiap tahunnya ?
2.      Berapa persentase angka fertilitas bayi pertahunnya ?
3.      Bagaimana cara kepala daerah setempat untuk mengatasi dan mengurangi angka fertilitas bayi tersebut ?
4.      Adakah dampak negatif dan positif terhadap tingginya angka fertilitas bayi ?
 
C.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini adalah :
 
a.       Untuk memenuhi salah satu syarat tugas mata kuliah Demografi
b.      Untuk mengetahuin banyaknya bayi yang lahir di daerah yang diteliti
c.       Untuk mengetahuin berapa persentase angka fertilitas bayi pertahunnya di daerah yang diteliti
d.      Untuk mengetahui dampak negatif dan positif terhadap tingginya angka fertilitas di daerah yang diteliti
2.      Manfaat Penelitian
a.      Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan bagi peneliti menjadi bekal ilmu pengalaman, perluasan wawasan dalam ilmu sosial, bagi fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri syarif Hidayatullah Jakarta diharapkan dapat menjadi bahan informasi juga bahan acuan bagi penelitian sejenis yang sifatnya lebih mendalam.
b.      Manfaat Praktis
Agar hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi penulis untuk mengetahui tentang angka fertilitas di daerah yang akan diteliti.
 
D.     Teknik Pengumpulan Data
a.      Teknik Observasi
Penulis mengumpulkan data dengan cara mengamati langsung di daerah yang diteliti.
b.      Teknik Wawancara
Penulis akan secara langsung berkomunikasi dengan masyarakat, dan pimpinan daerah yang akan diteliti.
 
 
 
 
 
BAB II
PEMBAHASAN
 
A.    Pengertian Fertilitas
     Di dalam demografi, yang dimaksud dengan fertilitas adalah hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita yang dicerminkan oleh banyaknya kelahiran atau anak yang dilahirkan.
     Fertilitas merupakan salah satu unsur dalam dinamika kependudukan yang berperan sebagai penambah jumlah penduduk. Angka kelahiran yang tinggi di suatu daerah cenderung menyebabkan terjadinya pertambahan jumlah penduduk di daerah yang bersangkutan.
     Fertilitas dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut :
1.      Angka kelahiran kasar, yaitu banyaknya bayi yang lahir hidup setiap 1.000 penduduk selama 1 tahun.
CBR (crude birth rate ) = angka kelahiran kasar
B (birth) = jumlah kelahiran
P (population) = jumlah penduduk
2.      Angka kelahiran khusus, yaitu banyaknya bayi yang lahir hidup setiap 1.000 penduduk wanita usia tertentu (usia subur) selama satu tahun. Usia subur atau usia melahirkan seorang wanita adalah umur antara 15 – 49 tahun. Setiap tahun angka kelahiran dapat bertambah ataupun berkurang.
 
Adapun faktor-faktor yang dapat mendorong angka kelahiran di antaranya sebagai berikut:
1.      kawin usia muda;
2.      adanya beberapa anggapan di masyarakat, seperti:
a)      anak sebagai penentu status sosial;
b)       punya banyak anak merasa terpandang di mata masyarakat;
c)       anak sebagai penerus keturunan;
d)      banyak anak banyak rezeki.\
 
Selain faktor pendorong di atas, terdapat pula faktor-faktor penghambat angka kelahiran, di antaranya yaitu:
·         pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB);
·         alasan ekonomi atau pendidikan, orang menunda perkawinan;
·         wanita karier, merasa repot jika mempunyai anak banyak;
·         karena suatu penyakit tertentu yang diderita perempuan, seperti kangker rahim, atau keguguran ketika melahirkan;
·         adanya ketentuan Undang-Undang Pokok Perkawinan No.1 Tahun 1974 yang menentukan umur minimal kawin seorang laki-laki 19 tahun dan wanita 16 tahun.
 
 
B.     Sumber Data
1.      Registrasi
     Data yang berhubungan dengan fertilitas diperoleh dari catatan statistik kelahiran. Di negara yang sedang berkembang umumnya mutu data yang diperoleh dari statistik kelahiran ini relatif masih rendah. Terutama yang berhubungan dengan kelengkapan pencatatan. Hal ini antara lain disebabkan penduduk, dalam hal ini si pelapor, dan petugas registrasi kurang menyadari pentingnya pelaporan dan pencatatan kelahiran.
2.      Sensus Penduduk
     Data yang dimiliki relatif lengkap saja meliputi jumlah anak yang pernah dilahirkan hidup, juga menurut data penduduk umur dan jenis kelamin, serta yang berhubungan dengan variabel fertilitas. Hanya sayang sensus ini karena bersifat nasional maka diperlukan biaya yang besar sekali, dan umumnya dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali.
3.      Survei
     Memiliki keterangan tambahan mengenai fertilitas lebih terperinci, selain daripada yang juga dimiliki dalam sensus. Misal yang berhubungan dengan status kehamilan (pregnancy status).  Kelemahan yang ditemui dalam sensus juga kita temui dalam survei karena kedua sumber data ini berdasarkan informasi mengenai kejadian kelahiran (birth event) yang sudah lampau.
 
C.     Teori Fertilitas
     Salah satu teori mengenai fertilitas yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas dikemukakan oleh Ronald Freedman (1975) yang menyatakan bahwa "intermedite variable" (variabel antara) sangat erat hubungannya dengan norma-norma masyarakat.
     Menurut Kingsley David dan Judith Blake (1976) ada tiga tahap penting dari proses reproduksi manusia yaitu : 1. Tahap hubungan kelamin (intercouse), 2. Tahap konsepsi (conception), 3. Tahap kehamilan. Faktor-faktor sosial ekonomi dan budaya yang mempengaruhi fertilitas akan melalui faktor- faktor yang langsung ada kaitannya dengan ketiga tahap reproduksi tersebut. Faktor-faktor yang langsung mempunyai hubungan antara ketiga tahap tadi disebut "variabel antara". Dengan demikian perilaku fertilitas seseorang akan dipengaruhi oleh norma yang ada.
     Dari hasil studi yang pernah dilakukan di Indonesia ternyata pengaruh beberapa faktor fertilitas mempunyai penurunan yang berbeda. Pengamatan terhadap perbedaan fertilitas menurut tempat tinggal (kota-pedesaan), menunjukkan bahwa fertilitas di daerah kota sedikit lebih tinggi dari pada di pedesaan. Hal tersebut agak berbeda dengan Harijati Hatmadji (1979) yang berpendapat bahwa di Jawa, daerah pedesaan mempunyai tingkat fertilitas yang sedikit lebih tinggi daripada di daerah perkotaan.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
BAB III
PENUTUP
 
A.    Kesimpulan
      Fertilitas merupakan salah satu unsur dalam dinamika kependudukan yang berperan sebagai penambah jumlah penduduk. Angka kelahiran yang tinggi di suatu daerah cenderung menyebabkan terjadinya pertambahan jumlah penduduk di daerah yang bersangkutan.
      Di negara yang sedang berkembang seperti Indonesia ini angka kelahiran relatif lebih tinggi daripada angka kematian sehingga melalui program KB pemerintah berupaya menurunkan angka kelahiran ini.
      Pola fertilitas pada kelompok-kelompok tertentu berbeda satu sama lain. Di Indonesia pada tahun 1961-1970 cenderung wanita pedesaan kelompok umur 20-24 tahun mempunyai angka fertilitas tertinggi, sedangkan di daerah kota angka fertilitas tertinggi berada pada wanita umur 25-29 tahun.
      Tinggi rendahnya fertilitas dipengaruhi oleh berbagai faktor baik langsung maupun tak langsung. Umumnya secara langsung fertilitas dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi dan KB serta tingkat mortalitas.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
DAFTAR PUSTAKA
Tjiptoherijanto,Prijono.1987.Materi Pokok Demografi.Jakarta:Karunia Universitas Terbuka
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini