Max Weber
1. Teori Rasionalisme
Dengan berbekal perangkat metodologis berupa langkah komprehensif dan metode "tipe-ideal"1, weber menyadari adanya beragam studi komparatif menyangkut bentuk-bentuk hukum,tipe agama, cara organisasi ekonomi dan politik. Sebuah pertanyaan dasar mendominasi bidang ini yaitu : "Apa hal yang paling menonjol dari masyarakat modern ? "
Menurut sang penulis Economie et Societe "rasionalisasi kehidupan sosial" menjadi ciri paling signitifikan masyarakat modern. Rasionalisiasi menurut Weber menjelaskan tiga tipe besar aktivitas manusia, yaitu :
-tindakan tradisional yang terkait dengan adat-istiadat. Aktivitas sehari-hari seperti makan dengan menggunakan garpu atau memberi salam kepada teman merupakan tibdakan tradisonal ;
-tindakan afektif yang digerakkan oleh nafsu. Para rentenir dan penjudi bertindak pada level ini ;
-tindakan rasional yang merupakan alat (instrumen), ditujukan ke arah nilai atau tujuan yang bermanfaat dan berimplikasi pada kesesuaian antara tujuan dan cara. Strategi (militer atau ekonomi) termasuk dalam kategori ini. Strategi ini bersifat rasional dalam hal penyesuaian efektivitas tindakan yang lebih baik dan diarahkan ke tujuan materiil (misalnya penaklukan sebuah wilayah) atau diorientasikan lewat nilai-nilai (misalnya kemenangan).
Menurut Weber tindakan rasional menjadi ciri masyarakat modern: yaitu menjadikan dirinya sebagai pengusaha kapitalis, ilmuwan, konsumen atau pegawai yang bekerja/bertindak sesuai dengan logika tersebut.
Weber menunjukkan bahwa rasionalisasi tindakan hidup sehari-hari seperti yang dipuji oleh para pendiri agama protestan ternayata mendukung perkembangan kapitalisme.
Contoh teori rasionalisme :
Ada 4 macam teori menurut Weber, yaitu :
1. Tindakan Rasional Instrumental
guna menunjang kegiatan belajarnya dan agar bisa memperoleh nilai yang baik, Fauzi memutuskan untuk membeli buku-buku pelajaran sekolah daripada komik.
2. Tindakan Rasional Berorientasi Nilai
menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya masing-masing.
3. Tindakan Tradisional
berbagai upacara adat yang terdapat di masyarakat
4. Tindakan Afektif
tindakan meloncat-loncat karena kegirangan, menangis karena orang tuanya meninggal dunia, dan sebagainya.
1. Tindakan sosial
Menurut weber, mula-mula sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang tindakan sosial. Ia menolak determinasi seperti yang dikhotbahkan oleh marx dan durkheim yang mengurung manusia dalam jaringan paksaan sosial yang tidak disadari. Weber menganggap bahwa paksaan dan determinasi itu bersifat relatif. Yang ada bukanlah hukum yang absolut melainkan tendensi-tendensi yang selalu memungkinkan terjadinya suatu kebetulan dan pada keputuan individual. Ia yakin bahwa masyarakat adalah produk dari tindakan individual-individual yang berbuat dalam kerangka fungsi nilai, motif dan kalkulasi rasional. Jadi menjelaskan tentang sosial berarti harus menyadari cara manusia mengorientasikan tindakannya, lankah ini disebut dengan sosiologi "komprehensi" .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar