Minggu, 19 Mei 2013

Esti Nurhayati_ Media cetak dan media konvensional 7

Media cetak dan media konvensional
Esti Nurhayati_109051000003

Pengertian media cetak bagi masyarakat masih dipahami secara sempit. Banyak orang yang beranggapan bahwa media cetak sama dengan pengertian surat kabar atau majalah. Padahal jika diurai maknanya secara mendalam media cetak tidak terbatas pada dua jenis media itu saja. Secara harfiah pengertian media cetak bisa diartikan sebagai sebuah media penyampaian informasi yang memiliki manfaat dan terkait dengan kepentingan rakyat banyak, yang disampaikan secara tertulis. Media cetak ini merupakan bagian dari saluran informasi masyarakat di samping media elektronik dan media digital.[1] Media cetak bersifat statis dan mengutamakan pesan- pesan visual. Media ini terdiri dari lembaran kertas dengan sejumlah kata,gambar, atau foto dengan tata warna dan halaman putih

Media konvensional adalah penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk digunakan dan diarahkan kedalam satu titik tujuan.[2] Konvensional media biasanya merujuk pada perkembangan teknologi komunikasi digital yang dimungkinkan dengan adanya konvergensi jaringan. Konvergensi jaringan adalah koeksistensi efisien telepon, video dan komunikasi data dalam satu jaringan. Jadi media  konvensional adalah media yang hanya bisa menyediakan komunikasi satu arah dengan penggunanya, Contohnya seperti Televisi, Radio, Koran dan lain-lain.[3] Beberapa media konvensial ini sudah mulai mempengaruhi gaya hidup manusia di Era informasi seperti saat ini.
Sistem Media Cetak:
·         Biasanya panjang naskah telah dibatasi, misalnya 5-7 halaman kuarta diketik 2 spasi,
·         Naskah biasanya harus di-ACC oleh redaksi seblum dimuat,
·         Kalau sudah naik cetak (sudah-di film-kan pada proses percetakan), tak bisa diedit lagi,
·         Tiap edisi, desainer atau layourter harus bekerja untuk menyelesaikan desain pada edisi tersebut,
·         Berkala harian (mingguan, bulanan, dua mingguan, dan sebagainya), dan
·         Walau sudah selesai dicetak, media tersebut belum bisa langsung dibaca oleh khalayak ramai sebelum melalui proses distribusi[4]
Sistem Media konvesional:
·         Daerah jangkauan luas
·         Daya yang digunakan besar
·         Kapasitas sistem masih rendah
·         Modulasi analog berupa frequency modulation (FM) sehingga memerlukan bandwith yang besar
·         Belum menggunakan handoff belum terhubung ke jaringan public service telphone network (PSTN)
·         Komunikasi hanya untuk suara (voice) saja[5]
Dampak Media Cetak dan Media Konvensional
Kekurangan media  cetak terletak antara hubungan wartawan dengan pembaca, sangat berjarak, umumnya wartawan bersifat anonym. Keempat, proses penyajian berita pada media cetak lebih sederhana, yang menentukan si wartawan sendiri dan redakturnya.
Sedangkan Media konvensional seperti surat kabar saat ini sudah tersaingi oleh media elektronik yang lebih praktis dan mudah digunakan . Karena banyaknya kesibukan seseorang maka pengguna media akan beralih ke media elektronik yang lebih praktis dan mudah digunakan . Akan tetapi kita tidak boleh begitu saja meninggalkan media konvensional karena sejarahnya yang begitu panjang. Dan sepertinya ada kelebihan tersendiri dari media konvensional dibandingkan dengan media elektronik yaitu harganya yang lebih terjangkau[6]
 Analisis
Media cetak merupakan sarana media massa yang dicetak dan diterbitkan secara berkala seperti surat kabar, majalah. Media cetak ini merupakan bagian dari saluran informasi masyarakat. Dalam banjir informasi seperti ini, masyarakat harus hati-hati karena banyak informasi yang belum tentu benar, bahkan mungkin menyesatkan, di antaranya yang berasal dari media non konvensional, yaitu informasi yang berasal dari sms, blackberry messenger (bbm), dan media sosial lainnya. 
Media kini menjadi bagian penting dalam proses interaksi antar manusia. Media semakin berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan informasi. Keberadaan media elektronik yang semakin hari menunjukkan progress dalam mempersempit hambatan ruang dan waktu cukup mempengaruhi keberadaan media konvensional yang lebih dulu muncul.
Sebagai contoh saja, keberadaan media konvensional seperti surat kabar cetak yang mulai tersaingi oleh keberadaan media elektronik seperti internet. Kemudahan – kemudahan yang ditawarkan media elektronk ditengah kesibukan manusia yang semakin tinggi, membuat media elektronik menjadi pilihan tepat untuk memperoleh informasi.
Perlu diketahui bahwa dalam perkembangannya, internet yang disebut sebagai salah satu media elektronik merupakan suatu bentuk dari konvergensi media. Dalam internet dapat  kita temui beberapa media seperti surat kabar online. Hal ini membuktikan bahwa keberadaan media slaing mendukung satu sama lain. Masing – masing media memiliki kelebihan dan kekurangan serta mempunyai khalayak sendiri – sendiri. Masalahnya bukan pada munculnya media baru yang akan membunuh keberadaan media sebelumnya. Tidak akan ada yang namanya saling mengancam keberadaan media satu dengan media yang lain.
Konvergensi Media yang mengusung konsep penyatuan berbagai layanan informasi dalam satu piranti informasi membuat satu gebrakan digitalisasi. baik media konvensional maupun media elektronik saling bersaing untuk memaksimalkan peran mereka dalam proses komunikasi. Kepuasan secara psikologis yang diperoleh khalayak dari media yang mereka konsumsi perlu dipelajari oleh setiap pengelola media. Jadi, media konvensional tetap akan bertahan di tengah nya media elektronik.
Ada Banyak orang yang mengatakan bahwa Internet dapat membuat tutupnya media publikasi konvensional yang hanya mengandalkan media cetak. Hype ini belum terbukti. Hal ini disebabkan karena dahulu untuk menayangkan (publish) sebuah tulisan di Internet dibutuhkan kemampuan coding HTML. Kemudian muncul alat bantu yang mempermudah penulisan HTML. Namun ini masih kurang. Hasil tampilan masih pas-pasan saja. 
Muncullah blogger dengan alat bantu penulisan dan cara penyajian yang menarik. Ada mekanisme untuk mengubah tema (theme, style) dari tampilan dengan hanya menekan beberapa tombol saja. Hasilnya adalah tampilan yang sebanding dengan tampilan dari media cetak.  Hanya, masalah konvensional masih belum dipecahkan, yaitu mencari sumber tulisan yang bagus. Yang ini ternyata masih belum bisa diotomatiskan. Masih harus dilakukan oleh orang. Mungkin suatu saat ini bisa diotomatiskan dengan menggunakan program intelegensia buatan yang dijalankan oleh komputer? Kita tinggal menuliskan plotnya, memilih temanya (serius, komedi), dan kemudian sang komputer menuliskan detailnya
            Untuk itu, diharapkan masyarakat jangan langsung percaya terhadap informasi yang diterimanya, walaupun informasi itu disiarkan oleh media-media konvensional. Inilah yang terjadi pada saat sekarang terutama remaja. Dalam pengambilan informasi yang dibutuhkan, para remaja saat ini saat enggan untuk membaca dalam bentuk kertas seperti koran dan majalah. Mereka cenderung hanya ingin mengakses apapun yang mereka inginkan melalui media elektronik. Hal ini menyebabkan media cetak secara perlahan mulai diabaikan di kalangan remaja. Pengambilan keputusan yang terlalu cepat terhadap informasi yang beredar bisa berakibat fatal.  
DAFTAR PUSTAKA :
http://zolgazius.blogspot.com/2010/10/dampak-negatif-new-media-terhadap-media.html.diakses02April2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini