Minggu, 04 Mei 2014

indah choirunnissa_tugas5_perbaikan tor penelitian

PERBAIKAN LAPORAN PENELITIAN SOSIOLOGI

"URBANISASI MASYARAKAT PERDESAAN DAN PERKOTAAN DI TEGAL ALUR    BESERTA PERMASALAHAN KUALITAS HIDUPNYA"

 

 

 

 

 

 


 

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

 Urbanisasi adalah masalah penyebaran penduduk yang tidak merata antara wilayah desa dengan wilayah kota yang dapat menimbulkan beragam permasalahan dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat. Urbanisasi merupakan salah satu proses yang tercepat diantara berbagai perubahan sosial diseluruh dunia. Masyarakat yang melakukan urbanisasi memiliki beberapa alasan dilihat dari faktor pendorong dan penarik. Faktor – faktor tersebut bisa mengarahkan masyarakat untuk mendapatkan kehidupan yang layak , tetapi hal tersebut hanya bisa terlaksana bila para urban memiliki skill yang dibutuhkan didaerah tujuan tersebut.

Berdasarkan keterangan diatas,maka penelitian ini dengan tema " urbanisasi masyarakat perdesaan dan perkotaan di Tegal Alur  beserta permasalahan kualitas hidupnya.

          

II.  LANDASAN TEORI

Dalam penelitian ini menggunakan teori Emile Durkheim.

Durkheim juga menekankan bahwa masyarakat lebih daripada sekadar jumlah dari seluruh bagiannya. Jadi berbeda dengan rekan sezamannya, Max Weber, ia memusatkan perhatian bukan kepada apa yang memotivasi tindakan-tindakan dari setiap pribadi (individualisme metodologis), melainkan lebih kepada penelitian terhadap "fakta-fakta sosial", istilah yang diciptakannya untuk menggambarkan fenomena yang ada dengan sendirinya dan yang tidak terikat kepada tindakan individu. Ia berpendapat bahwa fakta sosial mempunyai keberadaan yang independen yang lebih besar dan lebih objektif daripada tindakan-tindakan individu yang membentuk masyarakat dan hanya dapat dijelaskan melalui fakta-fakta sosial lainnya daripada, misalnya, melalui adaptasi masyarakat terhadap iklim atau situasi ekologis tertentu.

 

III.  PERTANYAAN PENELITIAN

1.      Apakah yang menjadi faktor penyebab terjadinya urbanisasi di desa Tegal Alur?

2.      Bagaimanakah cara mengatasi masalah urbanisasi yang ada di desa Tegal Alur?

 

IV . METODE

       Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomenal sosial dan masalah manusia. Pada penekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata- kata ,laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasai yang alami. Metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskritif berupa kata – kata tertulis maupun lisan dari orang – orang dan perilaku yang diamati.

Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam peenlitain kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu , peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya,menganalisis ,dan mengkonstrusi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas,untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahamin interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan.

 

Ø  AREA RISET

Kegiatan penelitian ini dilakukan di Tegal Alur Kalideres.

Objek : masyarakat urban yang ada di Tegal Alur

Narasumber : Tokoh Masyarakat

Waktu penelitian :  17 s/d 26 April 2014

Ø  HASIL PENELITIAN

Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang disignifasikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum ,aparat penegak hukum,perumahan,penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.      Kecenderungan yang terjadi dalam perkembangan kota – kota di Negara – Negara dunia ketiga,   termasuk Indonesia,adalah adanya pertumbuhan penduduk yang begitu pesat,yang sering kali tidak lagi dapat diantisipasikan oleh daya dukung kota secara layak,terutama dalam hal penyediaan fasilitas – fasilitas kehidupan bagi warganya. Pesatnya pertumbuhan penduduk kota tersebut di samping terjadi karena pertumbuhan yang bersifat alami, terutama juga disebabkan oleh arus urbanisasi. Meningkatnya arus urbanisasi tersebut nampaknya sering banyaknya pusat – pusat perekonomian yang diangun di daerah perkotaan ,terutama dalam bidang industrialisasi. Peningkatan pertumbuhan perkotaan akan menimbulan berbagai permasalahan serta membawa konsekuensi dalam segala aspek kehidupan diperkotaan. Banyak kota besar yang dalam kenyataannya tidak mampu lagi menyediakan pelayanan sanitasi, kesehatan,perumahan ,transportasi,dan lapangan kerja lebih dari yang minimal kepada sebagian penduduknya.

Di Indonesia ,termasuk kota Jakarta ,gejala urbanisasi mulai tampak menonjol sejak tahin 11970-an ,disaat pembangunan sedang digalakkan, terutama di kota – kota besar. Beberapa faktor disinyalir menjadi pendorong meningkatnya arus urbanisasi,diantaranya:

1.      Perbedaan pertumbuhan dan ketidak merataan fasilitas antara desa dengan kota dalam berbagai aspek kehidupan (saefullah,1994;35);

2.      Semakin meluas dan membaiknya sarana dan prasarana transportasi.

3.      Pertumbuhan industri di kota – kota besar yang banyak membuka peluang kerja,

4.      Pembangunan pertanian, khusunya melalui paket program revolusi hijau (Hugo,1975),tetapi pada umumnya faktor ekonomi dianggap sebagai faktor utama menjadi pendorong arus urbanisasi.

Berkitan dengan faktor pembangunan pertanian diatas ,bebrapa ahli melihat bahwa selama ini usaha pembangunan perdesaan yang diharapkan mampu membendung arus urbanisasi umumnya tidak terlalu berhasil dalam banyak hal,bahkan justru memacu arus urbanisasi menjadi semakin besar. Hal ini disebabkan pembangunan pertanian dengan teknologi yang lebih modern justru telah meningkatkan jumlah buruh petani yang tidak bertahan, sehingga mendorong terjadinya populasi sosial,Collier (1974;12-30) berdalih revolusi hijau hanya berlahan luas dalam menerima teknologi. Sehingga mereka sebagai kelas komersial menga – baikan loyalitasnya kepada petani miskin. Lambat laun masyarakat desa menjadi semakin terpolalisasi (Amaludin,1987;30).

Akibat yang muncul kemudian dengan terjadinya polarisasi tersebut adalah banyak masyarakat pedesaan,baik dengan sukarela maupun terpaksa, keluar dari desa tempat kelahirannya dan pergi mengadu nasib mencari pekerjaan dikota karena semakin sempitnya lapangan pekerjaan yang tersedia di desa.

Beberapa peneliti seperti Mantra (1980) dan McGee (1982) menyatakan mobilitas penduduk merupakan salah satu strategi yang penting bagi rumah tangga pedesaan untuk mendapatkan dan menaikan penghasilan mereka.

Urbanisasi sebagai gejala sosial ,ekonomi,dan budaya ternyata menyajikan cerita yang menarik tidak saja menyangkut kotadesa asal migran.  dimana para migran berdatangan,namun juga menyangkut desa asal migran,hal ini disebabkan oleh sikap kaum migran yang secara kultural masih tetap sebagai seorang desa , walaupun mereka telah puluhan tahun hidup dikota,pada umumnya masih mengadakan hubungan,bahkan mengirimkan sebagian penghasilannya ke desa ,namun disimak lebih dalam,keadaan urbanisasi ternyata tidak selalu membawa akibat yang menguntungkan bagi warga pedesaan. Hanya sementara waktu ,tidak hanya ditunjukkan dalam hal kualitas tersebut,melainkan mereka juga membangun ekonomi desanya.

Penelitian atua studi urbanisasi telah banyak dilakukan,yang umumnya lebih menyoroti pola adaptasi yang dilakukan para pendatang setibanya mereka di perkotaan dan juga besarnya arus urbanisasi sebagai akibat kesenjangan kondisi sosial ekonomi yang cukup menonjol  antara aderah pedesaan dan perkotaan pada gilirannya mendorong penduduk pedesaan untuk mencari alternatif lain guna meningkatkan penghasilan atau menikmati fasilitas yang ada di daerah perkotaan.

 

Ø  Faktor yang menyebabkan terjadinya Urban .

 

Dari hasil penelitian ternyata penyebab atau faktor terjadinya urban adalah karena masalah ekonomi , sosial , dan budaya, dan dibeberapa Negara berkembang termasuk Jakarta diakibatkan oleh pertumbuhan ekonomi, dimana adanya ketersediaan lapangan kerja yang masih luas. Saat ini , lapangan kerja itu sudah semakin sempit bahkan bisa dibilang sudah tidak ada sehingga menyebabkan banyak orang terjebak level kemiskinan.

Faktor penyebab urbanisasi

a.       Faktor penarik (pull factor)

Kota memiliki daya tarik tersendiri bagi desa untuk berubanisasi ,diantaranya;

1.      Mudah untuk mendapatkan pekerjaan (lapangan pekerjaan banyak )

2.      Tingkat upah yang lebih tinggi.

3.      Kelengkapan fasilitas baik sekolah ,hiburn dan kesehatan.

4.      Kebebasan pribadi lebih terjamin.

5.      Pengaruh adat agak longgar.

6.      Anggapan yang bersifat budaya.

7.      Kehidupan kota yang modern dan mewah.

 

b.      Faktor pendorong (push factor).

1.      Lahan garapan semakin sempit.

2.      Lapangan kerja makin terbatas akibat iptek ( modemisasi ).

3.      Pendapatan lebih kecil.

4.      Kurangnya fasilitas baik sosial, pendidikan ,olah raga , rekreasi ,dll.

5.      Meningkatnya pengangguran.

6.      Tekanan adat istiadat.

7.      Alasan memasarkan produk.

Dampak positif bagi desa

1.      Meningkatnya kesejahteraan penduduk melalui kiriman uang dan hasil pekerjaan dikota.

2.      Mendorong pembangunan desa karena penduduk telah mengetahui kemajuan kota.

3.      Mengurangi jumlah pengangguran didesa.

 

Dampak negatif urbanisasi bagi kota

1.      Timbulnya banyak pengangguran.

2.      Munculnya tunawisma dan gubuk –gubuk liar ditengah- tengah kota.

3.      Meningkatnya kemacetan lalu lintas.

4.      Meningkatnya kejahatan ,dan bentuk masalah sosial lainnya.

 

Itulah beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya urbanisasi di desa tersebut.

Ø  Solusi penanganan dan mengatasi urbanisasi.

Orientasi kebijakan pembangunan nasional harus mulai dirancang kembali. Selama ini tidak jelas kemana arah pembangunan nasional. Pembangunan nasional seringkali hanya berapa proyek _ proyek sporadis bersifat politis yang berkelanjutannya sering tidak jelas. Misalnya program Inpres Desa Tertinggal (IDT) pada masa pemerintahan soeharto sekarang tidak lagi dilaksanakan IDT adalah salah satu contoh tindakan untuk meningkatkan daya saing,desa terhdap kota. Jika daya desa bagus, yang ditandai peningkatan kualitas sarana dan prasarana pembangunan, maka godaan terhadap penduduk desa untuk migrasi ke kota bisa semakin ditekan.

 Dengan kata lain perlu dilakukan proses "pengkotaan " atau melengkapi desa dengan kota. Tetapi melengkapi desa dengan fasilitas kota harus dibatasi hanya pada hal – hal yang secara sosiologis bisa diterima masyarakat. Hal lain dengan pembatasan tertentu agar tidak merusak bangunan kultur setempat, serta tentu saja membnagun sentra pengembangan ekonomi setempat, misalnya sentra kerajinan , pertanian, dengan teknologi tepat guna, atau pengelolahan bahan mentah. Pembangunan sentra ekonomi di daerah harus pula dilimbangi dengan kebijakan perdagangan atau perlindungan harga bagi hasil produksi desa.

Langkah _ langkah yang perlu dilaksanakan dalam pemecahannya terhadap masalah Urbanisasi dan perkotaan adalah ;

 

1.      Mengembalikan para pengangguran dikota ke desa masing – masing .

2.      Memberikan keterampilan kerja (usaha ) produktif kepada angkatan kerja di daerah pedesaan.

3.      Memberikan bantuan modal untuk usaha produktif.

4.      Mentrasmigrasikan para pengangguran yang berada di perkotaan.

5.      Dan langkah – langkah lainnya yang dapat mengurangi atau mengatasi terjadinya "Urbanisasi".

 

Selain langkah – langkah tersebut ,juga dapat dilaksanakan berbagai upaya preventif yang dapat mencegah terjadinya ' urbanisasi '',antara lain ;

·         Mengatisipasi perpindahandari desa ke kota, sehingga "Urbanisasi " dapat ditekan.

·         Memperbaiki tingkat ekonomi daerah pedesaan, sehingga mereka mampu hidup dengan penghasilan yang diperoleh di desa.

·         Meningkatkan fasilitas pendidikan,kesehatan dan rekreasi di daerah pedesaan, sehingga membuat mereka kerasan 'betah '  tinggal didesa mereka masing – masing .

 

Dan langkah – langkah lainnya dapat mencegah mereka untuk tidak berbondong – bondong berpindah ke kota.

Berbagai langkah diatas akan dapat dilaksanakan apabila ada jalinan kerja sama yang baik antara masyarakat dan pihak pemerintah. Dalam hal ini partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan , sehingga program – program pembangunan nasional yaitu pembangunan manusia seutuhnya sebagi suatu ethopia atau cita – cita belaka.

 

·         ANALISIS DAN PEMBAHASAN

            pada bab ini akan disampaikan analisis dan pembahasan guna menjawab hipotesis   penelitian yang disampaikan pada bab pertama.

 

 

·         KESIMPULAN

Penelitian ini merupakan penelitian tentang masyarakat urban yang ada di Jakarta, dari hasil anlisis penelitian,   Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang disignifasikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum ,aparat penegak hukum,perumahan,penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya. Dan  dari hasil penelitian ternyata penyebab atau faktor terjadinya urban adalah karena masalah ekonomi , sosial , dan budaya, dan dibeberapa Negara berkembang termasuk Jakarta diakibatkan oleh pertumbuhan ekonomi, dimana adanya ketersediaan lapangan kerja yang masih luas. Saat ini , lapangan kerja itu sudah semakin sempit bahkan bisa dibilang sudah tidak ada sehingga menyebabkan banyak orang terjebak level kemiskinan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini