Minggu, 21 September 2014

FAHMI, KPI 5 E "ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI"

NAMA            : FAHMI
NIM                : 1112051000129
KELAS           : KPI 5 E
 
Etika dan Filsafat Komunikasi
 
Etika dan Moral

Etika sebagai filsafat, berarti mencari keterangan yang benar, mencari ukuran-ukuran yang baik dan yang buruk bagi tingkah laku manusia. Serta mencari norma-norma, ukuran-ukuran mana susial itu, tindakan manakah yang paling dianggap baik. Dalam filsafat, masalah baik dan buruk (good and evil) dibicarakan dalam etika. Tugas etika tidak lain berusaha untuk hal yang baik dan yang dikatakan buruk. Sedangkan tujuan etika, agar setiap manusia mengetahui dan menjalankan perilaku, sebab perilaku yang baik bukan saja bagi dirinya saja, tetapi juga penting bagi orang lain, masyarakat, bangsa dan Negara, dan yang terpenting bagi Tuhan yang Maha Esa.
Moral menurut PN. Masnizah Mohd adalah menyangkut tentang persoalan yang benar atau salah, sesuatu yang perlu dilakukan dan ditinggalkan atau alasan-alasan tertentu pada suatu keadaan tertentu, sedangkan etika merupakan studi mengenai bagaimana tingkah laku suatu individu atau golongan bernilai baik atau sebaliknya yang berdampak pada sosial. Etika juga dapat diartikan sebagai suatu disiplin ilmu, prinsip moral, kaedah moral yang diwujudkan dalam suatu perbuatan manusia yang betul menurut akal pikiran.
Jadi kesimpulan perbedaan etika dan moral yaitu, moral dapat mengarahkan manusia tentang bagaimana cara manusia harus bertingkah karena moral bersifat mengikat dan harus dilakukan oleh individu atau kelompok agar dapat diterima di lingkungan bermasyarakat tersebut. Etika dapat memberikan alasan yang logis mengapa manusia harus mengikuti arahan moral di lingkungannya. Selain itu, etika dapat membuat manusia menjadi tahu dan sadar apa yang harus dilakukan agar berdampak baik untuk dirinya dan orang lain.
 
Amoral dan Immoral

            Amoral adalah sebuah tindakan tidak berhubungan dengan konteks moral yang dilakukan oleh seseorang karena kurangnya pengetahuan, memiliki kelainan atau belum cukup umur. Maksudnya adalah seperti anak kecil yang telanjang ketika ada tamu di rumah. Mereka tidak mengerti bahwa berlari tanpa busana adalah hal yang tidak sopan.
            imoral adalah pemberontakan atau lawan dari sikap bermoral. Contoh seorang dewasa memukul anak kecil yang tidak bersalah. Istilah lain untuk mengerti immoral adalah tidak etis, jahat, tidak bermoral atau tidak berakhlak.
 
Etika dan Etiket

            Etika adalah aturan yang mengatur perbuatan dari dalam diri kita dan perbuatan itu datangnya asli dari diri kita sendiri,dan apapun yang kita perbuat selalu datangnya dari diri kita,tanpa ada paksaan dari pihak manapun. dan orang yang beretika dia tidak mungkin membohongi dirinya sendiri karena dia tau aturannya. Contoh, larangan untuk mencuri tetap ada walaupun tidak ada yang melihat kita mencuri.
Etiket adalah  perilaku kita sehari - hari  yang kita lakukan dan memandang orang yang ada di sekeliling kita apakah tersinggung atau tidaknya orang dengan perbuatan kita, dan orang yang ber etiket mungkin saja dia bisa membohongi dirinya sendiri karena perbuatannya itu hanya untuk menghargai orang yang ada di sekelilingnya saja tidak murni keluar dari hati nuraninya yang secara tidak langsung dilakukan untuk mendapatkan pujian dari sekelilingnya. Contoh, sendawa di saat makan melakukan perilaku yang dianggap tidak sopan. Namun, hal itu tidak berlaku jika kita makan sendirian, kemudian sendawa dan tidak ada orang yang melihat sehingga tidak ada yang beranggapan bahwa kita tidak sopan.
 
Moralitas

           Moralitas adalah kualitas dalam perbuatan manusia yang menunjukkan bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk. Moralitas mencakup tentang baik-buruknya perbuatan manusia.
 
Subjektif

Subjektif
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah mengenai atau menurut pandangan (perasaan) sendiri, tidak langsung mengenai pokok atau halnya. Penilaian yang di ambil dari hasil meduga-duga. Berdasarkan perasaan atau selera orang.
 
Membedakan antara: etika deskriptif, etika normatif, dan  mataetika, hakikat etika filosofis.

Etika deskriptif ialah berbicara mengenai fakta apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya.

Etika normatif mendasarkan pendiriannya atas norma. Ia dapat mempersoalkan norma yang diterima seseorang atau masyarakat secara lebih kritis. Etika normatif juga bisa mempersoalkan apakah norma itu benar atau tidak.

Metaetika adalah kajian etika yang ditujukan pada ungkapan-ungkapan etis. Bahasa etis atau bahasa yang digunakan dalam bidang moral dikaji secara logis. Metaetika menganalisis logika perbuatan dalam kaitan dengan baik atau buruk.

Hakikat Etika Filosofis adalah dasar ilmu yang menanamkan tentang sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian. Jadi, berbeda hakikat filosofisnya lebih ke cabang filsafat untuk penilaian akan suatu perilaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini