Minggu, 21 September 2014

Tugas 2_Nur Muhaimin_PMI 3

URBANISASI DAN BUDAYA PERKOTAAN

        Sebelum saya menjelaskan terlalu jauh mengenai urbanisasi ini, saya mencoba menjelaskaan dari dasar-dasar terlebih dahulu mengenai beberapa pengertian dan maksud dari setiap kata pada sub judul diatas baik yang bersumberkan dari para pemikir atau tokoh-tokoh terkemuka yang mana kredibilitasnya sudah tidak bisa kita tidak ragukan lagi. Yang saya berpatokan atau berefrensikan buku, artikel, internet dan lain-lain.

A.  Pengertian Urbanisasi

        Perpindahan penduduk dari desa kekota karena daya tarik kota atau tekanan penduduk di daerah pedesaan.

        Bahkan pada umumnya urbanisasi itu diartikan sebagai suatu proses, yang membawa bagian yang semakin besar dari penduduk suatu negara untuk berdiamm di pusat-pusat perkotaan.

        Jadi dari dua pengertian diatas saya bisa kongklusikan bahwa gejala pertumbuhan kota tidak perlu berarti, terjadinya urbanisasi. Kalau tambahan penduduk di desa-desa menurut perbandingan sejalan dengan pertumbujan penduduk di kota, maka tidak dapat dikatakan ada proses urbanisasi. 

        Ketika berbicara yang namanya urbanisasi baik dari sudut pandang yang implisit dan eksplisit kita tidak boleh mengejewantahkan bahwa setiap kasus dalam ilmu sosial pasti tidak bisa di pisahkan dengan hukum kausalitas atau juga bisa dikatakan dengan istilah hukum sebab akibat dari adanya suatu kasus, begitupun juga dengan urbanisasi yang tidak boleh di pisahkan dengan hukum kausalitas ini. Maka dari  berikut akan saya jabarkan mengenai sebab-sebab adanya urbanisasi tersebut. 

B.  Sebab-Sebab Urbanisasi

        Pada dasarnya ada tiga hal utama yang menyebabkan timbulnya urbanisasi, yaitu diantaranya adalah:

1)      Adanya pertambahan penduduk secara alamiah

2)      Terjadinya arus perpindahan dari desa ke kota

3)      Tertariknya pemukiman pedesaan kedalam lingkup kota, sebagai akibat perkembangan kota yang sangat pesat diberbagai bidang, terutama yang berkaitan dengan tersedianya kesempatan kerja..

C. Dampak Urbanisasi Bagi Kota-Kota Besar

        Seperti kita ketahuai di lapangan salah satu bentuk yang paling nyata dari hubungan antara desa dan perkotaan  atau juga kita sering kenal dengan istilah urbanisai ini adalah sebagaimana berikut yanga insya allah akan saya jabarnya secara implisit atau bisa juga secara sederhana dan ringkas;

1)      Terbentuknya sburb, tempat-tempat pemukiman baru di pinggir kota, yang terjadi akibat perluasan kota karena pusat kota tidak mampu lagi menampung arus perpindahan penduduk desa yang begitu banyak.

2)      Makin meningkatnya tuna karya, yaitu orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap.

3)      Pertambahan penduduk kota yang pesat menimbulkan masalah perumahan. Orang terpaksa tinggal dalam rumah-rumah yang sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan.

4)      Lingkungan hidup yang tidak sehat, apabila ditambah dengan adanya berbagai kerawanan sosial memberi pengaruh yang negative terhadap pendidikan generasi muda. Hal ini akan menjadi tempat permainan yang sangat subur untuk berkembangnya kenakalan anak-anak merupakan emberio bagi tumbuhnya kejahatan anak-anak.

  

D. Usaha-Usaha Menanggulangi Urbanisasi

        Agar urbanisasi ini tidak semakin terkendali maka harus ada terobosan-terobosan yang harus dilakukan oleh pemerintah dan pihak-pihak terkait agar permasalahan urbanisasi ini bisa cepat teruraikan.

Adapun mengenai penanggulangan ini, yang saya kutip dari dan kaji dari buku "ilmu sosial dasar" karangan abu ahmadi adalah seperti berikut ini:

BUDAYA MASYARAKAT PERKOTAAN

Masyarakat perkotaan atau bisa juga kita sebut Urban Community adalah suatu masyarakat yang mendiami perkotaan. Masyarakat perkotaan mempunyai cara kehidupan serta karakteristik yang berbeda dengan masyarakat yang tinggal di pedesaan.

           

     Masyarakat perkotaan lebih cenderung memlih mengutamakan keamanan di bandingkan dengan masyarakat pedasaan yang lebih mengutamakan kenyamanan dan juga kebersamaan.

 

Ada beberapa ciri-ciri dari masyarakat perkotaan yaitu:

1.    Kehidupan beragamanya sangat kurang di bandingkan dengan masyarakat pedesaan. Biasanya masyarakat perkotaan melakukan hanya bertempat di rumah peribadatan saja.

2.    Jalan pikir rasional adalah jalan pikir masyarakat perkotaan di mana berbeda dengan masyarakt pedesaan yang mungkin masih memiliki kepercayaan pada yang ghaib.

3.    Interaksi yang terjadi diantara masyarakat perkotaan berbeda dengan pedesaan yang biasanya masyarakat perkotaan melakukan interaksi karena adanya factor kepentingan pribadi dibandingkan dengan kepentingan umum.

4.    Di perkotaan hubungan antara penduduknya sangat renggang atau bisa dibilang tidak terlalu peduli dengan sekitarnya sehingga jarang adanya komunikasi ataupun interaksi dengan lingkungan sekitarnya,

5.    Biasanya orang perkotaan lebih bias mengurus dirinya sendiri di bandingkan dengan masyarakat pedesaan.

Jadi itulah kebudayaan perkotaan atau keseharian masyarakt perkotaan yang membedakan mereka dengan masyarakat pedesaan.


Oleh : Nur Muhaimin

Nim : 1113054000008

Kelas : PMI 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini