Minggu, 05 Oktober 2014

Siti Nur Rahmah_Tugas 3 Demografi Angkatan kerja_PMI 5

NAMA                          : SITI NUR RAHMAH

NIM                               : 1112054000018

TUGAS KE 3 DEMOGRAFI : ANGKATAN KERJA, PARTISIPASI KERJA, PENGANGGURAN DAN KESEMPATAN KERJA

 

A.    Konsep dan Definisi Ketenagakerjaan

            Penduduk disuatu negara mengonsumsi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya, tetapi hanya sebagian dari mereka yang secara langsung terlibat atau berusaha untuk terlibat dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa tersebut (disebut kegiatan produktif). Berdasarkan pemikiran tersebut dapat dikatakan bahwa penduduk di suatu negara dapat dikelompokan menjadi dua bagian yaitu:

1.      Penduduk yang "aktif" secara ekonomi (economically active population)

2.      Penduduk yang "tidak aktif" secara ekonomi (economically inactive population)

      Penduduk yang aktif secara ekonomi terdiri dari dua kelompok. Kelopok pertama adalah penduduk yang bekerja memproduksi barang dan jasa dalam perekonomian. Kelompok kedua adalah penduduk yang belum bekerja, tetapi sedang aktif mencari pekerjaan (termasuk mereka yang baru pertama kali mencari pekerjaan). Penduduk yang tidak aktif secara ekonomi adalah mereka yang tidak bekerja atau tidak sedang mencari pekerjaan. Kelompok ini tidak memproduksi barang dan jasa, dan hanya mengonsumsi barang yang diproduksi orang lain.

B.     Konsep  Angkatan  Kerja.

            Dalam SP 1940, United States Bureau of  Census telah memplopori penggunaan konsep baru yang disebut  Labor Force Concept, atau konsep Angkatan Kerja. Dua perbaikan diusulkan dalam konsep ini yaitu.

1.      Activity Concept, bahwa termasuk dalam angkatan kerja (labor force) haruslah orang yang secara aktif bekerja atau sedang aktif mencari pekerjaan.

2.      Aktivitas tersebut dilakukan dalam suatu batasan waktu tertentu sebelum wawancara. Dengan kata lain, konsep angkatan kerja, umunya disertai dengan refrensi waktu.

Berdasarkan konsep tersebut, angkatan kerja (labor force) dibagi menjadi dua, yaitu:

1.      Bekerja.

2.      Mencari pekerjaan (menganggur), yang dapat dibedakan antara:

a.       mencari pekerjaan, tetapi sudah pernah bekerja sebelumnya, dan

b.      mencari pekerjaan untuk pertama kalinya (belum pernah bekerja sebelumnya).

 

                        Dari pengertian di atas, angkatan kerja dapat dikatakan sebagai bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat atau berusaha untuk terlibat dalam kegiatan produktif, yaitu memproduksi barang dan jasa dalam kurun waktu tertentu. Oleh karena itu, dalam konsep angkatan kerja ini harus ada reftensi waktu yang pasti, misalnya 'satu minggu sebelum pencacahan'. Jadi, perbedaan antara konsep angkatan kerja dengan konsep gainful worker adalah tentang ada atau tidaknya refrensi waktu. Secara demografis, besarnya angkatan kerja dapat dilihat melalui angka partisipasi angkatan kerja (labor force participation rate), yaitu beberapa persen dari jumlah tenaga kerja yang menjadi angkatan kerja. Dalam konsep angkatan kerja, yang dimaksud angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan yang menghasilkan pendapatan, baik berupa uang maupun barang.

C.     Konsep Pengangguran dan Kesempatan Kerja

            Sebagimana telah diuraikan, yang dimaksud dengan pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang pada saat pencacahan sedang aktif mencari pekerjaan. Pengertian ini sering disebut sebagai pengangguran terbuka (open unemployment).

1.      Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)

Pengangguran terbuka terdiri dari:

a.       Mereka yang mencari pekerjaan.

b.      Mereka yang memeprsiapkan usaha.

c.       Mereka yang tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan (discouraged workers).

d.      Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.

 

                        Dalam kehidupan sehari-hari, masalah yang lebih sering dihadapi adalah masalah setengah menganggur atau pengangguran tidak kentara.

2.      Setengah Menganggur (Underempoyed)

Setengah menganggur (underemployed) adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu). Setengah menganggur terdiri dari:

a.       Setengah pengangguran terpaksa, yakni mereka yang bekerja dibawah jam kerja normal (35 jam seminggu) dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan.

b.      Setengah menganggur sukarela, yakni mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal dan tidak bersedia menerima pekerjaan lain (sebagian pihak menyebutkan sebagai paruh waktu atau part time worker)

3.      Pengangguran Tidak Kentara (Disguised Unemployment)

      Sementara itu, dalam konsep angkatan kerja, pengangguran tidak kentara dimasukkan dalam kegiatan bekerja, karena mereka memenuhi persyaratan dari definisi "bekerja". Akan tetapi, sebetulnya jika dilihat dari segi produktivitasnya dalam pekerjaan, maka mereka adalah pengangguran. Sebagai contoh, ada empat orang bekerja membuat sebuah kursi, padahal sebenarnya bobot pekerjaannya cukup dikerjakan oleh dua oranag saja dengan waktu yang sama. Kondisi seperti ini umunya disebut pengangguran tidak kentara (disguised unemployment). pengangguran semacam ini umumnya terjadi karena dalam pasar kerja terjadi kelebihan penawaran tenaga kerja dan sempitnya lapangan kerja.

4.      Pengangguran Friksional

      Seseorang yang sudah berhenti bekerja karena ingin pindah pekerjaan, sering kali tidak langsung mendapatkan pekerjaan yang baru. Selama seseorang aktif mencari pekerjaan yang baru maka ia berstatus penganggur. jadi, Pengangguran friksional seberanya adalah pengangguran karena tenggang waktu sebelum mendapatkan pekerjaan. Dalam analisis ketenagakerjaan, tanggung waktu itu sering disebut "waiting time".

D.    Kesempatan kerja.

            Dengan menggunakan data sensus penduduk, jumlah penduduk yang bekerja biasanya dipandang mecerminkan jumlah kesempatan kerja yang ada. Dalam pengertian ini "Kesempatan kerja" bukanlah  "lapangan pekerjaan yang masih terbuka". walaupun komponen yang terakhir ini akan menambah kesempatan kerja yang ada di waktu tang akan datang. Memang mungkin pada suatu waktu "lapangan pekerjaan yang masih terbuka" cukup banyak, sementara jumlah mencari kerja (pengangguran) banyak pula. Hal ini dapat terjadi karena kurang baiknya distribusi "lapangan pekerjaan yang masih terbuka" itu bertalian dengan pola faktor keterampilan/keahlian dari para pencari kerja.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini