Kamis, 10 September 2015

selsa sandhika erasta_kpi 1 A_pengantar sosiologi_tugas 1

Sosiologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang pola-pola hubungan antara manusia dengan yang lainnya.

            Kata sosiologi berasal dari kata Latin socius yang artinya teman, dan kata bahasa Yunani logos yang artinya cerita, diungkapkan pertama kali dalam buku yang berjudul "Cours De Philoshophie Positive".

Melalui proses sosialisasi, para anggota masyarakat belajar mengetahui dan memahami perilaku mana yang diharuskan, diperbolehkan, dianjurkan, dan tidak boleh dilakukan. Artinya nilai-nilai dan norma sosial yang berisi pedoman tata kelakuan yang memuat peraturan antara perintah dan larangan ketika manusia berhadapan dengan yang lain.

Sosiologi membahas problem sosial sebagai langkah analisis untuk mencari dan menelaah data tentang problem sosial di dalam masyarakat untuk dijadikan sebagai sumber dan mencari suber dari problem sehingga dapat dicari langkah solusinya. Masyarakat dalam konsep sosiologi adalah rangkaian system sosial yang meliputi hubungan antara bagian-bagian di dalam kehidupan masyarakat yang didalamnya terdapat tindakan –tindakan manusia, lembaga sosial, dan kelompok-kelompok sosial yang saling memengaruhi secara structural. Sosiologi salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari gejala sosial yang bersifat murni, yang dimaksud bersifat murni adalah sosiologi bukan ilmu yang siap diterapkan untuk meenuhi kebutuhan manusia secara langsung.

Tokoh-tokoh Sosiologi:

·         August Comte (1798-1857)

Comte adalah seorang berkebangsaan Perancis yang petama kali memberikan nama sosiologi pada ilmu yang mempelajari hubungan sosial kemasyarakatan, sehingga ia mendapat julukan Bapak Sosiologi.

 

·         Karl Marx (1818-1883)

Latar belakang pemikiran Karl Marx adalah exploitasi besar besaran yang dilakukan oleh kaum pemilik modal atau para pengusaha (kapitalis) yang disebut borjuis terhadap para buruh atau pekerja (proletar).

 

·         Herbert Spencer (1820-1903)

Spencer adalah seorang berkebangsaan Inggris yang menguraikan materi sosiologi secara terperinci dan sistematis. Dalam pandangannya ia mengatakan bahwa objek kajian sosiologi adalah kehidupan keluarga, perilaku politik, tingkah laku antar-penganut agama, kontrol sosial, dan kehidupan masyarakat industry yang di dalamnya terdapat asosiasi.

 

·         Emile Durkheim (1858-1917)

Durkheim adalah seorang yang memelopori perkembangan sosiologi. Ia telah banyak melakukan penelitian terhadap berbagai lembaga dalam masyarakat dan proses selanjutnya membagi sosiologi ke dalam tujuh bagian.

 

·         Max Weber (1864-1920)

Di antara contoh Max Weber tentang perkembangan sosiologi  adalah analisis tentang wewenang, birokrasi, sosiologi agama, organisasi-organisasi ekonomi, dan sebagainya.

 

Teori-teori Dasar Sosiologi

o   Teori Evolusi

Teori evolusi banyak di ilhami oleh pemikiran Darwin yang kemudian dijadikan patokan teori perubahan oleh Herbert Spencer, dan selanjutnya dikemangkan oleh Emile Durkheim dan Ferdinand Tonnies.

 

o   Teori Konflik

Dalam konsep teoretis  yang dikemukakan oleh para ahli  dinyatakan bahwa evolusi memengaruhi cara pengorganisasian masyarakat, utamanya adalah yang berhubungan dengan system kerja.

                                          

o   Teori Perubahan Sosial Dahrendorft

Dahrendorft mengemukakan teorinya bahwa sebagaimana stabilitas struktur sosial akan berdampak pada dua peringkat, yaitu normatif ideologis (nilai) dan faktual institusional.

 

o   Teori Fungsionalis (Functionalist Theory)

Teori ini memandang penyebab perubahan adalah adanya ketidakpuasan terhadap masyarakat karena kondisi sosial yang berlaku pada masa ini yang memengaruhi pribadi mereka.

            Wiliam Ogburn menjelaskan, bahwa meskipun terdapat hubungan yang berkesinambungan antara unsur sosial satu dan yang lain, namun dalam perubahan ternyata masi ada sebagian yang mengalami perubahan tetapi sebagian yang lain masih dalam keadaan tetap (statis).

 

o   Teori Siklus (Cyclical Theory)

Teori ini mengemukakan bahwa kebangkitan dan kemunduran peradaban suatu bangsa memiliki hubungan korelasional antara satu dan yang lainnya, yaitu tantangan dan tanggapan (challenge dan response).

 

                              

 

 

 

 

 

 

Sumber: Elly M. Setiadi – Usman Kolip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini