Minggu, 11 Oktober 2015

Nanda Aullia Fauziah_Jurnalistik 1/A_Keluarga besarku_Tugas 5

Nanda Aullia Fauziah (11150510000119)

Jurnalistik 1/A

Tugas 5

 

KELUARGA BESARKU

Ø  ASAL USUL

         Keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang diikat oleh ikatan darah, perkawinan, atau adopsi serta tinggal bersama. Secara sosiologis Keluarga menunjukkan bahwa dalam keluarga itu terjalin suatu hubungan yang sangat mendalam dan kuat, hubungan tersebut disebut hubungan lahir batin. Adanya hubungan ikatan darah menunjukkan kuatnya hubungan yang dimaksud. Hubungan antara keluarga tidak saja berlansung selama mereka masih hidup tetapi setelah meninggal duniapun masing-masing individu. Individu masih memeliki keterkaitan satu sama lain.

Horton dan Hurt mendefinisikan Keluarga menjadi tiga yaitu :

1.      Suatu kelompok yang mempunyai nenek moyang yang  sama

2.      Suatu kelompok kekerabatan yang disatukan oleh darah dan perkawinan

3.      Pasanagan perkawinan  dengan atau tanpa anak

4.      Pasangan tanpa nikah yang mempunyai anak

5.      Para anggota atau komunitas yang biasanya ingn disebut keluarga.

         Berbicara mengenai Keluarga, tentunya setiap manusia yang dilahirkan pasti mempunyai keluarga. Sama halnya dengan saya, saya juga memiliki Keluarga besar. Keluarga besar saya adalah gabungan dari dua budaya dan suku yang berbeda yaitu, Suku Sunda dan Betawi. Dari namanya saja sudah berbeda bukan? Menggabungkan dua budaya yang berbeda menjadi satu kesatuan yang pada akhirnya berada pada satu lingkup bersama yaitu Keluarga bukanlah hal yang mudah. Namun dari berpedaan itu justru membuat hubungan keluarga saya menjadi sangat erat dan saling memahami dan menghormati antara budaya satu dengan yang lain.

         Nama saya Nanda aullia Fauziah, saya dilahirkan dari sepasang suami-istri yaitu H.Zainal Arifin dan Ina Rosalina. Saya anak pertama dari empat bersaudara, saya memeliki satu adik perempuan dan dua adik laki-laki. Bapak saya anak ke-dua dari delapan bersaudara dari pasangan suami istri yaitu, H.Mawardi dan Hj.Neneng. sedangkan ibu saya adalah anak pertama dari tujuh bersaudara dari pasangan suami istri H.Gufron dan Hj. Uun. Kali ini saya akan menceritakan keluarga bapak dan ibu saya.

         Keluarga "Baba" saya berasal dari suku Betawi, tentunya tanpa saya sebutkanpun pasti akan tahu bahwa bapak saya adalah suku Betawi asli, tepatnya didaerah Cipete JakSel. Berbicara mengenai suku Betawi tentu identik dengan logat bicaranya dan tidak sedikit juga orang menyebutnya kalau orang Betawi itu Juragan kontrakan dan malas bekerja. Namun itu tidak berlaku bagi keluarga bapak saya, bekerja tetaplah menjadi kewajiban dan walaupun memiliki tanah yang banyak itu bukan alasan untuk bermalas-malasan. Bapak saya adalah pribadi yang tegas, disiplin namun juga pribadi yang humoris. Sifat tegas itu adalah sifat keturunan yang juga dimiliki bapaknya yaitu bermana H.Mawardi (kakek saya). Sifat tegas itu sebagian kecil dari bentuk tanggung jawab beliau sebagai kepala keluarga untuk melindungi dan menjadikan anak-anaknya menjadi anak yang baik. Ibu dari ayah saya yang bermana Hj.Neneng mempunyai ibu yaitu berasal dari cina beliau bernama Hj.Fatmah yaitu buyut saya sendiri. Beliau menjadi muallaf ketika menikah dengan suaminya yaitu buyut saya yang bernama H. Miftah.

         Ibu saya yang bernama Ina Rosalina, berasal dari keluarga yang sederhana di suku sunda tepatnya di Bogor Jawa barat. Ibu saya pribadi yang sangat ramah dan murah senyum seperti orang tuanya. Walaupun ibu saya tinggal di desa dan jauh dari pusat kota itu tidak menghalanginya untuk berhenti belajar dan bersekolah setinggi-tingginya. Pada saat kuliah ibu saya rela bulak balik bogor-depok. Oleh sebab itu ibu saya selalu menekankan saya untuk bersungguh-sungguh belajar. Ibu saya sangat membebaskan saya untuk belajar dibidang apapun asalkan dijalani dengan sungguh-sungguh. Ibu saya sangat dekat dengan kakeknya yaitu H.Qomar (buyut saya) menurutnya beliaulah yang yang mengantarkan kuliah pada saat itu.

 

Ø  JARINGAN SOSIAL

         Jaringan sosial, dari katanya saja sudah "jaringan" berarti fungsinya untung menghubungkan. Atau juga disebut koneksi dalam hubungan sosial individu, maupun kelompok. Hubungan itu bisa bersifat ekonomi, politik atau  hubungan sosial yang lain. Jaringan sosial yang ada pada keluarga besar saya sebagian besar adalah dibidang ekonomi. karena bapak saya berasal dari suku Betawi yang pada saat dahulu belum seperti sekarang gedung bertinggkat di mana-mana, pada saat dahulu semua rumah yang berbaris di sebelah rumah bapak saya itu semua saudara sedarah, sangat jauh bila di bandingkan dengan sekarang sudah banyak pendatang dari luar jakarta.banyak tanah-tanah yang dijdiakan kontrakan. Namun, walaupun begitu kita tetap melakukan jaringan sosial dengan penduduk pendatang baru. Keluarga besar bapak saya rata-rata berprofesi sebagai pegawai swasta, wirausaha dan juga pembisnis property. Melalui profesi-profesi inilah kita dapat menghubungan sosial individu satu dengan yang lainnya dijaringan sosial yang bersifat ekonomi yang sudah saya katakan tadi. Dengan begitu dapat membuat jaringan sosial semakin melebar lagi.

 

 

NILAI – NILAI DAN SISTEM SOSIAL BUDAYA YANG DI PERGUNAKAN DI DALAM KELUARGA

          Nilai-nilai dan sistem sosial sama fungsinya sebagai alat kontrol perilaku manusia dengan daya tekan dan daya mengikat tertentu agar orang tersebut berperilaku sesuai dengan niai dan sistem yang dianutnya. Berbicara mengenai nilai dan sistem budaya yang ada pada keluarga saya yaitu sistem sosial budaya yang masih tradisioanal contohnya, dengan masihnya menggunakan bahasa daerah atau karena bapak saya orang Betawi maka sebutan-sebutan seperti "engkong, baba,ncing, dan ncang" masih di gunakan hingga saat ini. Terbukti dengan saya yang memanggil adiknya bapak saya dengan sebutan "ncing". Tidak hanya itu nilai budayanya juga masih sangat kental tidak hanya pada suku Betawi, suku Sundapun yaitu suku ibu saya juga masih sangat kental akan budaya dan pada saat acara pernikahan di keluarga ibu saya ada acara upacara adat "lengser".

        Tidak hanya sosial budayanya, nilai-nilai yang ada pada keluarga saya pun diajarkan untuk nilai-nilai kedisiplinan, tanggung jawab dan taat pada aturan yang berlaku dikeluarga saya. Tidak boleh keluar malam,tidak boleh main tanpa seizin terlebih dahulu, tidak boleh berpaian terbuka. Mungkin itu sedikit contoh nilai-nilai dan sistem sosial budaya yang ada pada keluarga saya.

        

 

·        Itulah hasil penelitian yang penulis buat dengan tema "keluarga besakur".

·        Penelitian dilakukan melalui metode kuantitatif.

·        Penelitian ini melalui informasi dari keluarga terdekat dan oleh penulis sebagai bagian dari keluarga besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini