Rabu, 30 Maret 2016

Abu Bakar Batubara (1113054000031), Irsyadi Farhan (1113054000028), Mughni Labib (1113054000003)

Potensi Bencana dari Pabrik Celana Jeans

Aldi, orang Kampung Baru asli, dari kecil memang dia lahir di daerah tersebut, dan ayahnya pun Betawi asli. Aldi beralamat rumah di Kampung Baru, Gg Haji Redi Rt 10 Rw 4 Kec. Kebon Jeruk Kab. Sukabumi Selatan-JakBar perbatasan JakSel.

Di Kampung Baru diperkirakan terdapat kurang lebih 10 Pabrik Celana Jeans di setiap gangnya.

Setiap selokan rumah penduduk itu berdekatan dengan pabrik-pabrik, yang menjadi permaslahan adalah air yang dibuang dari limbah pabrik-pabrik Celana Jeans itu jalurnya menyatu dengan saluran air penduduk. Di rumah penduduk ini banyak yang memanfaatkan air tanah, resapan air dari limbah pabrik, menurut Aldi, mungkin akibat yang ditimbulkan bukan sekarang. Namun, pasti terjadi dampak negatif berupa penyakit, entah penyakit apa namanya, yang jelas disebabkan oleh limbah pabrik-pabrik tersebut. Ini merupakan dampak yang sangat besar mengancam bagi kesehatan warga sekitar. Memang sebagian warga ada yang menggunakan air pam. Akan tetapi warga yang memanfaatkan air tanah jangan pula dipandang sebelah mata. Resapan air dari limbah pabrik mau tidak mau dikonsumsi oleh penduduk yang memanfaatkan air tanah.

Selain limbah, asap hitam dari cerobong pabrik pun perlu diperhatikan. Menurut Aldi, cerobong asap itu kurang tinggi. Ketika proses produksi barang berlangsung; dicuci, digosok/disetrika, asapnya itu benar-benar mengenai rumah warga. Aldi menceritakan bahwa saat dirinya mengendarai sepeda motor hendak pulang ke rumah, persis dibelakang rumahnya ada pabrik Celana Jeans, tidak ada yang dilihatnya selain gelap. Ternyata "kegelapan" itu berasal dari asap pabrik yang menjelma awan hitam. Bau asapnya pun menyengat, tak sedap dihirup. Mengundang polusi udara. Merusak bagi kesehatan warga.

Respon warga sekitar terhadap kehadiran Pabrik Celana Jeans

Dahulu, seingat Aldi, pernah terjadi peristiwa unjuk rasa alias demo para warga terhadap pabrik Celana Jeans tersebut. Tetapi, 'hilang' begitu saja. Demo yang tidak berkelanjutan, seakan ada semacam kongkalikong antara seorang pembesar ('yang punya duit') dengan bos pabrik. Ditambah sikap kebanyakan warga yang masa bodoh akan hal itu. Tak peduli akan adanya potensi bencana yang bakal ditimbulkan pabrik. Sikap tersebut agaknya muncul, menurut Aldi, karena mayoritas warga Kampung Baru merupakan pendatang. Aldi mengkritik sikap masyarakat Kampung Baru dengan menyatakan mereka tak berpikir panjang bakal menimbulkan apa ke depannya. Karena suatu saat jika terjadi bencana berupa penyakit yang berbahaya misalnya, warga sekitar juga yang kena. Warga juga yang terzhalimi. Bahkan bukan terzhalimi 'aja', tapi terzhalimi 'banget'.

Bentuk pabriknya pun, kalau kita melewatinya, akan mengundang kecurigaan. Hingga Aldi pun menduga bahwa pabrik itu ilegal, tidak membayar biaya izin berwirausaha. Bagi yang tak tahu daerah Kampung Baru, paling tidak akan mengira pabrik itu rumah sembako, warung biasa. Padahal didalamnya tempat industri besar, ada aktifitas kerja.                        

Di akhir kesimpulan bahwa, kehadiran pabrik-pabrik Celana Jeans yang berlokasi di Kampung Baru hanya berpotensi pada bencana lingkungan (Dampak Kesehatan), pada sektor Dampak Religius-Dampak Sosial-Dampak Budaya dan lain-lain tidak ada kemungkinan terjadinya bencana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini