Rabu, 30 Maret 2016

tugas ke 3 ekologi manusia

TUGAS KE 3 (POTENSI BENCANA) EKOLOGI MANUSIA

JURUSAN PMI 6

NAMA KELOMPOK :

1.     RIZKY ARIF SANTOSO 1113054000005

2.     ALI NIDA ULHAQ 1113054000027

3.     M. FAHMI NURDIN 1113054000023

 

POTENSI BENCANA PEMBANGUNAN HOTEL BERKELAS DI JAKARTA

Seperti yang kita ketahui, Jakarta merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia. Jakarta juga menjadi bagian kota yang ramai, sibuk, dan tak kunjung sepi dari pagi hingga malam sekalipun. Jakarta memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat desa maupun mancanegara, ada yang bertujuan untuk mengadu nasib, mencari pengalaman hidup, berekreasi maupun menetap untuk beberapa hari. Banyak tempat-tempat menarik di Jakarta yang bisa menjadi daya magnet bagi masyarakat luar Jakarta. Seperti Ancol, Dufan, Monas, Kebun Raya Ragunan, Kota Tua dan berbagai tempat hiburan lainnya. Namun hal ini dimanfaatkan bagi para investor dan pengusaha kaya raya untuk memeroleh keuntungan dengan bisnis pembangunan Hotel megah dan gagah di Jakarta.

Hotel yang sama-sama kita ketahui merupakan sebuah bangunan yang menjulang tinggi dengan sarana prasarana yang lengkap dan memuaskan pengunjungnya untuk menginap beberapa hari lamanya. Hotel di Jakarta kini sudah sangatlah banyak dan mewah, sebut saja Hotel Ritz Carlton, JW Mariotz, Shangri Laa, dan berbagai macam hotel lainnya. Peminatnya juga bukan sebatas warga Indonesia saja, melainkan meliputi para tourist mancanegara yang sedang berlibur maupun keperluan bisnis di Ibukota.

Namun yang menjadi sorotan utama kami ialah Hotel yang dibangun gagah mewah disekitar pesisir maupun didekat area laut seperti layaknya Hotel Pluit, Jakarta Utara. Hotel Pluit di Jakarta menginovasi dari trendy dan fashion Hotel layaknya di Singapura. Kedua hotel tersebut memiliki model yang bisa dikatakan mirip dan sama dengan keberadaan posisi kapal diatas gedungnya. Sungguh megah dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan local maupun mancanegara yang ingin menginap beberapa malam di Hotel tersebut. Tidak perlu mengeluarkan uang banyak ke Singapura, Hotel Pluit pun juga menyediakan pemandangan laut yang indah dan menyejukkan mata.

Akan tetapi bukan kemegahan dan kemewahan yang kami akan bahas pada pembangunan hotel di pluit ini, melainkan persoalan ekologis dan potensi-potensi bencana yang akan ditimbulkan akibat pembangunan Hotel di area yang persis laut Jakarta Utara.

 

Berikut potensi-potensi bencana yang bisa Kami analisa akibat pembangunan hotel didekat area Laut :

·         Potensi Kerusakan Lingkungan :

Air

Air mendapatkan polusi dari pembuangan limbah cair (detergen pencucian linen hotel) dan limbah padat(sisa makanan tamu). Limbah-limbah itu mencemari laut, danau dan sungai. Air juga mendapatkan polusi dari buangan bahan bakar minyak alat transportasi air seperti dari kapal pesiar. Akibat dari pembuangan limbah, maka lingkungan terkontaminasi, kesehatan masyarakat terganggu, perubahan dan kerusakan vegetasi air, nilai estetika perairan berkurang (seperti warna laut berubah dari warnabiru menjadi warna hitam) dan badan air beracun sehingga makanan laut (seafood) menjadi berbahaya.Wisatawan menjadi tidak dapat mandi dan berenang karena air di laut, danau dan sungai tercemar. Masyarakat dan wisatawan saling menjaga kebersihan perairan.Guna mengurangi polusi air, alat transportasi air yang digunakan, yakni angkutan yang ramah lingkungan, seperti : perahu dayung, kayak, dan kano.

2. Atmosfir

Perjalanan menggunakan alat transportasi udadra sangat nyaman dan cepat. Namun, angkutan udara berpotensi merusak atmosfir bumi. Hasil buangan emisinya dilepas di udara yang menyebabkan atmosfir tercemar dan gemuruh mesin pesawat menyebabkan polusi suara. Selain itu, udara tercemar kibat emisi kendaraan darat (mobil, bus) dan bunyi deru mesin kendaraan menyebabkan kebisingan. Akibat polusi udara dan polisi suara, maka nilai wisata berkurang, pengalaman menjadi tidak menyenangkan dan memberikandampak negatif bagi vegetasi dan hewan. Inovasi kendaraan ramah lingkungan dan angkutan udara berpenumpang massal (seperti pesawat Airbus380 dengan kapasitas 500 penumpang) dilakukan guna menekan polusi udara dan suara. Anjuran untuk mengurangi kendaraan bermotor juga dilakukan dan kampanye berwisata sepeda ditingkatkan.

 

 

·         Potensi Kerusakan Sosial :

Potensi bencana yang kemungkinan akan terjadi akibat pembangunan hotel di area dekat laut yakni masyarakat sekitar kehilangan tempat tinggal, terjadi kesenjangan sosial, masyarakat lokal terpinggirkan oleh lingkungan kaum elite sehingga menciptakan kondisi yang berkelas kelas.

 

 

·         Potensi Kerusakan Ekonomi :

·         Dampak Positifnya

1.      Membuka lapangan kerja bagi penduduk lokal di bidang pariwisata seperti : tour guide, waiter, bell boy, dan lain-lain.

2.      Dibangunnya fasilitas dan infrastruktur yang lebih baik demi kenyamanan para wisatawan yang juga secara langsung dan tidak langsung bisa dipergunakan oleh penduduk lokal pula. Seperti : tempat rekreasi, mall, dan lain-lain.

3.      Mendapatkan devisa (national balance payment) melalui pertukaran mata uang asing (foreign exchange).

4.      Mendorong seseorang untuk berwiraswasta / wirausaha, contoh : pedagang kerajinan, penyewaan papan selancar, pemasok bahan makanan dan bunga ke hotel,dan lain-lain.

5.       Meningkatkan pendapatan masyarakat dan juga pendapatan pemerintah.

6.      Memberikan keuntungan ekonomi kepada hotel dan restaurant. Contohnya, wisatawan yang pergi berwisata bersama keluarganya memerlukan kamar yang besar dan makanan yang lebih banyak. Dampak ekonomi tidak langsung dapat dirasakan oleh pedagang-pedagang di pasar karena permintaan terhadap barang/bahan makanan akan bertambah.

Dampak negatifnya

1.      Bahaya ketergantungan yang sangat mendalam terhadap pariwisata.

2.      Meningkatkan inflasi dan harga jual tanah menjadi mahal.

3.      Meningkatkan impor barang dari luar negri, terutama alat-alat teknologi modern yang digunakan untuk memberikan pelayanan bermutu pada wisatawan dan juga biaya-biaya pemeliharaan fasilitas-fasilitas yang ada.

4.      Produksi yang bersifat musiman menyebabkan rendahnya tingkat pengembalian modal awal

5.      Terjadi ketimpangan daerah dan memburuknya kesenjangan pendapatan antara beberapa kelompok masyarakat.

6.       Hilangnya kontrol masyarakat lokal terhadap sumber daya ekonomi.

Naisbitt dalam "Global Paradox" menjelaskan bahwa pariwisata merupakan penyumbang bagi ekonomi global yang tidak ada tandingannya di masa yang akan datang. Adapun pertimbangannya adalah:

·         Potensi Kerusakan Budaya :

Penggunaan yang berlebihan untuk kunjungan wisata menyebabkan situs sejarah, budaya dan keagamaan mudah rusak. Kepadatan di daerah wisata, alterasi fungsi awal situs, komersialisasi daerah wisasta menjadi beberapa contoh dampak negatif kegiatan wisata terhadap lingkungan fisik. Situs keagamaan didatangi oleh banyak wisatawan sehingga mengganggu fungsi utama sebagai tempat ibadah yang suci. Situs budaya digunakan secara komersial sehingga dieksploitasi secara berlebihan (contoh Candi menampung jumlah wisatawan yang melebihi kapasitas). Kapasitas daya tampung situs sejarah, budaya dan keagamaan dpat diperkirakan dan dikendalikan melalui manajemen pengunjung sebagai upaya mengurangi kerusakan pada situs sejarah, budaya dan keagamaan. Upaya konservasi dan preservasi serta renovasi dapat dilakukan untuk memperpanjang usia situs-situs tersebut.

 

Analisis Masalah :

Dari beberapa masalah dan potensi bencana yang tertulis di atas, jelas dikatakan yang namanya pembangunan infrastruktur seperti hotel. Di sisi lain meningkatkan pendapatan negara. Namun di sisi lain ada beberapa hal yang perlu di tanggapi dengan bijaksana dan arif bagi para pembangun hotel dan pemerintah. Usahakan apa yang di bangun dalam hal ini hotel harus memperhatikan dampak ekologinya, baik ekonomi, budaya, sosial, dan lingkungan sekitar. Karena jika tidak diperhatikan akan menimbulkan potensi  bencana yang besar. Apalagi tanah di jakarta per tahunya naik, karena banyaknya pembangunan-pembangunan gedung-gedung tinggi. Alam kita Indonesia sudah banyak yang rusak, walaupun kita tidak bisa mengembalikan keasrian alam dengan cepat. Namun kita bisa mencegah tambah parahnya lingkungan hidup di sekitar kita dengan cara cintai alam ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini