Senin, 21 Maret 2016

MITA DKK_MENGATASI PSIKOLOGIS ANAK USIA TK_TUGAS 3

Nama Anggota:
1.      Ardi Kurniawan          1111053000019
2.      Musthofa Ismail          111305300000
3.      Mita Odaliya               11140530000010
4.      Rohmatun Nupus        11140530000018
5.      Khoirul Wildan           11140530000079
MENGATASI PSIKOLOGIS
JENJANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
(TAMAN KANAK-KANAK)
Mengingat adanya suatu kenyataan bahwa setiap orang dalam fase kehidupannya tidak pernah lepas dari permasalahan. Dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan pada fase kehidupan tertentu, anak sering atau bahkan selalu menghadapi gangguan, hambatan atau masalah. Kemampuan untuk menghadapi masalah dan daya suai terhadap lingkungan tidak sama bagi semua orang. Ada yang mempunyai kemampuan tinggi dan ada yang mempunyai kemampuan rendah. Bagi orang-orang yang mempunyai kemampuan tinggi dan daya suai yang besar, relative akan berhasil menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya. Sebaliknya bagi orang yang kemampuannya rendah dan daya suainya kecil, akan gagal atau paling tidak akan terganggu dalam penyelesaian tugas-tugas perkembangannya.
Kenyataan ini makin terasa bagi anak-anak yang belum mandiri.
Mereka masih membutuhkan banyak pertolongan dari orang lain dan lingkungan. Dengan demikian kemungkinan untuk mengalami masalah bagi anak menjadi lebih besar. Dengan begitu untuk menghadapi anak TK dengan segala permasalahannya ini menuntut pengetahuan dan keterampilan guru TK.
Permasalahan-permasalahan yang biasanya dihadapi anak TK adalah masalah berbahasa, cacat tubuh, pemalu, penakut, ngompol, hiperaktif, dan berbohong.
1.      Masalah berbahasa
Masalah berbahasa yang dialami anak usia TK berawal dari ketidak mampuan mendengar dan memahami bahasa lisan yang diucapkan orang-orang disekelilingnya. Permasalahan tersebut salah satunya juga disebabkan berbedanya budaya disekitar kita yang tidak membiasakan orang untuk mengekspresikan perasaannya, karena hal itu dianggap sebagai sesuatu yang memalukan.

2.      Cacat Tubuh
Cacat pada tubuh ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian yang sangat tampak diantaranya pada tangan, kaki, dan wajah. Cacat pada tubuh diindikatorkan berupa ketidakmampuan anak untuk melakukan aktifitas yang menggunakan anggota tubuh seperti tangan dan kaki untuk memakai pakaian, memegang benda, mengepal, meloncat, berjinjit dan lain-lain. Hal ini bisa berpengaruh terhadap perkembangan konsep diri anak sebab biasanya anak-anak ini akan merasa sangat malu dan rendah diri karena di ejek dan disingkirkan oleh teman-temannya.

3.      Pemalu
Pemalu adalah reaksi emosional yang tidak menyenangkan, yang timbul pada seseorang, akibatnya adanya penilaian negative terhadap dirinya.

Ciri anak pemalu adalah:

a.       kurang berani bicara dengan guru atau orang dewasa
b.      tidak mampu menatap mata orang lain ketika berbicara
c.       tidak bersedia untuk berdiri didepan kelas
d.      enggan bergabung dengan anak-anak lain
e.       lebih senang bermain sendiri
f.       tidak berani tampil dalam permainan
g.      membatasi diri dalam pergaulan
h.      anak tidak banyak bicara
i.        anak kurang terbuka
4.      Penakut
Ketakutan biasanya disebabkan beberapa hal diantaranya adalah cerita-cerita seram dan menakutkan, takut pada gelap karena membayangkan hal-hal yang seram, peniruan dari orang dewasa misalnya takut pada ular, takut pada hantu, yang dikarenakan kesalahan mendidik pada orang tua.
Setiap anak memiliki rasa takut, namun jika berlebihan dan tidak wajar maka perlu diperhatikan. Rasa takut anak TK biasanya terhadap hewan, serangga, gelap, dokter atau dokter gigi, ketinggian, monster, dll.

5.      Ngompol
Ngompol dianggap gangguan jika anak sudah berusia lebih dari tiga tahun. Biasanya terjadi pada malam hari tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi pada siang hari. Factor penyebab ngompol adalah: kelainan fungsi fisiologis, pada vesica urinaria dan urethra, lubang kecil sempit, tidur yang terlalu nyenyak, gangguan tingkah laku, gangguan emosional dan keturunan.

6.      Hiperaktif
Hiperaktif biasanya mengalami kesukaran dalam memusatkan perhatian pada jangka waktu tertentu, jangka waktu perhatiannya sangat pendek, mudah terganggu perhatian dan fikirannya,tidak tenang, tidak bisa mengontrol diri, banyak bicara, serta tindakannya tidak bertujuan. Terdapat tiga kategori anak-anak yang memiliki gangguan hiperaktivitas ini yaitu tidak dapat memusatkan perhatian, menurutkan kehendak, dan hiperaktivitas.

7.      Berbohong
Penyebab berbohong diantaranya adalah kekasaran dan kekerasan orang tua dan para pendidik sehingga mereka berdusta agar terhindar dari hukuman, peniruan dari orang dewasa, kesadaran anak akan kekurangan dirinya sehingga mendorongnya untuk berbohong, karena ingin dipuji karena imajinasinya.

Dalam menangani masalah-masalah yang dihadapi oleh anak TK sebaiknya seorang guru dapat melatih anak mengucapkan katakata yang belum sempurna tersebut supaya pada proses belajar mengajar tidak terjadi hambatan komunikasi antara guru dengan anak dan antara anak dengan te

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini