Vikron Fahreza
1113054000025
PMI 6
Sosiologi lingkungan
Sosiologi lingkungan merupakan sebuah ruang lingkup keilmuan yang memadukan antara ilmu sosial dengan keseimbangan alam, menurut Bell (1998) sosiologi loingkungan merupakan kajian komunitas dalam arti yang sangat luas, manusia, hewan lahan dan tanaman yang tumbuhnya diatas air bahkan udara yang semuanya memiliki hubungan kait mengait yang sangat erat. Menurut Bell juga sama halnya seperti komunitas yang merupakan suatu kajian ilmu sosiologi, oleh karena itu sosiologi lingkungan merupakan suatu ilmu yang meremix atau memadukan kedua kajian ilmu tersebut.
Masalah lingkungan tidak hanya masalah tekhnologi dan industry, ekologi maupun biologi. Masalah lingkungan juga merupakan suatu masalah yang ditimbulkan oleh manusia dan manusia juga lah yang harus menyelesaikan itu, mungkin karena itulah teori sosiologi lingkungan dibutuhkan.
Alam juga memiliki tiga konsepsi sosiologi lingkungan tiga konsepsi itu adalah
1. Pendekatan pemanfaatan sumber daya alamyang berkelanjutan
2. Pendekatan interpretasi arcadian terhadap alam
3. Pendakatan konstruksi alam
Alam sebagai sumber daya suatu konsep yang mengimplikasikan bahwa alam diterima terutama sebagai suatu cara (alat) produksi, barang untuk dikonsumsi suatu kondisi awal untuk kesehatan manusia. Dengan kata lain sebagai suatu pusat sumber makanan. Ketika alam dipandang sebagai sumber daya, maka tidak ada jurang perbedaaan yang mendasar antara perlindungan lingkungan dan konservasi alam. Maksudnya adalah ketika manusia membutuhkan sumber daya makanan yang cukup banyak, maka alam lah yang akan menjadi sasarannya, manusia akan lebih sering mengeksploitasi alam secara berlebihan tanpa memperhatikan keseimbangan alam, sehingga hancurnya alam akan menjadi sesuatu fenomena yang akan sangat sering kita temui.
Alam sebagai suatu kontruksi sosial dipropagandai oleh ahli sosial seperti Bruno, Latour, Michel Callon, Karin Knorr, Collins. Pendekatan kontruksi sosial diperoleh dalam diskursus sosiologi tentang alam. Pendekatan konstruksi sosial menjelaskan alam sebagai sesuatu yang dibentuk secara simbolik daripada yang ada secara objektif. Pendekatan ini menekankan peranan budaya dan simbolnya dalam mengkonseptualisasikan tentang alam. Makna alam tidak cukup dijelaskan secara karakteristik biofisik maupun nilai-nilai intrinsik. Pendekatan terhadap alam mengalami dekonstruksi, melalui demonstrasi bagaimana konsep alam tergantung pada konteks sosialnya. Jadi ketika ingin mengkaji sesuatu yang berkaitan dengan alam maka harus mengkaji pula sesuatu yang berkaitan dengan ilmu sosialnya.
Berikut upaya menuju teori sosial tentang alam
1. Harus mampu menggambarkan dua gagasan pokok, jadi ketika kita mulai menggambarkan tentang kedua kajian ilmu yang berbeda ini kita diharuskan untuk membandingkan diantara keduanya. Tidak ada yang kita kesampingkan diantara keduanya.
2. Harus memberikan ruang teoritis bagi valuasi nilai penting dari alam, dengan kata lain materialistis alam tidak dipandang sebagai partikel saja namun juga sebagai makhluk hidup.
Ada tiga isu penting relasi manusia dan alam
Keberlanjutan yaitu pokok tentang keberlanjutan adalah seberapa lama kita dapat mempertahankan apa yang telah kita lakukan. Lalu keadilan yang juga memberikan perhatian pada pola-pola ketimpangan dalam distribusi barang-barang lingkungan, lalu yang terakhir adalah hak dan kecantikan alam pada masyarakat modern biasanya sangat memperhatikan kecantikan dan keindahan alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar