Sabtu, 15 September 2012

Teori Fungsionalisme Emile Durkheim

Nama               : Siti Nuraini
Kelas               : PMI 3A
NIM                : 11111054000013
Pelajaran          : Sosiologi Perkotaan
Judul               : Fungsionalisme Menurut Emile Durkheim

            Definisi fungsionalisme structural adalah salah satu paham atau perspektif di dalam sosiologi yang memandang masyarakat sebagai salah satu system yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama lain dan bagian yang satu tidak dapat berfungsi tanpa ada hubungan dengan bagian yang lain. (Teori Sosiologi Modern, Bernard Raho, SVD, hal 48). Jadi bisa diartikan bahwa fungsionalisme itu sendiri adalah suatu struktur dimana satu masyarakat bisa saling bergantung dan timbal balik dengan lingkungannya, sehingga jika hal tersebut tidak terjadi maka tidak dapat disebut fungsionalisme structural yang sempurna.
            Secara garis besarnya teori ini mengatakan bahwa segala sesuatu di dalam masyarakat ada fungsinya, termasuk hal-hal seperti kematian, kemiskinan, dan peperangan. Contohnya adalah kemiskinan. Jika semua manusia itu kaya raya maka mereka tidak akan saling membutuhkan dan hal tersebut tidak fungsionalisme. Maka si kaya membutuhkan si miskin dan si miskin membutuhkan si kaya. Itu bagaikan sirkulasi ketergantungan yang akhirnya berfungsi baik sebagaimana dalam artian fungsionalisme structural sehingga Durkheim juga mengatakan perubahan dari masyarakat yang mekanik kepada masyarakat yang semakin organic oleh adanya kemajuan dan pembagian kerja.

            Karya klasik Suicide Durkheim merupakan contoh yang paling tepat dari teori taraf menengah Merton. Guna menunjukkan pendekatan Durkheim dan menjelaskan apa yang dimaksud dengan teori taraf menengah maka Merton merumuskan kembali argumentasi Durkheim seperti berikut ini:
·         Kohesi sosial (atau solidaritas) memberikan bantuan atau dukungan bagi anggota kelompok yang mengalami tekanan dan kecemasan yang hebat.
·         Bunuh diri berfungsi untuk membebaskan seseorang dari perasaan tertekan dan kecemasan.
·         Orang – orang Katolik mempunyai solidaritas yang lebih kuat dari orang-orang Protestan.
·         Karena itu tingkat bunuh diri pada orang Katolik seharusnya jauh lebih rendah dari pada orang – orang Protestan.
Hipotesanya adalah bahwa masyarakat yang ditandai oleh telalu banyak atau terlalu sedikit peraturan atau integrasi akan memperoleh tingkat bunuh diri yang agak tinggi.
Fungsionalisme Durkheim ini tetap bertahan dan dikembangkan lagi oleh dua ‎orang ahli antropologi abad ke-20, yaitu Bronislaw Malinowski dan A.R. Radcliffe-‎Brown. Malinowski dan Brown dipengaruhi oleh ahli-ahli sosiologi yang melihat ‎masyarakat sebagai organisme hidup, dan keduanya menyumbangkan buah pikiran ‎mereka tentang hakikat, analisa fungsional yang dibangun di atas model organis. Di ‎dalam batasannya tentang beberapa konsep dasar fungsionalisme dalam ilmu-ilmu ‎sosial, pemahaman Radcliffe-Brown (1976:503-511) mengenai fungsionalisme ‎struktural merupakan dasar bagi analisa fungsional kontemporer. Tetapi dalam sepuluh tahun terakhir ini teori ‎fungsionalisme struktural itu semakin banyak mendapat serangan sehingga memaksa ‎para pendukungnya untuk mempertimbangkan kembali pernyataan mereka tentang ‎potensi teori tersebut sebagai teori pemersatu dalam sosiologi.‎
Pengertian Solidaritas Mekanik Dan Organik‎
a.       Solidaritas Mekanik.
Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat yang ‎masih sederhana dan diikat oleh kesadaran kolektif serta belum mengenal adanya ‎pembagian kerja diantara para anggota kelompok.‎
b.      Solidaritas Organik
Solidaritas organik adalah solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah ‎kompleks dan telah mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan oleh ‎saling ketergantungan antaranggota.‎


Konsep Dasar Tentang Anomy‎.
Anomie adalah sebuah istilah yang diperkenalkan oleh Émile Durkheim untuk ‎menggambarkan keadaan yang kacau, tanpa peraturan. Kata ini berasal dari bahasa ‎Yunani a-: "tanpa", dan nomos: "hukum" atau "peraturan".‎ Macam-macam Anomi itu ada 3‎, yaitu:
1.Anomi Sebagai Kekacauan Pada Individu
2.Anomi Sebagai Kekacauan Pada Masyarakat
3.Anomi Sebagai Kekacauan Pada Sastra Dan Film‎
Kedua jenis masyarakat hasil rumusannya iti dianalisis oleh Durkheim untuk menjawab permasalahan mengenai bagaimana caranya untuk suatu transformasi solidaritas sosial dapat terjadi. Hasrat besar untuk  menemukan konsep-konsep seperti yang dituangkan dalam The Division of Labor itu, dilanjutkan Durkheim dalam The Rules of Sosiological Method. Solodaritas sosial dipandang sebagai perpaduan kepercayaan dan perasaan yang lazim dimiliki para anggota suatu masyarakat tertentu. Namun lagi-lagi disini pun organisme dasar dalam karya Durkheim itu cenderung dilupakan padahal ide dan daya guna karyanya itu sangat besar bagi sosiologi berikutnya. (Prof. Dr. Wardi Bachtiar, M.S, Sosiologi Klasik, hal 86-91).
Kesimpulan: ada dua tema utama sosiologi Durkheim, yaitu pengutamaan masyarakat daripada individu dan ide bahwa sosiologi bisa dipelajari secara ilmiah. Tema tersebut menegaskan konsepnya tentang fakta sosial. Fakta sosial bisa dipelajari secara empiris, ia berada dilua individu, memaksa individu, dan dijelaska oleh fakta sosial yang lain. Durkheim membedakan dua jenis fakta sosial antara material dan non material. Focus yang paling penting bagi Durkheim adalah fakta sosial non material. Dia mengkaji sejumlah fakta sosial non material diantaranya moralitas, kesadara kolektif, representasi, kolektif, dan arus sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini