Sabtu, 24 November 2012

ANNISAH BILQIS. KPI 1 E, Pengaruh Santri setelah Di didik di Pondok Pesantren

Pengaruh Santri setelah Di didik di Pondok Pesantren
 
Annisah Bilqis
1112051000158
-         LATAR BELAKANG
Pondok pesantren adalah suatu tempat yang diajarkan pendidikan formal dan agama yang sangat kuat. Memiliki keterikatan dengan pribadi seseorang untuk mencapai kemandirian. Pada zaman para Wali, pondok pesantren mempunyai pengaruh besar terhadap masyarakat untuk menyebarkan agama Islam.
-         Pertanyaan Pokok
Apakah santri memiliki banyak perubahan selama belajar di pondok pesantren ini?
-         Metode Penelitian
Metode kualitatif. Lokasi bertempat di Pondok Pesantren Al-Washilah di Jl. Kamp Baru No. 20 Kel. Kembangan Utara Jakarta Barat. Waktu pada pukul 14.00-16.00 WIB.
-         Gambaran Tokoh
Narasumber yang saya wawancarai bernama H. Muhammad Sahidi Rahman MA. Beliau adalah salah satu pengasuh di Pondok Pesantren Al-Washilah. Beliau lulusan Pondok Pesantren Al-Washilah pernah kuliah di IAIN dan mengambil gelar MA di AL-Aqidah .
-         Analisis
Saya mewawancarai salah satu pondok pesantren yang ada di Jakarta. Yang bernama Al-Washilah. Pondok ini memiliki 250 santri yang dibagi menjadi Mts/SMP dan SMK. Pondok ini dibangun kerena suatu lembaga pada zaman Rosulullah untuk mencetak perilaku pemimpin. Pondok ini juga berbasis salaf dan modern. Salaf terhadap ajaran agamanya yang sangat ditekankan pada setiap pondok pesantren. Modernnya adalah pembelajaran pada pendidikan formal dan peraturannya. Pada pondok ini yang sangat menonjol pada pelajaran agamanya adalah Ilmu Fiqh karena dipakai untuk masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dipondok ini juga sudah banyak terutama masyarakat yang juga ikut serta mengikuti seperti pengajian yang diadakan setiap sebulan sekali. Kegiatan para santri untuk mengisi kejenuhan juga disertakan kegiatan ekstrakulikuler sepak bola, music, PASKIBRA, PMR dan kader dakwah. Walaupun ada orang tua wali santri yang beranggapan ekstrakulikuler seperti musik haram, dipondok ini juga tidak terlalu fanatik terhadap ekstrakulikulernya tetapi hanya untuk mengisi kejenuhan para santri. Banyak orang tua wali santri yang memasukkan anaknya ke pondok karena si anak tidak berprestasi dalam bidang pendidikan dan sudah tidak sanggup menangani kenakalannya. Alhasil jika santri pondok dididik dengan ikhlas, para santri juga pasti hasilnya akan baik. Karena pendidikan pondok adalah untuk melatih kemandirian seseorang. Para santrinya juga pasti sadar akan kehidupan pondok yang tanpa orang tua dan harus 24 jam dibekali oleh ajaran pendidikan formal dan agama yang sangat kuat. Perubahan akan terlihat jika para santri ikhlas menjalaninya dan selalu dekat kepada Allah. Para pengurus di pondok ini juga harus memberikan contoh teladan yang baik. Masyarakat sekitar pondok ini menganggap baik-baik saja tentang keberadaan pondok. Para santri kebanyakan bermasalah pada dua ajaran yaitu akhlak dan pembacaan Al-Qur'an. Di pondok ini juga terbuka untuk para alumni, tetapi hanya boleh belajar kitab kuning dan Ilmu Fiqh dan harus mengikuti aturan pondok jika sudah masuk ke wilayah pondok. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini