Minggu, 02 November 2014

Nama : M. Hidayatul Munir NIM : 1112051000131 Smstr/jrsn/kls : 5 KPI E Tugas : Ke 5 Etika Filsafat dan Komunikasi

Nama                          : M. Hidayatul Munir
NIM                            : 1112051000131
Smstr/jrsn/kls             : 5 KPI E
Tugas                          : Ke 5 Etika Filsafat dan Komunikasi
Etika dalam Komunikasi dan Kebudayaan Memahami Dimensi Etik dalam Ruang Kebudayaan
1.      Etika dalam Komunikasi
            Dalam berbagai kesempatan, komunikasi diperlihatkan sebagai ilmu yang berhubungan dengan berbagai macam ilmu pengetahuan yang lain. Ini menandakan bahwa komunikasi menyentuh berbagai macam bidang kehidupan manusia. Komunikasi juga menyentuh aspek ilmu dalam bidang komunikasi. Apa yang terjadi bila nilai, gagasan, dan ide komunikasi justru tidak dikomunikasikan.
            Etika komunikasi mencoba untuk mengelaborasi standar etis yang digunakan oleh komunikator dan komunikan. Setidaknya ada tujuh perspektif etika komunikasi yang bisa dilihat dalam perpekstif yang bersangkutan.
1.      Perspektif Politik
Dalam perspektif ini, etika untuk mengembangkan kebiasaan ilmiah dalam praktek berkomunikasi, menumbuhkan bersikap adil dengan memilih atas dasar kebebasan, pengutamaan motivasi, dan menanamkan penghargaan atas perbedaan.
2.      Perspektif sifat manusia
Sifat manusia yang paling mendasar adalah kemampuan berfikir dan kemampuan menggunakan simbol. Ini berarti bahwa tindakan manusia yang benar-benar manusiawi adalah berasal dari rasionalitas yang sadar atas apa yang dilakukan dan dengan bebas untuk memilih melakukannya.
3.      Perspektif Dialogis
Komunikasi adalah proses transaksi dialogal dua arah. Sikap dialogal adalah sikap partisipan komunikasi yang ditandai oleh kualitas keutamaan, seperti keterbukaan, kejujuran, kerukunan, intensitas dan lain-lainnya.
4.      Perspektif Situasional
Faktor situasional adalah relevansi bagi setiap penilaian moral. Ini berarti bahwa etika memerhatikan peran dan fungsi komunikator, standar khalayak untuk komunikan etis.
5.      Perspektif Religius
Kitab suci atau habit religius dapat dipakai sebagai standar mengevaluasi etika komunikasi. Pendekatan kitab dalam agama membantu manusia untuk menemukan pedoman yang kurang lebih pasti dalam setiap tindakan manusia.
6.      Perspektif Utilitarian
Standar utilitarian untuk mengevaluasi cara dan tujuan komunikasi dapat dilihat dari adanya kegunaan, kesenangan, dan kegembiraan.
7.      Perspektif Legal
Perilaku manusia yang legal, sangat disesuaikan dengan peraturan yang berlaku dan dianggap perilaku yang etis.
2.      Etika dalam Kebudayaan Memahami Dimensi Etik dalam Ruang Kebudayaan
            Komunikasi adalah kebudayaan, dan kebudayaan adalah komunikasi. Menurut Edward T. Hall, kebudayaan itu hanya dimiliki oleh manusia, maka komunikasi itu milik manusia dan dijalankan diantara manusia. Pada dekade tahun 1980an banyak bukti menunjukan meningkatnya perhatian masyarakat terhadap menurunnya perilaku etis. Khususnya pada kalangan para pejabat yang memiliki tanggung jawab publik atau pribadi.
            25Mei 1987 yang memaparkan pengumpulan pendapat pada bulan Februari 1987 oleh US News dan CNN, yang memperlihatkan bahwa lebih dari setengah peserta survei yakin bahwa orang-orang sekarang lebih kurang jujur dibandingkan sepuluh tahun lalu.
            Begitu pentingkah nilai kejujuran dalm sebuah masyarakat? Namun sebuah masyarakat tanpa etika sebenarnya adalah masyarakat yang menjelang kehancuran, demikian kata filsuf S. Jack Odell.
            Banyak kode etik tampil sebagai ide yang berbeda-beda karena mereka berasal dari kebudayaan yang berbeda pula. Dengan memberikan prioritas perhatian pada perbedaan etika, maka kita akan mengetahui apa yang patut dan tidak patut dilakukan dalam kebudayaan kitab maupun orang lain.
            Semua masyarakat di dunia memiliki kebudayaan, salah satu komponen kebudayaan adalah nilai. Nilai merupakan suatu referenci atau rujukan yang dipegang sebagai pedoman tingkah laku setiap anggota masyarakat atau kelompok budaya tertentu. Oleh karena itu etika adalah prasyarat wajib bagi keberadaan sebuah komunitas sosial.
 
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Mufid, Etika dan Filsafat Komunikasi, (Jakarta : Kencana Prenada Media Grup), 2009.
Dr. Alo Liliweri, Ms, Makna Budaya Dalam Komunikasi Antar Budaya, (Yogyakarta : LKIS) 2003
           
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini