Kamis, 26 Maret 2015

Tugas2_Sosped_Ilmam Fachri Zen_Desa Wisata Setu Babakan

Nama : Ilmam Fachri Zen
NIM : 11140540000017
Jurusan : Pengembangan Masyarakat Islam


Desa Wisata Setu Babakan

Pendahuluan
Desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi
dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan
masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku.
Terdapat dua konsep yang utama dalam komponen desa wisata :
1. Akomodasi : sebagian dari tempat tinggal para penduduk setempat dan
atau unit-unit yang berkembang atas konsep tempat tinggal penduduk.
2. Atraksi : seluruh kehidupan keseharian penduduk setempat beserta
setting fisik lokasi desa yang memungkinkan berintegrasinya wisatawan
sebagai partisipasi aktif seperti : kursus tari, bahasa dan lain-lain
yang spesifik.
Terdapat cukup banyak desa wisata di seluruh Indonesia dengan
keragaman dan daya tarik tersendiri. Salah satunya adalah Desa Setu
Babakan dengan daya tarik nya yaitu budaya Betawi yang masih cukup
kuat melekat pada desa tersebut.

Kondisi Geografi
Nama:
Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan, Kelurahan Srengseng
Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Kotamadya Jakarta Selatan

Luas:
+- 165 hektar termasuk Situ Babakan dan Situ Mangga Bolong

Letak Geografis:
Utara : Jalan Moch Kahfi II
Timur : Jalan Putera, Jalan Mangga Bolong Timur
Selatan : Jalan Tanah Merah, Jalan Srengseng Sawah, Jalan Puskesmas
Barat : Jalan Moch Kahfi II

Administratif Setu Babakan:
Perkampungan Setu Babakan berlokasi di Jl. Moch Kahfi II Kelurahan
Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Provinsi DKI
Jakarta, Indonesia. Untuk nomor telepon yang dapat dihubungi adalah
021-7862861

Aksesibilitas Situ Babakan:
Akses menuju lokasi perkampungan Situ Babakan relatif mudah, karena
terdapat banyak kendaraan umum yang melewati perkampungan ini.
- Dari Terminal Pasar Minggu, pengunjung dapat menggunakan Kopaja
No. 616 jurusan Blok M menuju Cimpedak dengan waktu berkisar 30 menit.
- Bagi pengunjung yang berangkat dari Terminal Depok dapat
menggunakan Metromini 616 jurusan Blok M—Pasar Minggu—Cimpedak atau
menggunakan angkutan umum bernomor 128, kemudian turun di depan pintu
gerbang perkampungan Setu Babakan.

Apabila menggunakan kendaraan pribadi, pengunjung diminta memarkir
kendaraannya di tempat yang telah disediakan, kemudian dipersilakan
mengunjungi perkampungan dengan berjalan kaki atau menyewa delman yang
banyak tersedia di lokasi wisata ini.

PEMBAHASAN

Setu Babakan atau Danau Babakan terletak di Srengseng Sawah, kecamatan
Jagakarsa, Jakarta Selatan, Indonesia dekat Depok yang berfungsi
sebagai pusat Perkampungan Budaya Betawi, suatu area yang dijaga untuk
menjaga warisan budaya Jakarta, yaitu budaya asli Betawi. Situ atau
setu Babakan merupakan danau buatan dengan area 32 hektar (79 akre)
dimana airnya berasal dari Sungai Ciliwung dan saat ini digunakan
untuk memancing bagi warga sekitarnya. Danau ini juga merupakan tempat
untuk rekreasi air seperti memancing, sepeda air, atau bersepeda
mengelilingi tepian setu.

Setu Babakan adalah sebuah kawasan perkampungan yang ditetapkan
Pemerintah Jakarta sebagai tempat pelestarian dan pengembangan budaya
Betawi secara berkesinambungan. Perkampungan yang terletak di selatan
Kota Jakarta ini merupakan salah satu objek wisata yang menarik bagi
wisatawan yang ingin menikmati suasana khas pedesaan atau menyaksikan
budaya Betawi asli secara langsung. Di perkampungan ini, masyarakat
Setu Babakan masih mempertahankan budaya dan cara hidup khas Betawi,
memancing, bercocok tanam, berdagang, membuat kerajinan tangan, dan
membuat makanan khas Betawi. Melalui cara hidup inilah, mereka aktif
menjaga lingkungan dan meningkatkan taraf hidupnya.


Setu Babakan adalah kawasan hunian yang memiliki nuansa yang masih
kuat dan murni baik dari sisi budaya, seni pertunjukan, jajanan,
busana,, rutinitas keagamaan, maupun bentuk rumah Betawi. Dari
perkampungan yang luasnya 289 Hektar, 65 hektar di antaranya adalah
milik pemerintah di mana yang baru dikelola hanya 32 hektar.
Perkampungan ini didiami setidaknya 3.000 kepala keluarga. Sebagian
besar penduduknya adalah orang asli Betawi yang sudah turun temurun
tinggal di daerah tersebut. Sedangkan sebagian kecil lainnya adalah
para pendatang, seperti pendatang dari Jawa Barat, jawa tengah,
Kalimantan, dll yang sudah tinggal lebih dari 30 tahun di daerah ini.
Setu Babakan, sebagai sebuah kawasan Cagar Budaya Betawi, sebenarnya
merupakan objek wisata yang terbilang baru. Peresmiannya sebagai
kawasan cagar budaya dilakukan pada tahun 2004, yakni bersamaan dengan
peringatan HUT DKI Jakarta ke-474. Perkampungan ini dianggap masih
mempertahankan dan melestarikan budaya khas Betawi, seperti bangunan,
dialek bahasa, seni tari, seni musik, dan seni drama.
Dalam sejarahnya, penetapan Setu Babakan sebagai kawasan Cagar Budaya
Betawi sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 1996. Sebelum itu,
Pemerintah DKI Jakarta juga pernah berencana menetapkan kawasan
Condet, Jakarta Timur, sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi, namun
urung (batal) dilakukan karena seiring perjalanan waktu perkampungan
tersebut semakin luntur dari nuansa budaya Betawi-nya.
Dari pengalaman ini, Pemerintah DKI Jakarta kemudian merencanakan
kawasan baru sebagai pengganti kawasan yang sudah direncanakan
tersebut. Melalui SK Gubernur No. 9 tahun 2000 dipilihlah perkampungan
Setu Babakan sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi. Sejak tahun
penetapan ini, pemerintah dan masyarakat mulai berusaha merintis dan
mengembangkan perkampungan tersebut sebagai kawasan cagar budaya yang
layak didatangi oleh para wisatawan. Setelah persiapan dirasa cukup,
pada tahun 2004, Setu Babakan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta,
Sutiyoso, sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi. Sebelum itu,
perkampungan Setu Babakan juga merupakan salah satu objek yang dipilih
Pacifik Asia Travel Association (PATA) sebagai tempat kunjungan wisata
bagi peserta konferensi PATA di Jakarta pada bulan Oktober 2002.

Keistimewaan

Perkampungan Setu Babakan adalah sebuah kawasan pedesaan yang
lingkungan alam dan budayanya yang masih terjaga secara baik.
Wisatawan yang berkunjung ke kawasan cagar budaya ini akan disuguhi
panorama pepohonan rindang yang akan menambah suasana sejuk dan tenang
ketika memasukinya. Di kanan kiri jalan utama, pengunjung juga dapat
melihat rumah-rumah panggung berarsitektur khas Betawi yang masih
dipertahankan keasliannya.
Yang tak kalah menarik, di perkampungan ini juga banyak terdapat
warung yang banyak menjajakan makanan-makanan khas Betawi, seperti
ketoprak, ketupat nyiksa, kerak telor, ketupat sayur, bakso, laksa,
arum manis, soto betawi, mie ayam, soto mie, roti buaya, bir pletok,
nasi uduk, kue apem, toge goreng, dan tahu gejrot.
Wisatawan yang berkunjung ke Setu Babakan juga dapat menyaksikan
pagelaran seni budaya Betawi, antara lain tari cokek, tari topeng,
kasidah, marawis, seni gambus, lenong, tanjidor, gambang kromong, dan
ondel-ondel yang sering dipentaskan di sebuah panggung terbuka
berukuran 60 meter persegi setiap hari Sabtu dan Minggu. Selain
pagelaran seni, pengunjung juga dapat menyaksikan prosesi-prosesi
budaya Betawi, seperti upacara pernikahan, sunat, akikah, khatam
Al-Qur'an, dan nujuh bulan, atau juga sekedar melihat para pemuda dan
anak-anak latihan menari dan silat khas Betawi, Beksi.
Sebagai sebuah kawasan cagar budaya, Setu Babakan tidak hanya
menyajikan pagelaran seni maupun budaya, melainkan juga menawarkan
jenis wisata alam yang tak kalah menarik, yakni wisata danau. Dua
danau, yakni Mangga Bolong dan Babakan, di perkampungan ini biasanya
dimanfaatkan oleh wisatawan untuk memancing atau sekedar bersenda
gurau dan menikmati suasana sejuk di pinggir danau. Selain itu,
wisatawan juga dapat menyewa perahu untuk menyusuri dan mengelilingi
danau.
Wisatawan yang berkunjung ke perkampungan ini juga dapat berkeliling
ke perkebunan, pertanian, serta melihat tanaman-tanaman khas Betawi di
pelataran rumah-rumah penduduk. Apabila berkunjung ke pelataran rumah
penduduk, tak jarang pengunjung akan dipetikkan buah sebagai tanda
penghormatan. Jika wisatawan tertarik untuk memetik dan berniat
membawa pulang buah-buahan tersebut, maka pengunjung dapat membelinya
dengan terlebih dulu bernegosiasi harga dengan pemiliknya. Buah-buahan
yang tersedia di perkampungan ini antara lain belimbing, rambutan,
buni, jambu, dukuh, menteng, gandaria, mengkudu, nam-nam, kecapi,
durian, jengkol, kemuning, krendang, dan masih banyak lagi.


Yang baru dari Setu Babakan adalah telah dibangunnya dua jembatan
gantung, sehingga pengunjung dapat menyinggahi pulau buatan di tengah
Setu Babakan. Selain itu Setu babakan adalah salah satu tempat favorit
bersepeda santai di Jakarta Selatan.

Lokasi
Perkampungan Setu Babakan berlokasi di Kelurahan Srengseng Sawah,
Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Propinsi DKI Jakarta, Indonesia.
Pintu masuk utama adalah Pintu Si Pitung yang terletak di Jalan RM.
Kahfi II

Akses
Akses menuju lokasi perkampungan Setu Babakan relatif mudah, karena
terdapat banyak kendaraan umum yang melewati perkampungan ini. Dari
Terminal Pasar Minggu, pengunjung dapat menggunakan Kopaja No. 616
jurusan Blok M menuju Cimpedak. Setelah sekitar 30 menit dan,
pengunjung dapat turun di depan pintu gerbang perkampungan Setu
Babakan. Selain itu, bagi wisatawan yang berangkat dari Terminal Depok
dapat menggunakan taksi menuju perkampungan Setu Babakan.
Alternatif lainnya, pengunjung yang berangkat dari Terminal Depok
dapat juga menggunakan Metromini 616 jurusan Blok M—Pasar
Minggu—Cimpedak atau menggunakan angkutan umum bernomor 128, kemudian
turun di depan pintu gerbang perkampungan Setu Babakan. Apabila
menggunakan kendaraan pribadi, pengunjung diminta memarkir
kendaraannya di tempat yang telah disediakan, kemudian dipersilakan
mengunjungi perkampungan dengan berjalan kaki atau bersepeda
mengelilingi Setu


Harga Tiket
Wisatawan yang berkunjung ke perkampungan ini tidak dipungut biaya,
namun hanya dikenai biaya parkir kendaraan yang berkisar antara Rp
2.000 hingga Rp 5.000. Untuk wisatawan yang bersepeda di areal Setu
Babakan tidak dipungut biaya masuk alias gratis. Wisatawan yang
berkunjung ke sini diperbolehkan menikmati suasana perkampungan dari
pukul 06.00 hingga pukul 18.00 WIB.

Akomodasi dan Fasilitas Lainnya

Sebagai sebuah kawasan cagar budaya, Perkampungan Setu Babakan hingga
saat ini telah dilengkapi fasilitas-fasilitas umum, seperti tempat
ibadah, panggung pertunjukan seni, tempat bermain anak-anak, teater
terbuka, wisma, kantor pengelola, galeri, dan pertokoan suvenir.
Dengan fasilitas ini pengunjung dapat berfoto menggunakan busana adat
khas Betawi dengan lokasi pemotretan yang disesuaikan dengan keinginan
pengunjung. Hal yang tak kalah menarik adalah saat ini (mulai Maret
2011) telah terbentuk suatu komunitas sepeda onthel di Setu Babakan
dengan nama OSEBA (onthel Setoe Babakan). Komunitas ini biasa kumpul
saban Minggu pagi di depan halaman panggung utama

Penutup
Setu Babakan atau Danau Babakan terletak di Srengseng Sawah, kecamatan
Jagakarsa, Jakarta Selatan, Indonesia dekat Depok yang berfungsi
sebagai pusat Perkampungan Budaya Betawi, suatu area yang dijaga untuk
menjaga warisan budaya Jakarta, yaitu budaya asli Betawi. Di
perkampungan ini, masyarakat Setu Babakan masih mempertahankan budaya
dan cara hidup khas Betawi, memancing, bercocok tanam, berdagang,
membuat kerajinan tangan, dan membuat makanan khas Betawi.

Daftar Pustaka

http://www.wisatamelayu.com ; http://www.wikipedia.org.id
Nuryanti, Wiendu. 1993. Concept, Perspective and Challenges, makalah
bagian dari Laporan Konferensi Internasional mengenai Pariwisata
Budaya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal. 2-3
http://id.wikipedia.org/wiki/Desa_wisata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini