Kamis, 26 Maret 2015

Tugas2_Sosped_Daimatul Mawaddah_Desa maju Latukan

DESA LATUKAN, KARANGGENENG, LAMONGAN
OLEH : DAIMATUL MAWADDAH
PMI 2
11140540000020
PENDAHULUAN
Menurut UU No. 5 Tahun 1979 desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk, sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah Camat dan mempunyai hak otonomi dalam ikatan negara kesatuan RI. Terdapat beberapa jenis-jenis desa yaitu pertama desa terbelakang atau swadaya, kedua desa sedang berkembang atau swakarsa, ketiga desa maju atau swasembada. Desa yang akan saya bahas pada kesempatan kali ini yaitu desa maju. Desa maju adalah desa yang berkecukupan dalam hal sdm / sumber daya manusia dan juga dalam hal dana modal sehingga sudah dapat memanfaatkan dan menggunakan segala potensi fisik dan non fisik desa secara maksimal. Membahas desa penting karena kita bisa lebih mengetahui informasi, berita dan isu penting yang terjadi di desa tersebut. Problem desa yang masih sering kita temukan di Indonesia yakni sarana dan prasarana yang kurang memadai seperti transportasi, alat komunikasi selanjutnya kelangkaan bbm, rendahnya tingkat pendidikan dan masih banyak lainnya.     
A.   Kondisi Geografis dan Demografi 
Menurut sumber yang saya dapatkan dari desa latukan.blogspot.com, dapat kita ketahui bahwa,
I. KEADAAN UMUM DESA
a.       Batas Wilayah Desa  
Sebelah Utara              : Desa Sonoadi             
Sebelah Selatan           : Desa Sunge geneng
Sebeleh Barat              : Desa Bantengputih    
Sebelah Timur             : Desa Kental - Kemlagi
b.       Luas Wilayah Desa menurut penggunaan :
1.      Pemukiman : 53,591 ha.
2.      Pertanian Sawah :
-          Sawah Irigasi               : 92,112 ha.
        Sawah ½ Teknis          : 288,340 ha.
            3.  Untuk Bangunan :
a) Perkantoran      : 0,133 ha. 
b) Sekolah            : 2,5 ha.
c) Pasar                 : 0,25 ha.
d) Jalan                 : 8,4 ha.
4. Perikanan Darat / Air Tawar :
- Tambak : 39 ha.
 
Kesuburan tanah Desa Latukan memiliki tingkat kesuburan tanah subur seluas : 380,452 ha. Sedangkan kesuburan sedang : --- ha. Curah hujan dan tinggi tempat Desa Latukan mempunyai curah hujan 1324 mm dengan ketinggian dari permukaan laut  4 meter dan Topografi atau bentang lahan untuk dataran 484,956 ha. Orbitasi Desa Latukan :
a. Jarak ke ibu kota Kecamatan                      : 7 Km
b. Lama tempuh ke ibu kota Kecamatan        : 0,25 Jam
c. Jarak ke Kabupaten                                     : 20 Km
d. Lama tempuh ke Kabupaten                       : 0,5 Jam
 
II. SUMBERDAYA ALAM
Desa Latukan memiliki potensi perikanan air tawar/darat komoditi Ikan Mujaer dengan hasil 2,4 ton per tahunnya dengan nilai uang Rp. 24,000,000.00. Ikan lele 1 ton dengan kurs Rupiah Rp. 12,000,000.00, Untuk Ikan Bandeng 13 ton pertahun dengan nilai uang Rp. 117,000,000.00. Pemasarannya dilakukan melalui tengkulak. Dalam bidang pertanian untuk hasil tanaman Palawija komoditi Kedelai 0,5 ton/ha dengan hasil Rp. 3,500,000.00, Kacang tanah 0,5 ton/ha dengan nilai 2,500,000.00, kacang panjang 0,5 ton/ha. Dengan nilai uang Rp. 1,000,000.00, kacang hijau 1 ton/ha dengan nilai uang Rp. 4,000,000.00, Jagung dengan hasil 1,4 ton/ha. Jika diuangkan Rp. 2,100,000.00, Ubi Kayu 2,5 ton/ha dengan nilai uang Rp. 2,500,000.00 sedangkan untuk tanaman padi menghasilkan 6,5 Ton yang jika dirupiahkan Rp. 6,182,343,000.00. Selain itu juga terdapat lahan tanaman Mangga dengan luas 0,5 ha dengan hasil 10 ton/ha, jika diuangkan Rp. 10,000,000.00, Melon dengan luas 0,25 ha. Dengan hasil 14 ton/ha, jika diuangkan Rp. 10,500,000.00, pisang 0,5 ha, dengan hasil 15 ton/ha jika diuangkan Rp. 5,625,000.00, Semangka dengan luas 374,452 ha. Dengan hasil 16 ton jika diuangkan Rp. 4,927,807,500.00 serta tanaman Blewa dengan luas 5 Ha. Dengan hasil 14 ton/ha jika dirupiahkan Rp. 52,500,000.00.
Untuk Peternakan ada 85 orang peternak sapi potong, 55 orang peternak kambing, ternak domba -- orang, 2,425 orang yang berternak ayam buras, 1,405 orang peternak ayam ras dan 125 orang peternak itik.
 
III.             SUMBER DAYA MANUSIA
Desa Latukan memiliki 1300 kepala keluarga (KK). Jumlah penduduk Desa Latukan tahun 2013sebanyak  4.953 Jiwa sedangkan untuk tahun lalu sebanyak 4,951 Dengan struktur mata pencaharian, Petani sebanyak 1005 orang, untuk sektor industri ada 1.915 orang sedangkan yang bergerak di sektor jasa/perdagangan ada 985 orang. Ada sebanyak 16 PNS (Pegawai Negeri sipil) dan 10 warga Desa Latukan yang menjadi anggota TNI/POLRI. 10 orang menjadi guru, 1 orang dokter dan 3 orang bidan dan 2 orang mantri kesehatan. Jumlah penduduk usia 15-55 yang belum bekerja sebanyak 1.075 orang sedangkan jumlah angkatan kerja usia 15-55 tahun sebanyak 2,413 orang. Jumlah penduduk Usia 7-15 tahun yang masih sekolah sebanyak 725 orang sedangkan yang tidak sekolah sebanyak 4 orang.
Dalam bidang Ekonomi Masyarakat Produk Domestik bruto tahun ini untuk pertanian Rp. 11,379,577,500.00. Perkebunan Rp. 20,500,000.00, Peternakan Rp. 864,975,000.00. Perikanan Rp. 165,000,000.00, perdagangan Rp. 1,220,300,000.00. bidang jasa Rp. 33,600,000.00 sedangkan dibidang Industri Rumah Tangga Rp. 5,520,000.00. Untuk bangunan rumah menurut dinding tembok sebanyak 228 orang, dinding kayu 709 orang sedangkan rumah Bambu ada 115 orang.
Penduduk Desa Latukan yang memiliki kendaraan bermotor roda dua sebanyak 441 KK. Pemilik kendaraan roda 3 sebanyak 2 KK, Pemilik kendaraan roda empat/lebih sebanyak 11 KK, Pemilik perahu sebanyak 5 orang, Sedangkan pemilik pesawat TV 811 KK..
Dalam bidang kesejahteraan Penduduk Jumlah keluarga Prasejahtera 793 KK, Keluarga Sejahtera I sebanyak 131 KK, Keluarga sejahtera II 20 KK, keluarga sejahtera III 329 KK dan Keluarga Sejahtera III Plus sebanyak 11 KK.
.
B.     Desa Maju
Desa Latukan adalah sebuah desa yang terletak di kabupaten Lamongan, kecamatan karanggeneng, dekat dengan Wisata Bahar lamongan atau biasa disebut WBL. Desa latukan dianggap sebagai salah satu desa termaju di Indonesia dikarenakan fasilitas yang terdapat di Desa Latukan salah satunya danya fasilitas WiFi di kantor balai desanya.
Desa Latukan tergolong desa yang majemuk, baik dari masyarakat maupun aparat pemerintah desa, kedua komponen itu selama ini sudah bekerja sama bahu membahu dalam mengembangkan kemajuan desa. Oleh karena itu peran serta masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan masyarakat desa sangat dibutuhkan, karena kemajuan desa akan sangat berpengaruh pada partisipasi masyarakat dalam rangka mengembangkan program kerja yang telah direncanakan oleh pemerintahan desa. Kepercayaan masyarakat yang tinggi, harus pula diimbangi dengan pelayanan publik yang diberikan oleh aparatur pemerintah desa. oleh karena itu kerja sama yang saling membangun satu sama lain harus di pelihara guna menciptakan suasana desa yang kondusif, aman dan sejahtera.
 Untuk sektor insfratuktur jalan, hampir semua jalan di desa Latukan sudah menggunakan cor , berbeda dengan desa lainnya yang biasa terlihat di daerah terpencil yang rata-rata jalannya masih tanah liat atau pedel, desa Latuan tergolong maju untuk sektor jalannya. Dalam fasilitas pendidikannya, desa Latukan tergolong maju untuk fasilitas pendidikan untuk sebuah desa, di sana ada sekolah PAUD, TK, SD, MI, dan SMP, meskipun belum ada SMA, tapi untuk sebuah desa ada fasilitas sekolah SMP saja itu sudah tergolong maju sehingga anak-anak di sana tidak perlu keluar dan menyebrang desa lain untuk bersekolah.
Desa Latukan telah mengembangkan pertanian organik yang bebas pestisida dan menggunakan pupuk alami. Di sini, Anda bisa membeli sayuran segar langsung dari petaninya, seperti wortel, bayam merah, lobak, kol, tomat, selada, dan sebagainya. Selain segar, harganya juga murah dibandingkan di supermarket.
Camping Ground  dibangun di atas areal kebun sayur dalam kawasan TNGGP seluas 2 hektare. Area ini dilengkapi fasilitas tenda, rumah pohon, aula merangkap gudang, dapur, dan toilet umum. Tempat ini ditujukan sebagai pusat pendidikan alam dengan jelajah hutan alias trekking.
 Komoditi keunggulan desa Latukan adalah buah semangka dan buah semangkanya terkenal sangat manis, lebih mais dari semangka yang biasa di pasaran, rata-rata orang desa Latukan megunakan pupuk NPK sebagai pupuk andalan untuk memaniskan semangkanya, memang tidak 100% menggunakan pupuk NPK, tetapi porsi terbesar untuk pemupukan adalah pupuk NPK. Terdapat pula fasilitas air bersih di desa Latukan. Untuk fasilitas air bersih, desa Latukaan sudah agak lumayan diibandingkan terdahulu. Yang dimana kita harus menggali sumur untuk mendapatkan air bersih, meskipun kualitasnya kurang baik, dikarenakan sistem penyaringannya tidak sebaik air PAM, tetapi lebih baik daripada harus menggali sumur untuk mendapatkan air bersih, belum lagi ketika musim kemarau datang, di mana semua sumur di desa Latukan semuanya mengering.
Sebagai pemenang lomba desa (desa terbaik) di kabupaten Lamongan, sudah barang tentu desa latukan unggul dalam segala macam bidang, tidak terkecuali di bidang  koperasi wanita (KOPWAN). karena memang koperasi wanita di desa latukan merupakan koperasi dengan anggota terbesar di kabupaten lamongan dengan jumlah anggota sekitar 350 ibu-ibu yang ada di desa latukan.
            Pada tahun 2014, BKP5K memiliki 2 Kegiatan yang berkaitan dengan Demapan yaitu:
1). Pelatihan dan Pendampingan Desa Mandiri Pangan;
2). Pengembangan Desa Mandiri Pangan.
Sasaran kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Desa Mandiri Pangan meliputi 6 Demapan Tahun 2010-2012. Adapun kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan berfokus pada pembentuk 10 Desa Mandiri Pangan baru. Untuk memandirikan desa, perangkat desa haruslah menggalang partisipasi warga. Kalaupun tidak semua, setidaknya sebagian besar warga desa terlibat memberikan kontribusi, sesuai dengan kondisi masing-masing warga. Ini memang bukan hal mudah, tapi bukan tidak mungkin dilakukan. Selain faktor kepemimpinan perangkat desa, keluwesan perangkat desa dalam berinteraksi dengan warga juga menjadi salah satu kuncinya. Maka dibutuhkan kesungguhan para perangkat desa untuk mengelolanya agar tak sia-sia. Kemandirian desa menjadi target dari program ini, yang berujung pada kesejahteraan warga desa. Bila desa-desa mandiri dan kuat, maka secara keseluruhan akan menguatkan bangunan bangsa Indonesia ini.
            Desa Latukaan setidaknya bisa menjadi inspirasi perangkat desa lain di Indonesia. Yang perlu digaris bawahi, mereka melakukan gerakan kreatif di desa ini, secara swadaya. Mereka menggali potensi yang ada di desa yang bersangkutan. Dengan segala keterbatasan, dengan berbagai kendala yang ada, mereka mampu menggalang partisipasi warga desa untuk berbuat bersama memandirikan desa.
KESIMPULAN
      Desa Latukan adalah salah satu termaju di Indonesia. Terletak di kecamatan Karanggeneng, kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Disebut desa maju karena desa ini sudah memiliki fasilitas yang memadai layaknya di perkotaan. Seperti internet yang sudah canggih, jalan yang sudah rapi. Desa Latukan tergolong desa yang majemuk, baik dari masyarakat maupun aparat pemerintah desa, kedua komponen itu selama ini sudah bekerja sama bahu membahu dalam mengembangkan kemajuan desa. Salah satu komoditi keunggulan di desa ini yaitu buah semangka. Di desa ini juga terdapat koperasi wanita atau biasa disebut KOPWAN, koperasi dengan anggota terbesar di kabupaten lamongan dengan jumlah anggota sekitar 350 ibu-ibu yang ada di desa latukan.
Untuk memandirikan desa, perangkat desa haruslah menggalang partisipasi warga. Kalaupun tidak semua, setidaknya sebagian besar warga desa terlibat memberikan kontribusi, sesuai dengan kondisi masing-masing warga. Ini memang bukan hal mudah, tapi bukan tidak mungkin dilakukan. Selain faktor kepemimpinan perangkat desa, keluwesan perangkat desa dalam berinteraksi dengan warga juga menjadi salah satu kuncinya. Maka dibutuhkan kesungguhan para perangkat desa untuk mengelolanya agar tak sia-sia. Kemandirian desa menjadi target dari program ini, yang berujung pada kesejahteraan warga desa. Bila desa-desa mandiri dan kuat, maka secara keseluruhan akan menguatkan bangunan bangsa Indonesia ini.
 
DAFTAR PUSTAKA
Salam, S., & Fadhillah, A. (2008). Sosiologi Perdesaan. Jakarta: Lembaga Peneliti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Chambers, R. (1992). PRA ( Paerticipatory Rural Appraisal ) Memahami Desa Secara Partisipatif. Yogyakarta : Yayasan Mitra Tani.
desalatukan.blogspot.com
carahijau.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini