Rabu, 27 Mei 2015

Asal-usul Desa Balapulang_Ilmam Fachri Zen_Pengembangan Masyarakat Islam

A. ASAL-USUL NAMA DESA BALAPULANG
Balapulang adalah salah satu desa yang cukup maju di Kabupaten Tegal.
Balapulang berasal dari dua kata yaitu Bala =
Batir/rombongan/sekelompok orang, sedangkan
Pulang=Balik/pulang/meninggalkan suatu tempat. Jadi sejarahnya ketika
zaman penjajahan, sekelompok orang yang akan berperang ( seperti
prajurit ) sedang melakukan perjalanan dan melewati daerah itu tetapi
karena ada sesuatu hal yang tidak memungkinkan untuk melakukan

perjalanan lagi, akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke tempat
semula dan tidak jadi melanjutkan perjalanan. Ketika mereka akan
kembali, salah seorang prajurit mengajukan usul kalau memberikan nama
pada daerah ini. Jadi apabila mereka melanjutkan perjalanan kembali
kelak, mereka bisa tahu dan tidak sulit untuk menyebutkan nama daerah
itu. Akhirnya mereka sepakat untuk memberi nama desa itu BALAPULANG,
karena mereka merupakan sejumlah orang (rombongan/ Bala) yang pergi
kembali (Pulang).
Didaerah Balapulang terdapat cukup banyak bangunan peninggalan
penjajah Belanda diantaranya :
1. Bekas Bioskop Omega yang sekarang berubah menjadi peternakan burung
wallet untuk diambil sarangnya yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
2. Bekas pabrik gula yang sekarang menjadi bangunan terlantar
3. Bekas rumah dinas PJKA/PT. Kereta Api Indonesia yang berupa rumah
panggung yang kini berubah menjadi rumah tinggal
4. Komplek stasiun kereta api Balapulang yang kini kondisinya cukup
memprihatinkan
5. Bangunan kantor pos dan giro yang kondisinya kurang terawatt.

B. Mitos Desa Balapulang

1. Mitos Larangan Makan di Depan Pintu Nanti Jodohnya Jauh
Larangan ini sering ditemui di pedesaan yang mayoritas anak gadisnya
suka mengaplikasikan tradisi makan bersama, biasanya anak gadis
disuatu desa suka merencanakan makan bersama disalah satu rumah
temannya dan membawa nasi beserta lauknya dari rumah masing-masing.
Dan tradisi ini mayoritas digelar didepan rumah, tepat depan pintu.
Bagaimana dengan di kota? Sepertinya minim ditemui. Lalu kenapa
dilarang? Dan mengumbar kalimat bahwa anak gadis yang makan didepan
pintu maka jodohnya akan jauh ? Itu adalah larangan agar anak gadis
tidak makan didepan pintu dikarenakan akan menutupi pintu serta
terlihat tidak sopan.
2. Jangan sisakan nasi, nanti nasinya nangis
Larangan ini biasanya ditujukan kepada anak-anak yang susah disuruh
makan. Pastinya alas an ini dijadikan bahan untuk menakut-nakuti anak,
bahwa jika makan nasi tidak habis maka nasinya akan menangis. Dan
biasanya anak-anak akan takut jika nasi akan menangis. Dan larangan
ini juga sangat baik sebagai media mendidik anak agar anak menghargai
makanan karena dalam agama kita diajarkan untuk tidak bersikap mubazir
pada makanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini