Rabu, 27 Mei 2015

Desa Sumampir_Daimatul Mawaddah_PMI 2

Nama  : Daimatul Mawaddah
NIM    : 11140540000020
PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM 2
DESA SUMAMPIR
KECAMATAN PETIR
KABUPATEN SERANG
A.    Sejarah Desa Sumampir
Menurut nenek hj. Jahriah, desa Sumampir ini dahulunya bernama Suka Mampir namun seiring waktu berlalu masyarakat desa menyebutnya dengan desa Sumampir. Nama desa ini diambil ketika zaman Belanda ada sekelompok orang yang mampir atau bersembunyi di desa tersebut dan lama kelamaan mereka membuat benteng pertahanan dari Belanda. Yang mana semakin kesini mereka meninggal karena peperangan, dan hanya tersisa tiga orang. Beberapa lama kemudian satu orang meninggal karena di tembak oleh Belanda, dan tinggal tersisa dua orang dan mereka menikah dengan orang disana. Dahulunya namanya bukan desa Sumampir melainkan desa Suka Mampir karena banyak orang-orang yang sering mampir disana. Seiring waktu namanya dirubah menjadi sumampir. Desa Sumampir dibagi menjadi empat Sumampir yaitu girang, kaler, kidul, dan masjid. Desa yang sedang saya bahas ini di Sumampir masjid.
 Dahulu hanya terdapat dua rumah yang berdiri dan sisanya dipenuhi dengan hutan. Pada pembagian desa ini hanya dibatasi dengan hutan bambu dan kuburan kuno peninggalan Belanda. Di desa ini terdapat sumur peninggalan Belanda yang konon katanya sekarang diisi oleh roh orang-orang Belanda. Selain sumur terdapat benteng-benteng peninggalan Belanda yang masih kokoh tertancam di dalam hutan. Hutan itu jarang untuk dikunjungi bahkan tidak untuk mengambil sesuatu apapun di dalam nya, karena konon katanya di dalamnya ada ular dan harimau besar. Pernah suatu hari ada seorang ibu-ibu yang akan mengambil kayu bakar di hutan tersebut. Beliau melihat seekor ular yang sangat besar dan berlari terbirit-birit ketakutan padahal hewan tersebut tidak akan mengganggu dan tidak akan menyakiti orang. Ular itu hanya memunculkan dirinya saja. Dan ada juga seorang babak-babak ketika sedang membajak sawah, beliau didatangi seekor harimau yang akan minum ke sawah di bawah hutan itu. Sama saja dengan ular yang pernah dilihat oleh ibu-ibu tadi. Kedua hewan tersebut tidak menyakiti orang. Tetapi tetap saja membuat warga takut dan cemas. Di desa ini dahulunya banyak sekali batu-batu besar, tetapi sekarang sudah tiada karena sudah habis dibom.
B.     Mitos-mitos Desa Sumampir
1.      Di Desa Sumampir tidak boleh duduk di pintu ketika makan yang konon katanya jika nantinya kedepan ketika dia ingin menikah akan tidak jadi atau gagal menikah
2.      Di Desa Sumampir tidak boleh bersiul di dalam rumah, karena nantinya jika kita bersiul di dalam rumah maka akan muncul seekor ular di dalam rumah 
3.      Di Desa Sumampir tidak boleh keluar di siang bolong karena konon katanya banyak setan dan jurig-jurig yang keluar
4.      Di Desa Sumampir tidak boleh duduk di atas beras, penyebabnya kurang diketahui. Masyarakat desa itu hanya menyebut pamali
5.      Di Desa Sumampir tidak dibolehkan menduduki bantal karena konon katanya jika menduduki bantal nanti akan timbul penyakit bisulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini