Nama : Hendrian Julisna
NIM : 11140540000008
Prodi : Pengembangan Masyarakat Islam
Kesuburan Tanah dan Melimpahnya Tanah Subur Sebagai Kebutuhan Masyarakat
1 Dasar Pemikiran
Kesuburan suatu tanah memang sangat diinginkan oleh masyarakat-masyarakat yang ada di Indonesia terutama pada rakyat-rakyat berada di dalam desa. Masyarakat karihkil yang berada di ciseeng parung mereka adalah salah satu desa yang di mana memiliki tanah yang subur sehingga banyak desa-desa sebrang berpindah penduduk ke dasa karihkil,desa karihkil pun tidak hanya memiliki tanah yang sangat subur, tetapi desa itu juga memiliki pertambangan batu-batu kecil, mereka menyebutnya batu kerikil.
Tanah subur yang berada di desa tersebut banyak yang mengincar mau dari desa seberang ataupun perusahaan. Perusahaan mengincar daerah yang ada di sana untuk membangun sebuah PT pertambangan. Itulah yang membuat resah masyarakat yang berada di sana,sehingga masyarakat berhati-hati dalam menjual tanah mereka sendiri. Jikalau tanah jatuh kepada perusahaan maka akan terganggunya perekonomian desa karihkil yang sudah biasa mendapatkan perekonomian dengan cara bercocok tanam dan menjual batu-batuan kecil.
1. Metodologi penelitian
a. Paradigma penelitian
Penelitian menggunakan paradigma penelitian kuantitatif, paradigma penelitian secara kuantitatif untuk bisa menjelaskan permasalahan yang terjadi, secara verbal, multidimensi, multitafsir untuk mengembangkan teori yang ada.
b. Metode penelitian
menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif untuk bisa menjelaskan permasalah yang terjadi mengapa dan apa permasalahannya, secara verbal,multidimensi,multitafsir,untuk mengembangkan teori yang ada
Waktu dan lokasi
Waktu : 14-15 juni 2015
Lokasi ; desa karihkil kecamatan ciseeng bogor jawa barat.
2. Pertanyaan penelitian
1. Apa yang di lakukan desa karihkil untuk menjaga tanah mereka yang subur.?
2. Mengapa desa karihkil tidak mengimginkan tanahnya di jual ke perusahaan
3. Apa keuntungan desa karihkil dengan adanya tanah yang subur dan batu-batuan yang melimpah?
4. Apa kerugian memiliki desa yang subur dan batu-batuan yang berlimpah.?
4 Tinjauan Teoritis
Teori Kontruktivis
Konstruktivis sosial merupakan sebuah teori sosiologi kontemporer yang dicetuskan oleh Peter L.Berger dan Thomas Luckman. Dalam menjelaskan paradigma konstruktivis, realitas sosial merupakan konstruksi sosial yang diciptakan oleh individu. Individu adalah manusia yang bebas yang melakukan hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain. Individu menjadi penentu dalam dunia sosial yang dikonstruksi berdasarkan kehendaknya. Individu bukanlah korban fakta sosial, namun sebagai media produksi sekaligus reproduksi yang kreatif dalam mengkonstruksi dunia sosialnya.
5 ruang lingkup penelitian
Ruang lingkup dari obyek yang akan diteliti meliputi potensi Desa karihkil kebijakan dan pendapat masyarakat tentang bercocok tanam, berwawasan lingkungan, dengan beberapa variabel potensi Desa karihkil meliputi pengamatan tentang potensi alam, potensi sosial dan budaya masyarakat setempat. Sedangkan variabel kebijakan menyangkut peraturan-peraturan menyangkut pengembangan tata ruang,cocok tanam ,batu-batuan. Adapun pendapat masyarakat setempat meliputi pengembangan bercoco tanam,penjualan batu karikil ketersediaan lahan pertanian, tradisi adat-istiadat dan budaya, rumah inap, pendidikan dan pelatihan bidang perkebunan bagi penduduk setempat, keterlibatan masyarakat dalam mengelola perkebunan , keterlibatan swasta atau pemerintah dalam mengelola perkebunan,pertambangan batu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar