Kamis, 05 November 2015

Muhammad Aulia Ilsya KPI 1A, Maulana Abdul Zhaki KPI 1B, Rizky Kusumawati Jurnalistik1A, Sinta Marsela Jurnalistik 1B

LAPORAN HASIL KULIAH LAPANGAN

Usaha kecil di UIN Jakarta

 

 

 

Oleh :

 

 

Muhammad  Aulia Ilsya / KPI 1A

 

Maulana Abdul  Zhaki / KPI 1B

 

Rizky Kusumawati / Jurnalistik 1A

 

Sinta Marsela / Jurnalistik 1B

 

 

 

Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

 

 

1.1  Latar Belakang

 

            Konflik dan Persaingan dalam masyarakat adalah sesuatu hal yang sangat sering kita jumpai dalam kehidupan ini. Berbagai cara dilakukan oleh mereka yang hari demi hari terus melakukan inovasi agar bisa bertahan hidup ditengah kejamnya kehidupan ibukota Jakarta. Mereka yang tinggal di ibukota seringkali merasa bahwa kehidupan perkotaan sangatlah sulit. Baik itu dari segi ekonomi maupun social.

 

            Konflik dan persaingan dalam masyarakat ini sendiri ada yang menyikapinya dengan cara yang positif, adapula yang menyikapinya dengan cara negative. Mereka yang menyikapi dengan cara positif biasanya mau terus berusaha dan berinovasi untuk menemukan hal-hal baru. Sedangkan mereka yang menyikapinya secara negative adalah mereka yang biasanya ingin semuanya serba instan dan sangat jarang bahkan tidak mau berusaha dan berinovasi untuk menemukan hal-hal baru.

 

Sebenarnya, konflik dan persaingan dalam masyarakat ini sendiri bisa ditanggapi secara positif oleh semua orang dengan berbagai cara. Yang pertama, yakinlah bahwa semua rezeki dalam kehidupan ini sudah diatur oleh Allah. Yang kedua, terus berusaha. Jikalau hasil yang kita dapatkan tidak sesuai dengan harapan, maka janganlah patah semangat serta terus berdo'a dan berusaha. Yang ketiga, yakinlah bahwa Allah akan membayar semua usaha yang kita lakukan dengan keras.

 

Konflik dan persaingan secara modern digambarkan sebagai suatu perjuangan dari semua terhadap semua, dan dari semua untuk semua. Tidak jarang sebagai akibatnya timbul tragedy yang berakibat unsure-unsur social suatu kesatuan saling bertentangan. Akan tetapi semua akibat tersebut, sebenarnya merupakan tambahan pada kekuatan persaingan untuk mempersatukan. Persaingan, secara sosiologis merupakan suatu jaringan konsentrasi terhadap pikiran, perasaan, dan kemauan sesama manusia.

 

 

1.2  Pertanyaan Penelitian

 

Dalam berbagai konflik dan persaingan yang ada dalam masyarakat, muncul beragam pertanyaan yang akhirnya membuat kita semakin ingin tahu. Tentang bagaimana mereka menyelesaikan konflik tersebut. Tentang persaingan yang paling sering terjadi dalam masyarakat. Hingga bagaimana mereka menyelesaikan berbagai masalah tersebut.

            Mengenai objek kajian penelitian yang kami lakukan mengenai bagaimana seorang mahasiswa UIN Jakarta melakukan usaha untuk menemukan inovasi baru dalam kehidupannya sangatlah menarik. Dalam wawancara yang telah kami lakukan, kami mempunyai 10 pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber.

1.      Apakah persaingan dalam usaha ini mempersulit pendapatan?

2.      Mengapa Anda lebih memilih untuk berusaha sosis bakar disbanding dengan usaha yang lainnya?

3.      Apa alasan Anda menamakan merk dagang Anda dengan nama "Sosis Perjaka Punya" ?

4.      Kendala apa saja yang Anda hadapi ketika menjalani usaha ini dan kendala apa saja yang paling sering muncul?

5.      Bagaiman caa Anda menarik pelanggan dari sekian banyaknya persaingan yang ada?

6.      Bagaimana daya tarik mahasiswa terhadap usaha Anda?

7.      Bagaimana Anda enyikapi mahasiswa yang lebih memilih jajanan diluar kampus?

8.      Perubahan apa saja yang Anda alami setelah Anda melakukan usaha ini baik dari segi social maupun ekonomi?

9.      Bagaimana Anda mempromosikan usaha Anda kepada warga kampus ataupun masyarakat sekitar?

10.  Tanggapan orang lain terhadap merk dagang Anda?

 

 

1.3   Metode Penelitian

 

Metode adalah alat yang bisa menyampaikan sampai kepada maksud tujuan kita. Metode merupakan peralatan ilmiah yang dipergunakan untuk melakukan kegiatan ilmiah. Kegiatan ilmiah itu sendiri meliputi :

1.       Penelitian (penyelidikan, pemetaan, konfirmasi dsb.)

2.      Penggalian data

3.      Analisis data

4.      Abstraksi

5.      Teorisasi

 

Beberapa sifat metode ilmiah :

1.      Ada tahapan yang menunjukkan proses.

2.      Sudah teruji handal (reliable).

3.      Ada ukuran yang bisa diverifikasi.

4.      Bisa dikaitkan dengan suatu teori.

5.      Hasil prosesnya bisa dianalisis.

Tujuan utama melakukan penelitian adalah mengumpulkan dan menafsirkan informasi untuk menjawab pertanyaan penelitian. (Hyllegard, Mood, and Marrow 1996).

 

Riset adalah usaha sistematis untuk menyediakan jawaban dari pertanyaan penelitian (Tuckman, 1999). Riset sering di deskripsikan sebagai suatu proses investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis yang bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan, dan memverifikasi fakta-fakta.

Metode riset sosiologi :

1.      Metode kuantitatif : mengumpulkan dan menganalisis data-data numeric untuk menggambarkan, menjelaskan, memprediksi / mengontrol fenomena yang diminati.

2.      Metode kualitatif : Mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data-data naratif & visual untuk memperoleh wawasan / pengetahuan tentang yang diteliti.

Dari penjelasan di atas, metode penelitian yang kami gunakan adalah metode riset kualitatif, yakni kami sama-sama mengumpulkan data dengan terjun langsung ke lapangan dan melakukan wawancara terhadap narasumber dengan melakukan rekaman suara. Kemudian menganalisisnya bersama-sama lalu menafsirkan data-data visual yang kami peroleh menjadi sebuah data yang pasti.

 

 

1.4 Tinjauan Teoritis

 

Karl Marx mengungkapkan bahwa dalam kapitalisme terjadi keterasingan (alienasi) manusia dari dirinya sendiri. Kekayaan pribadi dan pasar menurutya tidak memberikan nilai dan arti pada semua yang mereka rasakan sehingga mengasingkan manusia, manusia dari diri mereka sendiri. Hasil keberadaan pasar, khususnya pasar tenaga kerja menjauhkan kemampuan manusia untuk memperoleh kebahagiaan sejati, karena ia menjauhkan cinta dan persahabatan. Dia berpendapat bahwa ekonomi klasik, menerima pasar tanpa memperhatikan kekayaan pribadi, dan pengaruh keberadaan pasar pada manusia. Sehingga sangat penting untuk mengetahui hubungan antara kekayaan pribadi, ketamakan, pemisahan buruh, modal dan kekayaan tanah, antara pertukaran dengan kompetisi, nilai dan devaluasi manusia, monopoli dan kompetisi dll. Fokus kritiknya terhadap ekonomi klasik adalah tidak mempertimbangkan kekuatan produksi akan meruntuhksn hubungan produksi.

Hasil dari teori historis Karl Marx pada masyarakat antara lain :

1.      Masyarakat feudalism, dimana factor-faktor produksi berupa tanah pertanian dikuasai oleh tuan-tuan tanah.

2.      Masa sosialisme dimana relasi produksi mengikuti kapitalisme masih mengandung sisa-sisa kapitalisme.

3.      Pada masa komunisme, manusia tidak di dorong untuk bekerja dengan intensif uang atau materi.

Menurut Karl Marx dalam komoditas dan kelas dapat dibagi menjadi dua kelas, yaitu:

1.      Kaum kapitalis (borjuis) yang memiliki alat-alat produksi.

2.      Kaum buruh (proletar) yang tidak memiliki alat-alat produksi, ruang kerja, maupun bahan-bahan produksi.

 

Teori historis dari Karl Marx mencoba menerapkannya ke dalam masyarakat, dengan meneliti antara kekuatan dan relasi produksi. Dimanan nantinya akan terjadi sebuah kontradiksi, yang berakibat perubahan kekuatan produksi dari penggilingan tangan pada sistem feudal menjadi penggilingan uap pada sistem kapitalisme. Menurutnya, satu-satunya biaya social untuk memproduksi barang adalah buruh.

 

 

 

BAB II

GAMBARAN UMUM SUBJEK / OBJEK KAJIAN

 

 

 

A.    Profil umum subjek / objek

 

Peluang usaha di bidang kuliner memang penuh dengan kreativitas. Selalu saja ada ide bisnis baru yang bermunculan. Seperti salah satu peluang bisnis yang saat ini yang mempunyai banyak peminatnya yaitu usaha sosis bakar. Bagi Anda pecinta kuliner, menu sosis bakar ini mungkin taka sing lagi karena sajian ini dapat ditemui dari restoran, kafe, atau bahkan jajanan keliling. Usaha sosis bakar ini merupakan sebuah peluang bisnis atau usaha.

Usaha sosis bakar ini dapat Anda jalankan secara mandiri, waralaba (franchise) atau kemitraan (business opportunity). Begitu banyak yang menawarkan bisnis sosis bakar dengan berbagai format kerjasama. Jika Anda belum mempunyai modal yang cukup, Anda dapat menjalankan usaha ini secara mandiri, modalnya selain bahan baku untuk menu ini, Anda juga mampu untuk menyajikan sosis bakar yang menarik bagi konsumen. Sebuah solusi bisnis modal kecil bukan?

Tawaran rasa enak, banyak variasinya serta mudah dalam proses pembuatannya membuat sosis bakar sngat dekat dengan lidah masyarakat Indonesia. Meski bukan asli makanan penduduk local kita, namun sosis sangat akrab dengan masyarakat Indonesia. Harga sosis bakar juga tidak mahal dan lumayan terjangkau. Ukuran sosis bakar sendiri ada banyak pilihan yang bisa disesuaikan dengan usia serta dalam harga yang bervariasi. Meski menu sosis bakar tidak banyak variasinya, namun rasa sosis yang universal yang sesuai dengan selera banyak orang membuat makanan ini banyak peminatnya.

Bisnis sosis bakar tidak membutuhkan banyak konsep. Cara penjualannya juga sangat gampang seperti dengan cara berjualan di booth, gerobak, kedai maupun restoran kecil. Hal ini tentu menjadikan bisnis sosis tidak membutuhkan modal yang besar atau tinggi. Jika Anda tidak memiliki modal tentu dengan menjalin kerjasama dengan perusahaan franchise sosis bakar juga dapat dicoba.

Menerjuni bisnis sosis bakar sendiri tergolong sangat mudah tanpa memiliki keahlian dalam penyajian sosis bakar. Sosis bakar merupakan makanan sederhana yang diolah dengan cara dipanggang lalu kemudian disajikan dengan saus dan toping. Inovasi dapat dilakukan dengan membuat saus dan toping dengan rasa tertentu yang membuat keunikan atau ciri khas yang berbeda dengan pelaku bisnis yang lain.

Cara pemasaran sosis bakar memang tergolong mudah karena rasa yang dimiliki sudah familiar dengan banyak orang. Untuk mencari pelanggan yang banyak, Anda dapat membuka usaha ini di tempat yang penuh dengan keramaian seperti tempat wisata, sekolah, kampus, mall dan lain sebagainya.

Nabil Ahmad, lahir di Jakarta 16 Juli 1996. Nabil Ahmad tinggal di daerah 3 Raksa. Memulai pendidikan di SD Cikuya 2 Tangerang, SMP Latansa, SMA Latansa. Nabil Ahmad adalah salah satu Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dan Nabil Ahmad merupakan Mahasiswa FIDKOM jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) semester 3. Untuk membantu perekonomiannya Nabil Ahmad berinisiatif untuk merintis usaha berjualan sosis. Nabil Ahmad mempunyai bibit berwirausaha sejak ia SD namun hal itu baru terlaksanakan saat semenjak ia duduk dibangku SMA.

 

 

B.      Lokasi Kajian

 

 

Nabil membuka usahanya di depan sevel dekat kampus UIN Jakarta. Selain itu, jika ada event-event atau bazaar tertentu, baik itu dikampus ataupun ditempat yang lain. Meggunakan merk dagang yang unik, Nabil yakin usahanya akan disukai oleh banyak orang.

Untuk berjualan, hal yang selalu penting adalah lokasi. Berikut adalah tips untuk memilih lokasi jualan makanan yang tepat. Pertama, pertimbangkan apa yang akan Anda jual. Jika makanan itu awet, Anda dapat menggunakan berbagai lokasi seperti pusat oleh-oleh, dekat tempat wisata, bahkan online. Jika makanan tidak awet, Anda perlu untuk mencari lokasi yang ramai, di mana orang sering mencari makanan untuk makan mereka sehari-hari. Masakan ini adalah pengganti makanan rumah, jadi bukan oleh-oleh, karenanya lokasi di mana banyak orang makan di luar adalah yang paling strategis. Contohnya adalah dekat kost, alun-alun, atau kantor. Kedua, pilih yang biaya sewa tempatnya tidak terlalu mahal. Usaha makanan tidak memberi keuntungan besar sehingga segala biaya harus diperhitungkan dengan matang.
JIka Anda benar-benar berniat untuk berjualan resep nasi goreng, lokasi yang dapat menjadi ciri khas menjadi penting. Misalnya nama daerah yang akan disematkan sebagai ciri khas, seperti misalnya ada Soto Bali, masakan ini pun bisa punya ciri khas, asalkan Anda pandai menyematkan kekhasan baik pada bumbu atau pada bahan yang digunakan.

Lalu, siapa bilang usaha di pinggir jalan tidak bisa sukses? saat ini hampir semua tempat usaha/bisnis yang berada di dekat jalan pasti mudah mendapatkan penghasilan lantaran konsumen mudah menjangkau tempat tersebut.

Seperti misalnya rumah makan yang di bangun di pinggir jalan, tentunya sangat mudah di jangkau lokasinya dan di ketahui oleh konsumen. Maka tak heran apabila harga tanah di pinggir jalan terutama jalan lintas kota dan provinsi cukup mahal, hingga puluhan juta per meter perseginya mengingat prospek usaha di pinggir jalan cukup menjanjikan.

 

 

 

BAB III

ANALISIS HASIL

 

 

 

Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan menurut Soerjono Soekanto di definisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran (logika). Pengetahuan muncul karena ada rasa ingin tahu manusia tentang hal-hal tertentu. Namun, hanya pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan teruji kebenarannya yang termasuk ilu, sosiologi dapat dikatakan ilmu pengetahuan karena di dukung syaratnya sebagai berikut :

1.      Sosiologi bersifat empiris. Artinya sosiologi didasarkan pada pbservasi (pengamatan) terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekuatif (memperkirakan) melainkan objektif.

2.      Sosiologi bersifat teoritis artinya selalu berusaha menyusun observasi, yang merupakan unsure-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan antar hubungan dan sebab akibat sehingga menjadi teori.

3.      Sosiologi bersifat koulatif, artinya teori-teori sosiologi telah ada sebelumnya, dala arti memperbaiki, diperluas dan diperlurus teori-teori tersebut.

4.      Sosiologi bersifat non etis, artinya sosiologi menjelaskan fakta-fakta secara analitis dalam masyarakat.

Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai sifat hakikat, antara lain :

1.      Sosiologi merupakan ilmu social (bukan ilmu alam atau ilmu kerohanian).

2.      Sosiologi bersifat kategoris, artinya sosiologi membatasi diri dengan apa yag terjadi.

3.      Sossiologi merupakan ilmu pengetahuan murni (pure science) dan bukan ilmu pengetahuan terapan (applical science).

4.      Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip / hokum-hukum dari interaksi antar manusia dan perilaku sifat, hakikat isi, dan struktur masyarakat.

5.      Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan yang umum, bukan ilmu pengetahuan khusus. Artinya sosiologi mengamati dan mempelajari gejala-gejala umum yang ada pada setiap interaksi dala masyarakat secara empiris.

6.      Sosiologi merupakan ilu pengetahuan yang rasional empiris.

7.      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak, artinya yang diperhatikan adalah pola dari peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.

 

 

Sedangkan menurut Karl Marx, secara garis besar ia menawarkan teori tentang masyarakat kapitalis berdasarkan citranya mengenai sifat dasar manusia. Marx yakin bahwa manusia ada dasarnya produktif, artinya untuk bertahan hidup manusia perlu bekerja di dalam dan dengan alam. Dengan bekerja seperti itu maka menghasilkan makanan, pakaian, peralatan, perumahan, dan kebutuhan lainnya yang memungkinkan mereka mewujudkan dorongan kreatif mendasar yang mereka miliki, dan dorongan ini diwujudkan bersama-sama dengan orang lain. Dengan kata lain bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk social, mereka perlu bekerja sama untuk menghasilkan segala sesuatu yang mereka perlukan untuk hidup.

Merujuk lagi pada teori Karl Marx yang mengungkapkan bahwa komoditas dalam kelas salah satunya adalah kaum borjuis, yang mana kaum tersebut memiliki alat-alat untuk memproduksi sesuatu. Hasil penelitian kami sangat relevan dengan teori ini. Narasumber yang kami temui mempunyai beberapa alat produksi yang menghasilkan pendapatan dalam kehidupannya.

 

 

Kita semua mengetahui bahwa saat ini sedang banyak sekali orang-orang yang merintis usaha di bidang kuliner meskipun dalam skala yang kecil. Mulai dari jajanan anak-anak yang saat ini sedang 'booming' seperti cilung, lumter, seblak, sosis bakar serta masih banyak lagi. Sosis bakar menjadi salah satu yang paling diminati oleh semua kalangan, baik itu dari anak-anak, para remaja, hingga orang tua.

Mereka yang melihat peluang usaha ini berlomba-lomba untuk melakukan inovasi baru dalam berdagang sosis bakar tersebut. Ada yang menginovasi dari rasanya, bentuknya, sampai namanya. Ada yang menambahkan rasa-rasa yang belum pernah ada sebelumnya, seperti sosis bakar yang dibaluri oleh sambal rujak. Ada yang menginovasi dari bentuknya, seperti sosis yang dibentuk menjadi bunga. Ada pula yang menginovasi dari namanya, seperti SPP (Sosis Perjaka Punya) yang dirintis oleh Nabil, mahasiswa UIN Jakarta.

Nabil, memutuskan untuk merintis usaha sosis bakar belum lama ini. Masalah pendapatan menurut Nabil adalah sesuatu yang sudah diatur oleh Allah. Tentang persaingan itu sendiri, mau dimana pun dan dalam bentuk usaha apapun itu pasti akan selalu ada persaingan. Untuk usahanya tersebut, Nabil membuka stand di depan sevel dekat kampus UIN Jakarta. Selain itu, jika ada event ataupun bazaar yang ada di kampus manapun ia coba masuki untuk menawarkan usahanya tersebut.

Pertanyaannya, mengapa Nabil memilih sosis bakar sebagai usaha yang ditekuninya? Dengan sangat bersemangat ia menjawab bahwa untuk berdagang sendiri ia sudah memikirkannya kurang lebih sekitar 3 bulan yang lalu. Ia telah mencari referensi usaha apa yang cocok dijalani oleh seorang mahasiswa. Sosis bakar ini sendiri menurutnya belum ada disekitaran kampus UIN Jakarta, ini membuat persaingan yang di alami menjadi jauh lebih rendah dari yang ia bayangkan.

Menurutnya usaha sosis bakar ini bisa dibilang adalah usaha yang tidak akan bangkrut atau rugi. Mengapa demikian? Karena jika dagangan tersebut hari ini tidak laku, sosis itu sendiri bisa di simpan di dalam lemari pendingin dan bisa dijual lagi ke esokan harinya. Sosisnya sendiri pun tidak akan basi karena daya tahan sosis itu sangat lama yakni mencapai 2 tahun.

Setiap usaha yang dirintis oleh seseorang ataupun kelompok pasti mempunyai merk dagang tersendiri. Usaha sosis bakar Nabil mempunyai nama SPP alias "Sosis Perjaka Punya'. Nabil mengatakan bahwa setiap orang yang melakukan usaha pasti mencari nama atau merk dagang yang unik, contohnya seperti Ayam Monyet. Makanan itu sendiri adalah ayam goreng yang kemudian dipenyet lalu diberikan sambal pedas diatasnya. Dari sana, ia dan kawannya berpikir untuk melakukan usaha dengan nama yang unik pula. Hingga akhirnya tercetus nama SPP (Sosis Perjaka Punya) yang ia dapatkan bersama kawannya. Merk dagang yang dipilih ini tidak memiliki maksud lain dan hanya bertujuan untuk keunikan saja agar orang-orang penasaran dan akhirnya mau mencoba. Menu-menu yang ia tawarkan dalam SPP ini juga berbeda, misalnya ada sosis Arab, sosis bule, sosis negro, serta sosis pribumi.

Untuk kendala dalam menjalankan usahanya, Nabil mengatakan sampai sekarang usahanya lancer-lancar saja. Mungkin kendala kecilnya hanya sebatas masalah pembawaan barang dagangan dari rumah kontrakannya ke tempat ia berdagang, karena ia membawa semua barang dagangannya menggunakan sepeda motor dan itu baginya lumayan sulit untuk dijalani. Selain itu, untuk masalah perizinan berdagang dalam kampus juga masih sulit di dapatkan. Saat ini, ia tengah berusaha untuk mendapatkan izin agar bisa berjualan di dalam kampus. Stand yang ia buka di depan sevel juga menjadi kendala karena tiap bulannya dipunguti uang kebersihan. Ia menambahkan pula, untuk masalah teknis dan penjualan semuanya benar-benar lancar.

Menarik pelanggan agar mau mencoba dagangannya adalah hal yang sering ia lakukan. Nabil mengatakan, untuk menarik pelanggan yang pertama harus dilakukan ialah memastikan rasa dari sosis bakar yang dijualnya tersebut. Selanjutnya, agar pelanggannya semakin bertambah, ia membuat cara yang berbeda dari pedagang lainnya. Nabil sering membuat keramaian di stand yang ia buka sembari mengajak teman-teman yang lain untuk dating. "Kalau udah ada yang datang terus ramai, otomatis kan orang-orang bakal cerita ke orang lain dan bilang kalau SPP itu enak loh, coba deh mampir kesana."

Teman-teman di kampusnya juga sering membantu untuk mempromosikan dagangannya itu lewat berbagai cara. Ada yang mempromosikannya melalui media social seperti Facebook, Twitter, Path ataupun Line. Ada juga yang mempromosikannya melalui mulut ke mulut. Promosi yang dilakukan secara sederhana ini pun membuahkan hasil sedikit demi sedikit.

Reaksi mahasiswa ataupun pelanggan yang telah mencoba sosis bakar ini merasakan kenikmatan yang mana memang makanan untuk segala umur, dari anak-anak, remaja hingga orangtua. Mengenai mahasiswa yang lebih memilih jajanan lain dibanding sosis bakarnya. Nabil hanya  tersenyum dan mengatakan lagi bahwa semua rezeki telah diatur.

Namanya berdagang, pasti ada perubahan yang dirasakan. Yang paling sering ialah perubahan dari segi social dan ekonomi. Kalau perubahan dari segi social yang pertama kita tahu tentang dunia pasar, dunia bisnis, serta dunia jualan. Nabil juga menambahkan bahwa ia juga menjadi paham karakter-karakter seseorang dalam berdagang. Ada seseorang yang sangat ulet dalam menjalankan usahanya, sangat tekun dan sangat bersemangat dalam menjalankannya. Ada yang setengah hati dan tidak berseangat dalam mengerjakannya.

Kalau dari segi ekonomi, Nabil secara terang-terangan mengatakan bahwa usahanya belum menghasilkan apa-apa, belum bisa membalikkan modal. Karena awal-awal usaha ini masih merintis dan masih banyak pengeluaran yang harus dikeluarkan. Belum lama ini, Nabil harus mengeluarkan modal lagi untuk membeli tenda baru. "Mungkin 1-3 bulan usaha ini adalah untuk menutupi modal terlebih dahulu. Modal usaha ini juga tidak murni dari uang saya sendiri, melainkan untuk tambahannya saya meminjam ke koperasi."

 

 

BAB IV

KESIMPULAN

 

 

 

Berdasarkan teori yang kami gunakan pada laporan kami, yaitu teori Karl Marx dan hasil analisis yang telah kami buat bahwa, dengan bekerja seseorang bisa menghasilkan pendapatan untuk membantu masalah keuangan perekonomian disebabkan karena perlunya seseorang untuk bertahan hidup. Fakta social dan ekonomi pada salah satu penjual yaitu semua orang mengetahui bahwa saat ini sedang banyak sekali orang-orang yang merintis usaha di bidang kuliner meskipun dalam skala yang kecil. Mulai dari jajanan anak-anak yang saat ini sedang 'booming' seperti cilung, lumter, seblak, sosis bakar serta masih banyak lagi. Sosis bakar menjadi salah satu yang paling diminati oleh semua kalangan, baik itu dari anak-anak, para remaja, hingga orang tua. Dengan itu penjual menjajakan usahanya yaitu SPP (Sosis Perjaka Punya).

 

Penjual merasa bersyukur dengan usahanya ini. Bahkan ada temannya yang ikut mempromosikan usahanya ini melalui berbagai media social. Tetapi usahanya ini belum benar-benar menghasilkan apa-apa karena masih berusaha untuk membalikkan modal awal. Penjual pun juga mendapat beberapa kendala seperti halnya kendala kecil masalah pembawaan barang dagangan dari rumah kontrakannya ke tempat ia berdagang. Selain itu, untuk masalah perizinan berdagang dalam kampus juga masih sulit di dapatkan. Stand yang penjual buka di depan sevel juga menjadi kendala karena tiap bulannya dipunguti uang kebersihan. Namun untuk masalah teknis dan penjualan semuanya benar-benar lancar.

 

Hal ini seperti halnya yang diungkapkan pada teori Karl Marx, ia mengatakan bahwa manusia pada dasarnya produktif, artinya untuk bertahan hidup manusia perlu bekerja di dalam dan dengan alam. Dengan bekerja seperti itu maka menghasilkan makanan, pakaian, peralatan, perumahan, dan kebutuhan lainnya yang memungkinkan mereka mewujudkan dorongan kreatif mendasar yang mereka miliki, dan dorongan ini diwujudkan bersama-sama dengan orang lain. Dengan kata lain bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk social, mereka perlu bekerja sama untuk menghasilkan segala sesuatu yang mereka perlukan untuk hidup. Selain itu, teori Karl Marx juga mengatakan komoditas dalam kelas salah satunya adalah kaum borjuis, yang mana kaum tersebut memiliki alat-alat untuk memproduksi sesuatu. Hasil penelitian kami sangat relevan dengan teori ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini