Kamis, 05 November 2015

Tugas Uts Sosiologi PERJUANGAN HIDUP, KOMITMEN DAN PANTANG MENYERAH KISAH SOSIOLOGI INDIVIDU PEMBAWA PERUBAHAN; Anida Najiyah SS(Jurnalis 1 A),11150510000160 Arya Andika N. (Jurnalis 1 B)11150510000202 Arafat (KPI 1 A) 11150510000022 Rezka Dwi Fitriansya (KPI 1B)11150510000050

 

 

 

 

 

 

 

  

 

 

 

 

 

 

 

Tugas pengantar Ilmu Sosiologi

Dosen Pembimbing ; Dr. Tantan Hermansyah, M.Si

 

 

 

"PERJUANGAN HIDUP, KOMITMEN DAN PANTANG MENYERAH

 

KISAH SOSIOLOGI INDIVIDU PEMBAWA PERUBAHAN"

 

 

Anida Najiyah SS               (Jurnal 1 A)                                          11150510000160

Arya Andika N.                  (Jurnal 1 B)                                          11150510000202

      Arafat                              (KPI 1 A)                                            11150510000022

Rezka Dwi Fitriansyah         (KPI 1B)                                            11150510000050

 

 

 

Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang Perjuangan hidup, komitmen, dan pantang menyerah; Kisah sosiologi individu pembawa perubahan.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah Perjuangan hidup, komitmen, dan pantang menyerah; Kisah sosiologi individu pembawa perubahan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
    
                                                                                     
CiputatNovember 2015
    
                                                                                              Penyusun

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

 

Hidup adalah suatu misteri. Berbagai pengalaman baik positif ataupun negatif tidak lepas dari kehidupan seseorang. Pengalamanpengalaman tersebut dapat memberikan pengaruh pada seseorang sehingga pada akhirnya dapat mempengaruhi cara pandang seseorang dalam menjalani kehidupannya.Dewasa Ini Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi sangat berkembang pesat, Setara dengan cara berpikir manusia yang semakin kedepan yang disesuaikan perkembangan zaman. kita dituntut berpikir kritis, kreatif, dan produktif.

Bangsa Indonesia kita sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita.Kualitas dari bangsa kita sendiri dapat berkembang jika memiliki sistem yang sesuai. Di era Globalisasi ini memang keadaan Indonesia sangat mengkhawatirkan dan memprihatinkan namun kita tidak boleh menyerah pada keadaan sekarang ini yang serba sulit kita harus berusaha,kreatif,inovatif dan berani mengambil suatu keputusan serta resiko yang ada. kita tidak harus bergantung pada orang lain.

Dalam menghadapi tantangan hidup, terkadang orang akan merasakan bahwa hidup yang dijalaninya tidak berarti. Semua hal ini dapat terjadi karena orang tersebut menjalani hidupnya tanpa suatu tujuan yang jelas. Manusia modern yang hidup dalam kurun teknologi canggih ini memerlukan tujuan hidup yaang jelas dan mantap untuk merespon berbagai perubahan serba cepat, penuh tantangan, dan peluang.Dilihat dari latar belakang kemampuan Individu masing – masing orang memang berbeda – beda tapi pasti di dalam jati diri manusia tersebut mempunyai jiwa membawa suatu perubahan yang baik bagi suatu kelompok maupun organisasi yang dinaungi orang tersebut. Dengan dorongan usaha kerja keras dan pantang menyerah dari para pemuda di era modern maka semakin lama akan banyak bermunculan orang – orang layaknya berjiwa kepemimpinan dengan membawa ke hal yang lebih bermakna.

 

Salah satu usaha yang bisa dilakukan salah satunya mulai belajar menjadi pemimpin, sebenarnya hal ini haru mulai dipupuk mulai dari sejak dini tapi dalam pelajaran hidup tidak ada mengenal kata terlambat selagi mau belajar dan berusaha keras mencapai tujuan untuk perubahan yang lebih baik.

Alasan kami mengambil seseorang pemimpin dalam suatu komunitas sebagai observasi penelitian tugas sosiologi karena selain dapat dijadikan inspirasi dikarenakan yang kami teliti mahasiswa yang jelas masih muda juga karena usaha – usaha yang dilakukan, untuk memotivasi para mahasiswa lain agar dapat menjadi orang yang sukses kedepannya. Mahasiswa ini dapat berpengaruh di kalangannya karena bukan hanya bidang akademis saja ia berprestasi tapi diluar itu banyak karya - karya yang dihasilkannya untuk lebih mengenalkan komunitasnya ke khalayak luar.

 

1.2  Pertanyaan Penelitian

Metode pengumpulan data adalah dengan melalui wawancara, yaitu agar  mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada narasumber. Wawancara merupakan salah bagian terpenting dari setiap survey. Tanpa  adanya wawancara, peneliti tidak akan mendapatkan informasi.

Wawancara adalah proses tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung.yang bertujuan untuk mendapatkan data dari tangan pertama atau primer,sebagai pelengkap teknik pengumpulan,dan untuk menguji hasil pengumpulan data lainnya.Maka dari itu kami mebuat beberapa pertanyaan untuk mendapatkan hasil penelitian,yaitu sebagai berikut:

 

1)      Siapa nama lengkap anda?

2)      Maaf sebelumya , awalnya apakah anda berasal dari SMA/MAN/pesatren?

3)      Bagaimana Perasaan anda awal masuk ke kampus UIN ini karena berbeda dari kampus – kampus pada umumnya banyak matakuliah keagamaan, seperti akhlak tasawuf, studi islam dll?

4)      Bisa diceritakan pada awalnya kenapa anda memilih jurusan KPI di UIN Jakarta ini?

5)      Apa nama Komunitas Anda ?

6)      Apa bidang yang digeluti komunitas Anda ikuti sekarang ini?

7)      Apa alasan anda mengikuti komunitas ini?

8)      Sejak kapan komunitas anda ikuti ini didirikan?

9)      Sudah berapa kali pergantian kepemimpinan di komunitas anda?

10)  Apa Motivasi anda mengikuti komunitas ini?

11)  Apa saja yang telah anda dapatkan dari mengikuti komunitas ini?

12)  Sekarang anda telah menjabat sebagai pemimipin di komunitas anda , Bagaimana cara anda dapat menjadi pemimpin dalam komunitas yang anda ikuti sekarang ini?

13)  Apa karya – karya yang dihasilkan selama anda menjabat sebagai pemimpindi komunitas ini?

14)  Apa ada kendala maupun konflik yang dialami saat anda mulai bergabung dan menjadi pemimipin dalam komunitas ini?

15)  Bagaimana anda mengatasi konflik yang berada dalam komunitas anda?

16)  Bagaimana cara anda mengatur tanggung jawab di komunitas dengan waktu kuliah anda saat ini?

17)  Apa hal yang paling berkesan selama anda mengikuti komunitas ini?

18)  Apa rencana dan harapan anda kedepannya terhadap komunitas anda sekarang ini?

19)  Apa saran anda untuk mahasiswa baru pada saat ini yang baru merasakan dunia perkuliahan ini, trs pesan pesan untuk para anggota komunitas anda sekarang?

 

1.3  Metode Penelitian

Dalam penelitian ini kami menggunakan metode penelitian kualitatif, karena metode ini lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam, yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kualitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif.

 

 

A.    Teknik Wawancara

Yaitu memperoleh data dengan menggunakan wawancara antara peneliti dengan nara sumber. Untuk itu dapat dibuat kuesioner yang berfungsi sebagai pedoman wawancara.

B.     Teknik Observasi

Suatu cara untuk memperoleh data dengan pengamatan langsung. Sebelum melakukan observasi diperlukan patokan observasi, berupa data apa saja yang diharapkan setelah melaksanakan observasi.

C.    Teknik Observasi Berpartisipasi

Yaitu teknik observasi dengan ikut serta mengalami aktivitas pada objek penelitian. Misalnya siswa meneliti pendapatan yang diperoleh anak jalanan, maka siswa akan menyamar sebagai anak jalanan. 

D.    Teknik Angket

Teknik untuk memperoleh data dengan mengajukan daftar pertanyaan yang telah disusun kepada orang yang telah dijadikan sasaran penelitian.

 

1.4  Tinjauan Teoritis

Karl Marx (1818-1883). Teori Marx merupakan suatu teori yang terutama berhubungan dengan tingkat struktur sosial tentang kenyataan sosial. Teori ini menekankan pada saling ketergantungan yang tinggi antara struktur sosial dan kondisi materil, dimana individu harus menyesuaikan dirinya supaya tetap hidup dan memenuhi pelbagai kebutuhannya. Penekanan Marx pada penyesuaikan diri dengan lingkungan materil serta sumber-sumber yang dibutuhkan untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia, merupakan satu catatan yang penting mengenai realisme praktis dalam analisa teoritisnya. Menurut Marx, hubungan antara individu dan lingkungan materilnya dijembatani melalui struktur ekonomi masyarakat. Struktur internal ekonomi itu terdiri dari kelas-kelas sosial yang muncul dari perbedaan dalam kesempatan untuk memiliki alat produksi serta ketidaksesuaian yang dihasilkannya dalam kepentingan ekonomi (Giddens, 1986).

Meskipun pendekatan teoritis Marx secara keseluruhan dapat diterapkan pada tahap sejarah apapun, namun perhatian utamanya adalah pada tahap masyarakat kapitalis. Pandangan Marx mengenai hubungan antara kegiatan manusia dan produk kegiatannya merupakan suatu elemen penting dalam pendekatan masa kini. Penekanan Marx pada bagaimana ideologi dan aspek lainnya dalam kebudayaan memperkuat struktur sosial dan struktur ekonomi, dengan memberikan legitimasi pada kelompok-kelompok yang dominan, merupakan satu proposisi penting yang ditekankan dalam bidang sosiologi pengetahuan pada masa kini. Untuk itu, ideologi-ideologi dikembangkan dan digunakan untuk melindungi atau meningkatkan kepentingan pelbagai kelompok dalam masyarakat.

Teori aliansi Marx didasarkan pada kenyataan obyektif yang diciptakan oleh manusia, lalu mengkonfrontasikan manusia yang menciptakannya itu sebagai satu kenyataan yang asing dan membatasi serta mengikat tindakan selanjutnya. Pendekatan-pendekatan sosiologi masa kini yang berhubungan dengan sosiologi humanistis atau sosiologi kritis, banyak mengambil dari teori aliensi Marx dalam usaha mereka untuk menciptakan suatu perspektif sosiologis yang berpusat di sekitar kebutuhan dan kemampuan manusia, dan yang dapat digunakan untuk mengkritik struktur sosial yang memperbudak, merendahkan martabat, atau mencegah perkembangan manusia seutuhnya (Johnson, 1986: 154-163).

     Pada teori tersebut dapat memiliki keterkaitan mengenai tema yang sedang kita bahas mengenai individu membawa perubahan karena untuk membuat suatu perubahan yang berarti harus bertindak sesuai dengan komitmen yang ada caranya memilki jiwa kepemimpinan yang sudah dipupuk dari awal mulai dari hal terkecil kita sudah seharusnya dapat memimpin dalam hal apapun.

Anda tentu sering mendengar tentang kata "kepemimpinan" Kata tersebut sudah familiar di semua kalangan, namun perlu kita telusuri lagi mengenai Pengertian Kepemimpinan. Pengertian Kepemimpinan dibentuk dari kata dasar yaitu Pimpin yang merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

Pada hakikat yang seharusnya pengertian kepemimpinan ialah sifat dan watak alami seseorag atas kemauan yang dimiliki untuk mewujudkan suatu tujuan bersama sesuai dari aspirasi para  anggota secara kreatif , inovatif , inspiratif kemudian ditampung dan disaring untuk mendapatkan hasil terbaik. . Orang yang memiliki wewenang kepemimpinan teratas suatu organisasi tentunya disebut sebagai Pimpinan, jadi makna dari kata tersebut dapat kita gabungkan dari maksud sebelumnya yang telah dipaparkan di atas yaitu seseorang yang mempunyai kemampuan dalam memimpin berjalannya suatu organisasi untuk mengarahkan roda pergerakan dalam organisasi tadi dengan berkomitmen serta berkerja keras dan pantang menyerah untuk membuat suatu perubahan dalam organisasi. Maka kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

GAMBARAN UMUM SUBJEK/OBJEK KAJIAN

 

II.1 Profile Umum Subjek/Objek

Nama               : Riztira Syahrizal Yahya

TTL                 : Jakarta, 5 Januari 1995

Alamat             : Jln. Bumi Indah, kebon jeruk, Jakarta Barat  

Hobi                 : Bermain Basket, Futsal, Membaca             

Status              : Mahasiswa UIN Jakarta Semester 7

Motto hidup    : " Mulai Dari Sekarang Atau Berhenti Dari Sekarang"

Oganisasi         : Ketua Komunitas JTV ( Jurnalis TV) Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

Riwayat Pendidikan :

  Tk: Aisyah 7 Jakarta

  SD: SDN Petojo Selatan 01 PG Jakarta

  SMP: SMPN 229 Jakarta

  SMA: SMAN 29 Jakarta

 

Pengalaman Organisasi

·         SMP    : Ketua Ekstrakulikuler Basket dan Futsal

·         SMA   : Ketua Organisasi Intra Sekolah (OSIS), Ketua Ekstrakulikuler Basket

·         Kuliah : Ketua Komunitas JTV

 

 

 

 

 

II.2  Lokasi Kajian

Lokasi kajian penelitian dilakukukan untuk pengambilan data dilakukan di Kampus UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Tepatnya di depan lobby dakwah . Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara,studi dokumentasi dan dengan analisis kelompok.Wawancara dilakukan agar mendapatkan informasi langsung dari narasumber,studi dokumentasi adalah  salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang sudah didapat setelah wawancara,sedangkan Analisis kelompok ialah cara yang dilakukan setelah wawancara dan studi dokumentasi untuk lebih dianalis oleh kelompok.

Seperti yang diketahui ,komunitas JTV yang diikuti beliau merupakan komunitas yang berada di naungan HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurnalistik), maka dari itu saat kami melakukan wawancara letaknya tidak jauh dari tempat kami belajar selain memang pusat kegiatannya di daerah universitas tapi lebih tepatnya di lt. 2 universitas dakwah dan komunikasi.Komunitas JTV ini memang sering berkumpul didaerah universitas karena yang sudah dijelaskan tadi komunitas ini merupakan kegiatan mahasiswa yang dibentuk untuk kegiatan tambahan di fakultas dakwah ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

ANALISIS HASIL

Sosiologi merupakan ilmu sosial yang objeknya adalah masyarakat. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri karena telah memenuhi segenap unsur-unsur ilmu pengetahuan, yang ciri-ciri utamanya adalah:

sosiologi bersifat empiris yang berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif.

Sosiologi bersifat teoretis, yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi. Abtraksi tersebut merupakan kerangka unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan-hubungan sebab akibat, sehingga menjadi teori.

Sosiologi bersifat kumulatif yang berarti bahwa teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas, serta memperhalus teori-teori yang lama.

Sosiologi bersifat nonetis, yakni yang dipersoalkan bukanlah buruk-baiknya fakta tertentu, tetapi tujuannya adalah untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis.

Objek kajian sosiologi sebagaimana kedudukannya sebagai ilmu sosial adalah masyarakat dilihat dari sudut hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia tersebut dalam masyarakat. Dengan demikian, sosiologi pada dasarnya mempelajari masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan meneliti kelompok yang dibangunnya.

 

Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai beberapa objek.

·         Objek Material

Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan proses hubungan antara manusia yang memengaruhi kesatuan manusia itu sendiri.

·         Objek Formal

Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat. Dengan demikian objek formal sosiologi adalah hubungan manusia antara manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.

·         Objek budaya

Objek budaya salah satu faktor yang dapat memengaruhi hubungan satu dengan yang lain.

·         Objek Agama

Pengaruh dari objek dari agama ini dapat menjadi pemicu dalam hubungan sosial masyarakat, dan banyak juga hal-hal ataupun dampak yang memengaruhi hubungan manusia.

 

Dengan kata lain yang menjadi kajian sosiologi adalah sebagai berikut;

 

1. Hubungan timbal balik antara manusia dengan manusia lainnya.

2. Hubungan antara individu dengan kelompok.

3. Hubungan antara kelompok satu dengan kelompok lain.

4. Sifat-sifat dari kelompok-kelompok sosial yang bermacammacam coraknya.

Pokok bahasan sosiologi ada empat:

1.   Fakta sosial sebagai cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut.

2.   Tindakan sosial sebagai tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain.

3.   Khayalan sosiologis sebagai cara untuk memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia.

4.   Realitas sosial adalah pengungkapan tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga oleh sosiolog dengan mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta menghindari penilaian normatif.

Dalam makalah ini, kami memahami Riztira Syahrizal Yahya melalui pemikiran teori sosiologi klasiknya Karl Marx.

Bab ini membahas hasil wawancara mendalam yang dilakukan oleh beberapa narasumber. Dalam Menganalisis hasil wawancara mendalam,Penulis membagi bentuk analisis kedalam beberapa kategori yaitu ;

 

1.    Perjuangan hidup yang ditempuh tokoh pembawa perubahan

2.    Perilaku individu dalam pandangan kelompok

3.    Komitmen yang dipegang tokoh tersebut untuk melakukan perubahan terhadap sekitar

4.    Cara yang digunakan tokoh untuk mendorong perubahan dalam memajukan kelompok.

 

A.     Deskripsi Tentang JTV

Saat kepemimpinan Ridho ketua HMJ KPI (Himpunan Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam) di fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi kurangnya komunitas broadcasting dan media, akhirnya Ridho membuat tiga komunitas dari kegelisahannya tersebut. Ridho membuat komunitas JTV, Teras KPI, dan Film. Tetapi komunitas Film itu tidak bertahan lama. Karena, komunitas itu kurang adanya peminat. Salah satu komunitas yang masih bertahan itu adalah JTV atau Jurnalis TV.

B.     Deskripsi Mendasar Narasumber

Riztira Syahrizal, Seorang Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang sekarang menjabat sebagai ketua komunitas JTV, menurut narasaumber hidup adalah suatu tujuan untuk memilih.dimana kita harus dapat memastikan bahwa tujuan hidup kita adalah sesuai dengan apa yang kita inginkan dari awal maka jangan takut untuk melangkah ke kehidupan itu dan menekuninya sekalipun itu salah merupakan pelajaran hidup yang berharga daripada hanya memikirkan mau melangkah arah yang mana hanya akan  membuang waktu saja.

Riztira Syahrizal Yahya, lahir di Jakarta, dengan riwayat pendidikan Sekolah Dasar , di SDN Petojo Selatan 01 pagi kecamatan gambir, kelurahan gambir Jakarta pusat, dan dilanjutkan ke sekolah menengah pertama di SMPN 229 Jakarta barat,selanjutnya dilanjutkan di SMAN 29 Jakarta Barat.

Riztira Syahrizal Yahya, memiliki beberapa pengalaman organisasi mulai dari beliau menginjak bangku SMPN sudah menjadi ketua ekstrakulikuler basket dan futsal pengalaman beliau sebagai ketua  juga berlanjut di SMA sebagai ketua OSIS dan Ekstrakulikuler Basket begitu juga dengan bangku Kuliah beliau kembali menjabat sebagai ketua di Komunitas Jurnalis Tv (JTV) kampus UIN Syarif Hidayatullah.

 

B.     Pandangan Lingkungan  Terhadap Tokoh Perubahan

Manusia menurut Karl Marx adalah manusia kongkrit, yaitu orang-orang yang hidup pada jaman tertentu dan sebagai anggota masyarakat tertentu. Manusia ditentukan oleh keadaan masyarakat di mana mereka hidup. Maka manusia disebut makhluk sosial, karena ia hanya bisa hidup dan dapat bekerja dalam suatu tata masyarakat yang ia jumpai waktu ia lahir dan dibesarkan.

Watak revolusioner Marx muncul dalam bentuk sosialisme ilmiah. Sosialisme yang akan menggantikan kapitalisme adalah hasil perkembangan masyarakat dalam sejarah dengan mengacu pada pengaruh dialektis. Susunan baru masyarakat tidak dibuat melainkan dilahirkan.

Seperti halnya yang telah diutarakan responden kami, mereka lebih memilih pernyataan bahwa Pemimpin mereka (Riztira Syahrizal Yahya) suka bekerja sama dengan siapapun tidak memilih siapa atau darimana dan beliau tidak hanya bekerja didalam komunitas tapi diluar itupun beliau senang sekali lebih mengenal banyak orang.

Dan dalam hal memimpin untuk memerintah bawahan beliau tidak memaksa dan keras tapi bersifat fleksibel serta santai. Berarti Riztira memegang aspek Elegansi kepemimpinan Karl Marx. Elegansi kepemimpinan adalah salah satu aspek dari kepemimpinan yang berupa kemampuan untuk mengarahkan "emosi dan reaksi dengan cara yang tidak membuat semua pihak khawatir", ketika keputusan penting harus dibuat.

Seorang pemimpin bukanlah Tuhan. Ia jelas memiliki kelemahan yang menghambat perkembangan diri maupun kelompok yang ia pimpin. Dalam situasi ini aspek elegansi didorong oleh kesadaran penuh, bahwa kepentingan organisasi lebih tinggi daripada kepentingan pribadi sang pimpinan. Kesadaran ini akan menuntunnya pada fokus diri, yang jelas amat diperlukan untuk memimpin.

Maka dari itu menurut rekan kerja Riztira dalam komunitas JTV, Riztira Syahrizal yang menjabat sebagai ketua selain fleksibel santai beliau juga sering dijadikan panutan oleh banyak rekan kerjanya salah satunya tidak pernah mencampur adukan antara massalah organisasi dan masalah pribadi.,beliau sadar untuk memfokuskan dirinya apabila sedang memimpin, karena menurut Riztira kepentingan organisasi lebih tinggi dari pada kepentingan pribadinya.

C.    Cara Yang Di Gunakan Tokoh Untuk Mendorong Perubahan

Menurut Karl Marx, masyarakat selalu terpecah atau tersekat dalam kelas-kelas yang bertautan erat dengan satatus ekonomi, yaitu kelas Proletar (ekonomi bawah) dan kelas Borjois (ekonomi atas. Marx melihat dalam kacamata konflik masyarakat bukanlah suatu kumpulan individu yang harmonis, melainkan penuh pergolakan dan intrik guna memperebutkan kekuasaaan didalamnya.

Seperti halnya yang dilakukan Riztira Syahrizal Yahya, sebagai pemimpin yang membawa perubahan ia memulai dengan ingin menghilangkan kelas-kelas atau kelompok-kelompok yang biasanya tersekat karena status ekonomi tersebut. Dia ingin menghilangkan kelas-kelas tersebut agar semuanya dapat berbaur dan tampa merasa tersekat oleh faktor ekonomi.

Selain pengelompokan kelas-kelas tersebut, ada pula orang-orang yang individualis. Mereka merasa bisa mengerjakan apapun tanpa bantuan orang lain. Menurut Riztira, kita tidak dapat bekerja apabila kita masih memegang teguh individualis tersebut. Semua orang membutuhkan bantuan orang lain, tetapi tidak ketergantungan kepada orang lain. Maka, Riztira banyak mengajak orang-orang disekitarnya untuk membentuk/mengikuti kelompok agar dapat bisa mendapatkan dan mengetahui hal-hal baru yang akan siap dibagi oleh anggota kelompok kepada semuanya. 

 

 

 

 

 

BAB IV

KESIMPULAN

Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan banyak faktor. Salah satu faktor yang tidak bisa ditinggalkan adalah hadirnya seorang pemimpin efektif. Kepemimpinan merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Pemimpin yang efektif dapat membawa organisasi mencapai tujuannya. Supaya organisasi dapat mencapai tujuannya, maka organisasi harus digerakkan oleh pemimpin. Organisasi bukan tujuan tetapi alat untuk mencapai tujuan. Peran kepemimpinan sangat menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama, tanpa adanya kepemimpinan sangat berat kiranya tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka ;

Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, 2005

https://id.m.wikipedia.org/wiki/kepemimpinan

Dejenks.blogspot.co.id

Kartikandr.blogspot.co.id

Bouman. Ilmu masyarakat umum. Terjemahan sujono. Jakarta:P.T. pembangunan,1956

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini