Senin, 17 Desember 2012

Ahmad Fauzi _laporan 6_Konflik yang Terjadi di Masyarakat

Judul Penelitian :

Konflik antara kampung Uwung Hilir dan Uwung Girang

Peneliti :

Ahmad Fauzi (1112051100026)

 

1.    1.  Latar belakang

Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Konflik yang terjadi di masyarakat cukup beragam, yang diakibatkan mulai dari perbedaan pendapat sampai dengan perbedaan pola pikir. Konflik biasanya dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa oleh individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya perbedaan ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, keyakinan, adat istiadat, dan lain sebagainya. Konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap kehidupan masyarakat dan tidak ada satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya.

Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.

2.     2.  Pertanyaan pokok penelitian

Apakah yang menyebabkan pemuda- pemuda dari 2 kampung ini bersitegang?

3.     3. Metode penelitian

Peneliti dalam hal ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara secara mendalam kepada narasumber.  Lokasi penelitian ini di salah satu rumah warga kampung Uwung Hilir di Jl. Dipati Ukur  No.13 Rt.03/10, Tangerang pada hari sabtu 15 Desember 2012 pukul 15.00 WIB.

4.      4. Gambaran Subjek/Objek Penelitian

Kampung Uwung Hilir adalah salah satu kampong yang sering menjadi tuan rumah turnamen sepak bola dengan maksud untuk menjalin silaturrahmi antar kampong. Dan uwung Girang adalah kampung tetangga dari Uwung Hilir.

Adanya turnamen ini diharapkan untuk mempertajam tali persaudaraan antar kampung  karena para tetua dari kedua kampung ini mempunyai hubungan yang baik dan mereka ingin agar hubungan yang baik ini juga dijalin oleh para pemuda sebagai yang nantinya akan menjadi penerus mereka. Karena pemuda pada zaman sekarang banyak yang urak-urakan terhadap teman satu kampung maupun kampung tetangga dan sikap itulah yang ditakuti oleh para tetua dari kedua kampung ini menyebar luas dan menjadi paham.

5.      5. Analisis

Kampung Uwung Hilir sering mengadakan turnamen sepakbola antar kampong atau lebih dikenal "tarkam". Dan kampung Uwung Girang adalah salah satu peseta yang ikut dalam turnamen yang di adakan oleh kampung Uwung Hilir. Turnamen ini bukan sekedar turnamen sepak bola bagi kedua warga kampung ini tetapi juga sebagai ajang menunjukkan mana yang lebih kuat antara kedua kampung karena menjaga gengsi. Bisa dibilang perseteruan kedua kampung ini dalam kacamata sepak bola seperti "El Classico" (ini adalah istilah untuk pertandingan antara Barcelona melawan Real Madrid) karena satu sama lain sama-sama menjaga gengsi untuk tidak kalah.

 

Perseteruan ini dimulai ketika pertandingan final yang mempertemukan keduanya antara tim sepak bola dari kampung Uwung Hilir selaku tuan rumah menghadapi tim sepak bola dari kampung Uwung Girang sebagai penantang. Ketika waktu menunjukan pertandingan tinggal 15 menit lagi dan tim sepak bola dari Uwung Hilir menang dengan kedudukan 2-1. lalu salah satu pendukung dari tim Uwung Girang ada yang memasuki lapangan dan memukul wasit yang saat itu sedang diam karena pertandingan belum dimulai saat tim Uwung Hilir baru menjebol gawang lawan.dan wasit yang terkena pukulan itu langsung jatuh dan membalas dengan sebuah tendangan serta di barengi dengan serbuan dari kedua pemuda dari kedua kampung dan terjadilah bentrok antar pemuda ini hingga berlanjut sampai malam hari dilanjutkan dengan tawuran. Tawuran ini diawali dengan serangan yang dimulai oleh kubu Uwubg Girang yang menyerang para pedagang yang berada di perbatasan kampong dengan cara menghancurkan kaca serta gerobak. Lalu ada salah satu pemuda dari kubu Uwung Hilir yang dikeroyok oleh mereka hingga bonyok dan ada pemuda yang lain yang melihat kejadian itu lalu ia melapor kepada para pemuda dari kubu Uwubg Hilir setelah terkumpul pasukan kubu Uwung Hilir pun lalu mendatangi pasukan daru kubu Uwung Girang dan bentrok terjadi dari jam 21.00 sampai tengah malam yang diakhiri dengan kedatangan para petugas keamanan. Lalu setelah ada petugas kedua para pemuka dari kedua kampung ini dikumpulkan dan dirembukkan jalan keluarnya dan masalah terselesaikan dengan damai dan sekarang tidak ada konflik lagi antar kedua kubu ini.

6.      6. Daftar Pustaka

Muhammad Syafe'I (warga kampung Uwung Hilir)

http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini