Selasa, 01 Oktober 2013

Nia Nadia_KPI 1C_tugas4_max weber1

Economic and Society and The Protestan ethic and The spirit of Capitalism
 
A. Economic and Society
            Dengan berbekal perabgkat motodelogis berupa langkah komperhensip dan metode "tipe ideal", weber menyadari adanya beragam studi komparatif menyangkut bentuk-bentuk hukum,tipe agama,cara organisasi ekonomi dan politik. Menurut Weber "Rasionalitas kehidupan sosial" menjadi ciri paling signifikan masyarakat modern. Apa yang dimaksud dngan "rasionalisasi" dalam hal ini? Weber menjelaskan tiga tipe besar aktivitas manusia, yaitu:
1.       Tindakan tradisional yang terkait dengan adat istiadat. Aktivitas sehari-hari seperti makan dengan menggunakan garpu atau cara memberi salam kepada teman merupakan tindakan tradisional.
2.       Tindakan afektif yang di gerakkan oleh nafsu. Para rentenir dan petinju bergerak pada level ini.
3.       Tindakan rasional yang merupakan alat (instrumen), ditujukan ke arah nilai atau tujuan yang bermanfaat dan berimplikasi pada kesesuain antara tujuan dengan cara.
 
Menurut Weber tindakan rasional menjadi ciri masyarakat modern yaitu: mewujudkan dirinya sebagai pengusaha kapitalis, ilmuan, konsumen, atau pegawai yang bekerja/bertindak sesuai dengan logika tersebut. Sebenarnya kita bisa menunjukan bahwa ketiga jenis tindakan itu saling berkelindan menjadi satu aktivitas serupa seperti halnya aktivitas konsumen. Biasanya konsumen memilih produk yang di sesuaikan dengan penghasilannya (tindakan rasional). Namun ia bisa saja di dorong memilih karena kebiasaan konsumsinya (tindakan tradisional) atau karena keinginan yang tak tertahankan lagi (tindakan afektif).
                Dalam Econimic and Society weber membahas berbagai jenis hubungan sosial yang berbeda-beda terutama bentuk-bentuk dominasi politik. Ia membedakan tiga bentuk ideal tipe dominasi tersebut yaitu:
1.       Dominasi tradisional yang di dasarkan pada legitiminasi karena cara sakralitas tradisi yang melekat padanya. Kekuasaan patrhiakis di tengah-tengah kelompok penghuni ruang domestik dan kekuasaan para tuan tanah dalam masyarakat feodal termasuk dalam kategori ini.
2.       Dominasi karismatik yang merupakan dominasi personalitas tertentu dan di karuniai aura khusus. Pemimpin karismatik mendasarkan kekuasaannya pada kekuatan untuk meyakinkan dan kapasitasnya untuk mengumpulkan dan memobilisasi banyak orang. Ketaatan terhadap pemimpin semacam ini terkait dengan faktor-faktor emosional yang berhasil di bangkitkan,di pertahankan, dan dikusainya.
3.       Dominasi "legal-rasional" yang bertumpu pada kekuatan hukum formal dan impersonal (bukan pada satu orang saja). Dominasi dan bukan pada person. Kekuasaan dalam organisasi modern di justifikasi lewat kompetensi, rasionalitas pilihan dan bukan pada kekuatan sihir. Dominasi rasional atau "legal-borokratis" ini berlangsung melalui kepatuhan terhadap sebuah kitab hukum (code) fungsional.
 
 
 
B. Protestan Ethic and Spirit of Capitalism
            The Protestan Ethic and The Spirit of Capitalism menjelaskan mengenai masalah kebenaran dan inteperensi sejarah baik yang matrealistis maupun yang idealistis sebagai pola-pola teoritis yang menyeluruh. Weber mengakui bahwa ilmu-ilmu sosial harus berkaitan dengan fenomena spiritual atau ide, sebagai ciri khas manusia yang tidak berada dalam jangkauan bidang ilmu-ilmu alam. Akan tetapi, pembedaan yang di perlakukan mengenai subjek dan objek tidak harus melibatkan pengorbanan objektivitas didalam ilmu-ilmu sosial, atau perbedaan yang menyertakan inuisi sebagai pengganti analisis sebab musabab yang dapat ditiru.
                The Protestan Ethic and the Spirit of Capitalism, weber menyatakan bahwa ketelitian, yang khusus, perhitungan kerja keras dari bisnis barat di dorong oleh perkembangan etika protestan yang muncul pada abad ke-16 dan di gerakan oleh doktrin Calvinisme, yaitu doktrin tentang takdir. Pemahaman tentang takdir menurut adanya kepercayaan bahwa tuhan telah memutuskan tentang keselamatan dan kecelakaan.
                Weber memberikan perhatian pada perkembangan kapitalise di jerman. Menurutnya, perkembangan kapitalisme merupakan sebuah wujud perkembangan rasionalitas manusia. Rasionalitas ini dimotori adanya semangat untuk maju yang di dasari doktrin agama (protestan). Baginya, kapitalisme merupakan sebuah tipe masyarakat ideal yang telah mampu menggunakan rasionalitasnya. Etika Protestan, menurut weber merupakan motor penggerak berkembangnya kapitalisme di barat ini. Etika protestan mengajarkan pada para pemeluknya bahwa untuk dapat mencapai kesuksesan dunia, manusia harus memiliki semangat, bekerja keras, dan hidup hemat.
               
 
Referensi:
1. Sosiologi perubahan sosial
2. pendahulu dan pendiri sosiologi
3. Pengantar sosiologi politik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini