Selasa, 01 Oktober 2013

AnisaLestariKPI1A_tugas4sosiologi_MaxWebber

The Protestan Ethic and Spirit of Capitalism
                Buku ini adalah karya Weber tentang keterkaitan doktrin agama dengan semangat kapitalisme. Menurut Weber muncul dan berkembangnya kapitalisme di Eropa Barat berlangsung secara bersamaan dengan perkembangan Sekte Kalvinisme dalam agama protestan. Menurutnya, untuk mengetahui apakah seseorang masuk surga atau neraka diukur dengan keberhasilan kerjanya di dunia. Jika seseorang dianggap sukses, maka dapat dipastikan orang itu masuk surga, dan apabila seseorang selalu mengalami kegagalan, maka dapat diperkirakan orang itu masuk neraka.
            Weber menemukan korelasi antara afliasi agama protestan pada kondisi prakapitalis pada kemajuan. Hal tersebut didasarkan pada fenomena yang banyak dijumpai pada agen-agen penting seperti pimpinan perusahaan, tenaga teknis, dan komersial terlatih yang cenderung didominasi oleh orang-orang protestan.etika protestan mendorong orang-orang untuk tidak konsumtif dan berfoya-foya sehingga mendorong kesuksesan.
            Doktrin tersebut melahirkan implikasi serius bagi tumbuhnya suatu etos baru dalam komunitas protestan, etos itu berkaitan langsung dengan semangat untuk bekerja kerasguna merebut kesuksesan. Ukuran sukses didunia merupakan ukuran sukses di akhirat. Hal ini mendorong semangat kerja yang tinggi untuk merebut kehidupan dunia yang indah didunia dengan mengumpulkan harta benda berupa kekayaan materiil sebanyak mungkin. Etika protestan dimaknai oleh Weber dengan kerja yang luwes, bersemangat, sungguh-sungguh dan rela melepas imbalan meteriilnya.
 
Economic and Society
            Dalam buku Economic and Society, "rasionalisasi kehidupan sosial" menjadi ciri paling signifikan masyarakat modern. Weber menjelaskan tiga tipe besar aktivitas manusia yaitu:
-          Tindakan tradisional yang terkait dengan adat- istiadat. Aktivitas sehari hari seperti makan dengan menggunakan garpu atau cara member salam kepada teman adalah tindakan tradisional
-          Tindakan afektif yang digerakkan oleh nafsu. Para rentenir dan penhjudi bertindak pada level ini.
-          Tindakan rasional yang merupakan alat(instrument) ditunjukkan kearah nilai aatau tujuan yang bermanfaat dan berimplikasi pada kesesuaian antara tujuan dengan cara.
Menurut Weber tindakan rasional menjadi ciri masyarakat modern: yaitu mewujudkan dirinya sebagai pengusaha kapitalis,ilmuwan, konsumen atau pegawai yang bekerja/bertindak sesuai dengan logika tersebut.
      Weber membahas berbagai jenis hubungan sosial yang berbeda-beda terutaa bentuk bentuk dominansi politik. Ia membedakan tiga bentuk ideal tipe dominansi tersebut:
-          Dominansi tradisional yang didasarkan pada legitimasi karena ciri sakralitas tradisi yang melekat padanya. Kekuasaan patriakhris di tengah-tengah kelompok penghuni ruang domestic dan kekuasaan para tuan tanah dalam masyarakat feudal termasuk dalam kategori ini
-          Dominansi karismatik yang merupakan dominansi suatu personalitas tertentu dan dikaruniai aura khusus. Emimpin karismatik mendasar kekuasaannya pada kekuatan untuk meyakinkan dan kapasitasnya untuk mengumpulkan dan memobilisasi banyak orang.
-          Dominansi "legal-rasional" yang bertumpu pada kekuatan hukum formal dan impersonal. Dominansi ini terkait dengan fungsi, bukan pada person.
               
               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini