A. The Protestan Ethic And Spirit Of Capitalism
The protestan ethic and spirit of capitalism merupakan karya weber yang paling terkenal dan terpopuler yaitu berkaitan tentang doktrin agama dengan semangat kapitalisme. Menurut Weber muncul dan berkembangnya kapitalisme di Eropa Barat berlangsung secara bersamaan dengan perkembangan Sekte Kalvinisme dalam agama Protestan. Ajaran ini menyatakan bahwa pada intinya seseorang sudah ditakdirkan untuk masuk surga atau neraka.
Atas kajiannya tentang etika Protestan, Weber menemukan teori bahwa terdapat korelasi antara afiliasi agama protestan pada kondisi prakapitalis pada kemajuan. Etika Protestan mendorong seseorang untuk bekerja sungguh-sungguh, tidak berfoya-foya, tidak konsumtif, sehingga berbagai pertimbangan tersebut mendorong kesuksesan. Etika Protestan dimaknai oleh Weber dengan kerja yang luwes, bersemangat, dan rela melepas imbalan materialnya. Bagi Weber hal inilah yang dianggap berpengaruh besar pada peralihan dari ekonomi tradisional ke arah ekonomi modern. Weber mendefinisikan semangat kapitalisme sebagai bentuk kebiasaan yang sangat mendukung pengejaran rasionalitas terhadap keuntungan ekonomi. Pengajaran bagi kepentingan-kepentingan pribadi diutamakan daripada memikirkan kepentingan dan kebutuhan kolektif.
Selain membicarakan tentang Protestan dan Kapitalisme, Weber juga membicarakan tentang agama Tiongkok yakni Konfusionisme dan Taoisme. Agama Tiongkok, Konfusionisme, dan Taoisme merupakan karya terbesar kedua dalam sosiologi tentang agama.
Weber memusatkan perhatiannya pada unsur-unsur dari masyarakat Tiongkok yang mempunyai perbedaan jauh dengan budaya yang ada dibagian barat bumi (Eropa) yang dikontraskan dengan Puritanisme. Ia pun melakukan penelusuran berbagai dokumen. Dari hasil penelitian tersebut, Weber menemukan sketsa historis tentang masyarakat Tiongkok. Menurutnya masyarakat Tiongkok memiliki akar sejarah yang kuat dengan kehidupan nenek moyang mereka sejak tahun 200 SM. Tiongkok merupaka pusat perdagangan. Hanya saja masyarakat Tiongkok tidak mendapatkan otonomi politik.
Weber menjelaskan temuannya terhadap dampak pemikiran agama Protestan memiliki pengaruh besar dalam perkembangan sistem ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat. Namun tentu saja ini ditopang dengan faktor lain diantaranya adalah rasionalitas terhadap upaya ilmiah, sistematisasi terhadap administrasi pemerintahan, dan usaha ekonomi. Hal ini menjadi sebuah kesimpulan yang dianggapnya sebagai aspek pembeda yang sangat penting dari budaya yang ada di Barat.
B. Economie Et Societe
Dalam buku ini Weber menjelaskan rasionalisasi kehidupan sosial menjadi ciri paling signifikan masyarakat modern. Apa yang dimaksud rasionalisisasi ? Weber menjelaskan tiga tipe aktivitas manusia yaitu:
Ø Tindakan Tradisional yang terkait dengan adat istiadat. Aktivitas sehari-hari seperti makan dengan menggunakan garfu atau cara memberi salam kepada teman merupakan tindakan tradisional.
Ø Tindakan afektif yang digerakkan oleh nafsu. Para rentenir dan penjudi bertindak pada level ini.
Ø Tindakan rasional yang merupakan alat (instrumen), ditujukan ke arah nilai atau tujuan yang bermanfaat dan berimplikasi pada kesesuaian atara tujuan dengan cara strategi militer atau ekonomi termasuk dalam kategori ini.
Menurut Weber tindakan rasional dengan ciri masyarakat modern: yaitu mewujudkan dirinya sebagai pengusaha kapitalis, ilmuan, konsumen atau pegawai yang bekerja/bertindak sesuai dengan logika tersebut.
Dalam Economie Et Societe Weber membahas berbagai jenis hubungan sosial yang berbeda-beda terutama bentuk-bentuk dominasi politik. Ia membedakan tiga bentuk ideal tipe dominasi tersebut yaitu:
Ø Dominasi Tradisional yang didasarkan pada legitimasi karena ciri sakralitas tradisi yang melekat padanya. Kekuasaan patriarkhis di tengah-tengah kelompok penghuni ruang domestik dan kekuasaan para tuan tanah dalam masyarakat feodal termasuk dalam kategori ini.
Ø Dominasi karismatik yang merupakan dominasi suatu personalitas tertentu dan dikaruniai aura khusus. Pemimpin karismatik mendasarkan kekuasaannya pada kekuatan untuk meyakinkan dan kapasitasnya untuk mengumpulkan dan mebolisisasi banyak orang. Ketaatan terhadap pemimpin semacam ini terkait dengan faktor-faktor emosional yang berhasil debangkitkan, depertahankan, dan dikuasainya.
Ø Dominasi legal-rasional yang bertumpu pada kekuatan hukum formal dan impersonal. Dominasi ini terkait dengan fungsi, dan bukan pada perseorangan.
DAFTAR PUSTAKA:
Cabin,Philipe dan Dortier J. Francois. Sosiologi Sejarah dan Berbagai Pemikirannya. Bantul, Kreasi Wacana. 2009.
Upe Ambo. Tradisi Aliran Dalam Sosiologi. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar