Teori-teori Max Weber dalam Dua Karya Besarnya
(The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism dan Economy and Society)
1. The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism
Max Weber menyatakan kesalehan yang diwarisinya dari sang ibu pada level akademik dalam karyanya The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism. Dalam buku ini Weber menjelaskan pandangannya tentang Kausalitas dan Keterkaitan antara Etika Protestan dan munculnya Kapitalisme di Eropa Barat.
Menurut Weber, Kausalitas adalah kemungkinan suatu peristiwa diikuti atau disertai peristiwa lain. Dia berpendapat bahwa tidak cukup hanya mencari ketetapan historis, pengulangan dan keparalelan, sebagaimana yang dilakukan sebagian besar sejarawan akan tetapi, peneliti harus melihat alasan, sekaligus makna, perubahan-perubahan historis. Weber bekerja dengan pendekatan multikausal dimana sekumpulan pengaruh interaktif sering kali menjadi faktor kausal efektif.
Pemikiran Weber tentang kausalitas adalah keyakinannya bahwa karena kita dapat memiliki pemahaman khusus tentang kehidupan sosial (verstehen), pengetahuan kausal atau ilmu-ilmu sosial berbeda dengan pengetahuan kausal tentang ilmu-ilmu alam.
Kausalitas juga erat hubungannya dengan upaya memahami konflik antara pengetahuan nomotetis dengan pengetahuan idografis. Mereka yang menganut sudut pandang nomotetis akan beragumen bahwa terdapat hubungan pasti antar fenomena sosial, sementara itu para pendukung perspektif idiografis cenderung hanya melihat hubungan acak antar entitas-entitas tersebut. Istilah kausalitas yang tepat mengadopsi pandangan bahwa hal terbaik yang dapat kita lakukan dalam sosiologi adalah membuat pernyataan probabilistik tentang hubungan antar fenomena sosial. Tujuannya adalah memperkirakan sejauh mana efek tertentu 'didukung' oleh 'kondisi tertentu.
Selain teori mengenai kausalitas Weber juga mengemukakan tesisnya yang terkenal dalam buku ini mengenai keterkaitan antara Etika Protestan dan munculnya Kapitalisme di Eropa Barat. Muncul dan berkembangnya kapitalisme di Eropa Barat berlangsung secara bersamaan dengan perkembangan Sekte Kalvinisme dalam agama Protestan. Ajaran Kalvinisme mengharuskan umatnya untuk menjadikan dunia tempat yang makmur-sesuatu yang hanya dicapai dengan kerja keras karena umat Kalvinis bekerja keras dengan harapan bahwa kemakmuran merupakan tanda baik yang mereka harapkan untuk menuntun mereka kearah Surga.
2. Economy and Society
Max Weber berpendapat bahwa tindakan sosial dan sistem politik mempengaruhi sistem ekonomi dalam karyanya yang berjudul Economy and Society. Buku ini juga membahas tentang tipe-tipe ideal yang merupakan salah satu teori terpenting dalam sosiologi kontemporer.
Weber berasumsi bahwa tugas besar seorang sosiolog adalah mengembangkan perangkat konseptual, yang kemudian dapat digunakan oleh sejarawan dan sosiolog. Namun definisi ini, tidak sepenuhnya konsisten dengan caranya menggunakan tipe ideal. Pada tingkatan paling dasar, tipe ideal adalah konsep yang dikonstruksi oleh ilmuan sosial, menurut minat dan orientasi teoritisnya, dalam rangka memahami ciri utama fenomena sosial. Dengan kata lain, tipe-tipe ideal merupakan perangkat heuristic; mereka berguna dan membantu dalam melakukan penelitian empiris dan dalam memahami aspek tertentu dari dunia sosial atau individu historis.
Beberapa macam tipe ideal menurut Max Weber:
1. Tipe ideal historis. Tipe ini terkait dengan fenomena yang ditemukan pada epos sejarah tertentu. Contoh: pasar kapitalistis modern.
2. Tipe ideal sosiologis umum. Tipe ini terkait dengan fenomena yang bersinggung dengan beberapa periode historis dan masyarakat. Contoh: birokasi.
3. Tipe ideal tindakan. Tipe ini merupakan tipe tindakan murni yang didasarkan pada motivasi pelaku. Contoh: tindakan afektual.
4. Tipe ideal struktural. Tipe ini merupakan bentuk sebab dan akibat tindakan sosial. Contoh: dominasi tradisional.
Daftar Pustaka
Ritzer, G., & Goodman, D. J. 2012. TEORI SOSIOLOGI. Bantul : Kreasi Wacana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar