Nama : Syachul Hamdi
Jurusan : Pengembangan Mayarakat Islam
Semester : 3(Tiga)
Mata Kuliah : Sosiologi perkotaan
Tugas Ke 3
Teori Sosiologi Kritis
1. Teorikritis itu apa?
Teorikritis adalah sebuh pemahaman teoritis yang elektikdan data sumber pemikirannya itu biasanya di ambil dari pemikiran-pemikiran yang sebelunya, untuk disatukan dengan teoritis yang sama, dan teorikritis itu lebih mengkritisi dan mencari suatu kelebihan dari suatu teori satu dengan yang lain yang kemudian di formulasikan dengan tujuan supaya menjadi teori yang kuat
2. maknakritis, dari salah satu tokoh, buat fenomena dan analisis
contoh: Biasanya kalau ada acara pernikahan mempelai wanita tidak boleh lewat di dapur, karena mereka beranggapan bahwa kalau sampai lewat ketika mau naik dipelainan pasti orangtuanya akan menangis dengan sendirinya.
Teori horkheier dalam teori tradisi analisis ini mempunyai suatu cita-cita yaitu untuk menciptakan suatu system ilmiah yang menyeluruh yang meliputi segala bidang keahlian atau dengan kata lain pendukung teori ini mempunyai tujuan menciptakan unified science.
Teori tradisional mengandaikan bahwa pengetahuan manusia itu tidak ahistoris da nasosialis, teori tradisional ini mengklaim dirinya supaya mandiri mencukupi dirinya yang sama terlepas dari suatu konteks dalam kegiatan masyarakat sehari-hari
3. apaitupositivisme?
Positivisme adalah yang mengataka alam itu sebagai satu-satunya sumber pengetahuan yang benar dan menolak adanya aktifitas yang berkenaan dengan metafisik, tdak dengan enak adanya spekulasi ,semua itu didasarkan pada data yang empiris.
4. tokoh-tokohteorikritis
1. Adorno dan teorikritis
Beliau adalah pemikir anti- Hegel, dia tidak menyetujui posisi tentang filosofis yang bercorak totalitarianisme. Diayakin bahwa pemikiran konseptual itu muncul dari kebutuhan terhadap adaptasi yang mana di dalamnya selalu adabenih-benih dominasi. Dominasi dalam pemikiran hegel ini tercermin dalam wilayah materi yang di dominasi pada tataran konsep. Adorno menolak sistem Hegelian tentang Totaliarisme dalam pemikiran pararel dengan totalitarian fasisme dan totali tarianisme dalam industry karena dia ingin menekankan tentang hak untuk tidak sama.
Dalam karyanya bersama Horkheimer yang berjudul Dialektic of Enlightenment, adorno menganalisis konseptual mengenai pencerahan, yang ditujukan untuk mengamankan kebebasan dari ketakutan dan otoritas manusia, berubah menjadi beberapa bentuk dominasi politik, sosial, budaya dimana manusia kehilangan individualitas dan masyarakat juga kehilangan makna kemanusiaan. Penjelasan tentang motif konseptual dari proses rasionalisasi masyarakat dalam kontek Weberian dimana dominasi kapitalis adalah termasuk bahaya yang terbesar yang muncul darinya.
objeksentral yang ada dalam teori kritis Adorno adalah keterpengaruhan hubungan antara pertentangan- pertentangan yang ada di dalam masyarakat yang dijadikan sebagai sebuah totalitas dan juga merupakan bentuk kongkrit dari kehidupan subjek dalam suatu masyarakat,
teori ini menjadi kritis dengan menegaskan ketidak adilan, egoisme, dan aliensi yang dihasilkan dari kondisi sosial diorientasi pada ide tentang masyarakat yang dijadikan sebagai subjek, dan individu dijadikan sebagai dibawah ekonomi kapitalis.
2. Habermasdanteorikritis
Pemikiran habermas membahas tentang pengembangan konsep nalar yang lebih konprehensif, maksudnya nalar yang tidak tereduksi pada instrument teknis dari subjek individu. Yang kemudian tebentuk suatu masyarakat emansipatif rasional dalam usaha ini melahirkan suatu tensis yang berkaitan antara pengetahuan dan kepentingan manusia dan disinilah habermas empostulasi adanya tiga kepentingan manusia , yaitu teknis , praktis dan emansipatoris.
Pengertian dari 3 kepentingan ini adalah kepentingan yang membentuk suatu pengetahuan dalam control teknis terhadap alam ,keinginan menguasai alam berubah menjadi khasiat yang mendoinasi manusia yang lain.
Konsep habermas mengenai teorikritis mengalaikristalisasi pada tahun 60-an dalam karyanya tentang filsafat ilmu social on the logic of the social screncesdan knowledge and huan interests, dimana habermas mengkritik positifisi dalam ilmu social. Khususnya tentang ilmu alam.
3. Herbert Marcuse
Pada tahun 1933 marcuse menerbitkan tinjauan besar pertamanya, tentangmarx's economic and philosophical manoscripts of 1844. Marcus dalam tinjauan ini merevisi penafsirannya arxsis meterhadao sudut pandang karya awalnya tujuan dari tinjauan ini adalah untuk membantu dunia melihat bahwa matcuse menjadi salah satu pencetus teori yang paling menjanjikan pada masa itu.
Arcuse mengembangkan odel untuk teori social kritis untuk menciptakan teori yaitu new stage of statean monopoli kapitalisme, yang digunkan untuk menggambarkan suatu hubungan antara filsafat, teori social, an budayakritik, danmemberikasuatuanalisisdankritikterhadapfeinisejerman.
4. Horkheimer,
Horkheiemer membuat perbedaan antara rasional dengan rasionalisasi, Rasional adalah sesuatu yang berdasarkan pertimbangan akal sehat dan layak dipercaya sebagai sesuatu yang masuk akal. Sedangkan rasionalisasi adalah upaya manipulatif yang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa sesuatu itu seolah-olah masuk akal.
Dan upaya rasionalisasi ini menjadi suatu tren ketika agsst cote dengan positivise mulai mengenalkan pendekatan kuantitatif untuk menjelaskan untu keadaan dan realita yang ada.
Pengertian marxisme
Marxisme adalah sebuah paham yang mengikuti pemikiran-pemikiran Karl Marx. Marx menyusun sebuah teori besar yang berkaitan dengan sistem ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik.
Pengikut teori ini disebut sebagai kaum Marxis. Karl Heinrich Marx dilahirkan di Trier, Prusia, 5 Mei 1818. Ia meninggal di London, Inggris, 14 Maret 1883. Ia adalah adalah seorang sejarahwan, filosuf, pakar ekonomi politik dan teori sosial.
gagasan Marx dan Engels ini dikenal dengan metode Materialisme – Dialektika – Historis. Pada awalnya Marxisme adalah ilmu sejarah yang terdiri atas suatu sistem konsep-konsep ilmiah baru yang memungkinkan mempelajari sejarah sebagai sebuah ilmu. Sebelumnya, kisah-kisah sejarah hanya menjadi ideologi atau filsafat dan bukan sebagai ilmu yang mandiri. Oleh Karl Marx, paham ini disebut "materialisme sejarah" atau "materialisme historis", sedangkan oleh Friedrich Engels disebut "materialisme dialektis". Maka kombinasi
Salah satu buku Karl Marx yang berjudul "Das Kapital" merupakan bentuk protes Marx terhadap paham kapitalisme. Ia menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar. Pada waktu itu, kondisi kaum proletar sangat menyedihkan. Mereka dipaksa bekerja berjam-jam dengan upah minimum, sementara hasil pekerjaan mereka hanya dinikmati oleh kaum kapitalis. Banyak kaum proletar yang harus hidup di daerah kumuh. Marx berpendapat bahwa masalah ini timbul karena adanya "kepemilikan pribadi" dan penguasaan kekayaan yang didominasi orang-orang kaya. Untuk menyejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa paham kapitalisme perlu diganti dengan paham sosialisme. Bila kondisi seperti itu terus dibiarkan, menurut Marx, kaum proletar akan memberontak dan menuntut keadilan.
Di kemudian hari teori Karl Marx ini diadopsi oleh Lenin dengan mendirikan Partai Komunis. Maka sejak saat itu paham atau ideologi Komunisme juga disebut sebagai "Marxisme-Leninisme". Ujungnya, meletuslah Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917.
Pengaruh Marxisme
Salah satu alasan mengapa Marxisme dianggap sebagai sistem pemikiran yang amat kaya, adalah bahwa Marxisme memadukan tiga tradisi intelektual yang masing-masing telah sangat berkembang saat itu, yaitu filsafat Jerman, teori politik Perancis, dan ilmu ekonomi.
Marxisme tidak bisa begitu saja dikategorikan sebagai "filsafat" seperti filsafat lainnya, sebab marxisme mengandung suatu dimensi filosofis yang utama dan bahkan memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap banyak pemikiran filsafat.
Itulah sebabnya, ilmu sejarah dan filsafat zaman modern tidak dapat mengabaikannya.
Dua gelar Doktor.
Dalam mengemukakan teorinya, Marx sangat dipengaruhi oleh Hegel. Hegel adalah guru besar Universitas Berlin yang memberi Karl Marx gelar Doktor di bidang Filsafat (1881). Sebelumnya, Karl Marx juga memperoleh gelar Doktor dari universitas Jena (1841). Pengaruh Hegel tersebut tercermin dalam isi pokok ajaran Karl Marx, antara lain:
1. Realitas bukanlah suatu keadaan tertentu, melainkan sebuah proses sejarah yang terus berlangsung.
2. Karena realitas merupakan suatu proses sejarah yang terus berlangsung, kunci untuk memahami realitas adalah memahami hakikat perubahan sejarah.
3. Perubahan sejarah tidak bersifat acak, melainkan mengikuti suatu hukum yang dapat ditemukan.
4. Hukum perubahan itu adalah dialektika, yakni pola gerakan triadik yang terus berulang antara tesis, antitesis, dan sintesis.
5. Yang membuat hukum ini terus bekerja adalah alienasi-yang menjamin bahwa urutan keadaan itu pada akhirnya akan dibawa menuju sebuah akhir sebagai akibat kontradiksi-kontradiksi dalam dirinya.
6. Proses itu berjalan di luar kendali manusia, bergerak karena hukum-hukum internalnya sendiri, sementara manusia hanya terbawa arus bersama dengannya.
7. Proses itu akan terus berlangsung sampai tercapai suatu situasi, di mana semua kontradiksi internal sudah terselesaikan.
8. Ketika situasi tanpa konflik ini tercapai, manusia tidak lagi terbawa arus oleh kekuatan-kekuatan yang bekerja di luar kendali mereka. Akan tetapi, untuk pertama kalinya manusia akan mampu menentukan jalan hidup mereka sendiri dan tentunya mereka sendiri akan menjadi penentu perubahan.
9. Pada saat inilah untuk pertama kalinya manusia dimungkinkan untuk memperoleh kebebasannya dan pemenuhan diri.
10. Bentuk masyarakat yang memungkinkan kebebasan dan pemenuhan diri itu bukanlah masyarakat yang terpecah-pecah atas individu-individu yang berdiri sendiri seperti dibayangkan oleh orang liberal. Akan tetapi, merupakan sebuah masyarakat organik, di mana individu-individu terserap ke dalam suatu totalitas yang lebih besar, sehingga lebih mungkin memberi pemenuhan daripada kehidupan mereka yang terpisah-pisah.
Dari kesepuluh kesamaan tersebut, kuantitas materiil yang semakin kompleks bisa berubah menjadi suatu kualitas baru. (wilkipedia.org)
Ilmu ekonomi sebagai dasar
Menurut Karl Marx, hal paling mendasar yang harus dilakukan manusia agar terus
hidup adalah mendapatkan sarana untuk tetap bertahan hidup. Sarana itu berupa, apa pun yang bisa menghasilkan pangan, sandang, dan papan bagi mereka, serta untuk memenuhi kebutuhan dasar. Namun demikian, ketika cara-cara produksi berkembang dari tahap primitif, segera muncul kebutuhan agar tiap individu dapat melakukan spesialisasi. Dengan itu mereka akan menjadi lebih makmur. Pada kondisi demikian, orang menjadi saling bergantung satu dengan yang lain. Maka produksi sarana hidup, berubah menjadi aktivitas sosial, dan bukan lagi aktivitas individu.
Dalam saling ketergantungan antar masyarakat ini, setiap orang ditentukan hubungannya dengan sarana produksi: "Apa yang kulakukan seorang diri untuk penghidupanku menentukan sebagian besar hal pokok dalam cara hidupku, dan sekaligus merupakan kontribusiku terhadap masyarakat secara keseluruhan. Hubungan ini juga menentukan siapa saja yang punya kepentingan sama denganku dalam pembagian produk sosial itu dan siapa saja yang bertentangan dengan kepentinganku"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar