Rabu, 02 Oktober 2013

Santika Oktaviani Fajrin KPI1A_Tugas 4_Max Weber

The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism
        Dalam karya terkenal Max Weber, The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism (1904-05/1958), ia melacak dampak Protestanisme asketis terutama Calvinisme terhadap kelahiran semangat kapitalisme. Weber menjelaskan bahwa minat paling utamanya adalah lahirnya rasionalisme khas Barat. Weber tidak secara langsung mengaitkan sistem gagasan etika Protestan dengan struktur sistem kapitalis; namun, ia cukup puas dengan mengaitkan sistem ekonomi kapitalis dengan sistem gagasan lain, "semangat kapitalisme." Di dalam karyanya, kedua sistem gagasan tersebut berkaitan langsung.
Buku The Protestant Ethic bukanlah buku tentang kelahiran kapitalisme modern, melainkan tentang asal usul semangat tertentu yang pada akhirnya membuat kapitalisme modern (karena sebelumnya memang telah ada beberapa bentuk kapitalisme lain) berkembang dan mulai mendominasi ekonomi. Weber pernah mengatakan bahwa Protestanisme, khususnya Calvinisme, sangat penting bagi kelahiran kapitalisme, namun Calvinisme tidak lagi diperlukan bagi berlanjutnya ekonomi sistem tersebut. Sebenarnya, dalam banyak hal, kapitalisme modern, karena sekularitasnya, bertentangan dengan Calvinisme dan dengan agama pada umumnya. Kini, kapitalisme telah menjadi entitas rill yang mengombinasikan norma, nilai, pasar, uang, dan hukum,
            Poin krusial lain adalah bahwa para penganut Calvinis tidak dengan sadar menciptakan sistem kapitalis. Menurut Weber, kapitalisme adalah konsekuensi tak terduga dari etika Protestan. Calvinisme adalah aliran Protestanisme yang paling menarik perhatian Weber. Salah satu ciri Calvinisme adalah gagasan bahwa hanya sejumlah kecil orang terpiih yang memperoleh keselamatan. Selain itu, Calvinisme berujung pada gagasan predestinasi; orang telah ditakdirkan apakah termasuk ke dalam golongan orang yang diselamatkan atau dikutuk.
Calvinis mengembangkan gagasan bahwa tanda dapat digunakan sebagai indikator apakah seseorang diselamatkan atau tidak. Calvinisme, sebagai satu etika, memerlukan kontrol diri dan gaya hidup sistematis yang mencangkup putaran aktivitas terpadu, khusunya aktivitas bisnis. Selain kaitan umum dengan semangat kapitalisme, Calvinisme juga memiliki kaitan yang jauh lebih spesifik:
Pertama, seperti telah disebutkan di atas, tanpa kenal lelah kapitalis bisa mengejar kepentinagn ekonomi mereka dan merasa bahwa hal ini bukan sekadar kepentingan diri, namun melainkan tugas etis mereka.
Kedua, Calvinisme membekali kapitalis yang tengah tumbuh "dengan manusia pekerja giat, penuh semangat dan biasanya rajin yang menjalani pekerjaannya dengan tekun sebagai tujuan hidup yang dikehendaki oleh Tuhan."
Ketiga, Calvinisme melegitimasi ketimpangan sistem stratifikasi dengan memberikan kapitalis "jaminan rasa nyaman bahwa timpangannya distribusi barang di dunia ini merupakan kemurahan special dari Sang Khalik."

Economy and Society

            Dalam buku Economy and Society ini Weber merasa bahwa setiap bidang memerlukan bidang lainnya, namun menurut hemat dia, sosiologi bertugas "melayani" sejarah. Weber menjelaskan perbedaan antara sosiologi dengan sejarah: " Sosiologi berusaha merumuskan konsep tipe dan keseragaman umum proses-proses empiris. Ini berbeda dengan sejarah, yang berorientasi pada analisis kasual dan penjelasan atas tindakan, struktur, dan kepribadian individu yang memiliki signifikasi kultural." Weber mendefinisikan prosedur idealnya sebagai "perubahan pasti peristiwa-peristiwa konkret individual yang terjadi dalam realitas sejarah menjadi sebab-sebab konkret yang ada secara historis melalui studi tentang data empiris pasti yang telah diseleksi dari sudut pandang spesifik."
            Weber merasa bahwa sejarah (yaitu, sosiologi historis) membahas individualitas dan generalitas. Penyatuan dilakukan melalui perkembangan dan pemanfaatan konsep umum (yang nanti akan disebut dengan "tipe-tipe ideal") dalam studi terhadap individu, peristiwa, atau masyarakat tertentu. Konsep-konsep umum ini digunakan untuk "mengidentifikasi dan mendefinisikan individualitas pada setiap perkembangan, karakteristik yang membuat orang melahirkan kesimpulan dengan cara yang berbeda dari orang lain. Setelah dilakukan, kemudian orang dapat menentukan sebab-sebab yang mengarah pada perbedaan-perbedaan ini."
            Pendanagn Weber tentang sosiologi historis sebagian dibangun oleh ketersediaan, dan komitmennya pada studi tentang data historis. Weber percaya bahwa sejarah terdiri dari bentangan fenomena spesifik yang tiada habisnya. Untuk mempelajari fenomena ini, perlu dikembangkan beragam konsep yang didesain agar berguna bagi penelitian tentang dunia nyata. Weber berusaha mengombinasikan yang spesifik dan yang umum dalam upayanya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang mengkaji hakikat kegidupan social yang begitu kompleks.
            Tipe-tipe ideal adalah perangkat heuristic yang digunakan dalam irisan realitas sejarah. Menurut pandangan Weber, tipe ideal secara induktif berasal dari dunia rill sejarah social. Meskipun tipe-tipe ideal harus berasal dari dunia rill, mereka tidak dapat menjadi cerminan citra dunia tersebut. Mereka adalah penekanan satu sisi (berdasarkan minat peneliti) terhadap esensi hal-hal yang terjadi di dunia nyata. Menuurut pandangan Weber, semakin suatu tipe ideal diberi penekanan, semakin berguna ia bagi penelitian sejarah.
Beberapa macam tipe ideal :
1.      Tipe ideal historis, ini terkait dengan fenomena yang ditemukan pada epos sejarah tertentu  
                               (misalnya, pasar kapitalistis modern).
2.      Tipe ideal sosiologis umum, ini terkait dengan fenomena yang bersinggungan dengan  
                                              beberapa periode historis dan masyarakat (misalnya, birokrasi).
3.      Tipe ideal tindakan, ini merupakan tipe tindakan murni yang didasarkan pada motivasi
                                  pelaku (misalnya, tindakan efektual).
4.      Tipe ideal struktural, ini merupakan bentuk sebab dan akibat tindakan social (misalnya,
                                   dominasi tradisonal). 
 
Daftar Pustaka
Ritzer, George & Douglas J. Goodman. 2004. Teori Sosiologi. Jakarta: Kreasi Wacana Offset
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini