Rabu, 02 Oktober 2013

Antik Bintari KPI1A tugas sosiologi 4

Max Weber

                  I.     Economy and Society

 

        Weber mendefinisikan semangat kapitalisme sebagai bentuk kebiasaan yang sangat mendukung pengejaran rasionalitas terhadap keuntungan ekonomi. Semangat seperti itu telah menjadi kodrat manusia-manusia rasional, artinya pengejaran bagi pemikiran kepentingan-kepentingan pribadi diutamakan daripada memikirkan kepentingan dan kebutuhan kolektif seperti yang dikehendaki oleh Kar Marx. Weber juga memperbincangkan tentang konsep kelas sosial dalam melihat perkembangan masyarakat, Weber menjelaskan bahawa faktor-faktor ekonomi adalah faktor penting dalam menganalisis kelas masyarakat. Ia juga berpendapat syarat asas susunan kelas terletak pada kuasa ekonomi yang tidak seimbang dan seterusnya pembahagian peluang yang sama rata. Kesadaran manusia seperti idea,kepercayaan, dan nilai memainkan peranan yang sama penting dengan teknologi dan konflik sosial dalam membawa kepada perubahan sosial. Weber telah melihat hubungan kapitalisme dalam masyarakat moden dengan cara hidup dan kerja masyarakat.

Pembagian kelas sosial menurut Max Weber:

·      Kelas Sosial Kelas atasan

·      Kelas Pertengahan Atas

·      Kelas Pertengahan Bawah

·      Kelas Pekerja Kelas Bawahan

        Max Weber menjelaskan bagaimana masyarakat terbentuk dan berubah akibat   munculnya gagasan antara masyarakat tradisional (yang dicirikan kuatnya unsur kekeluargaan) dibandingkan dengan gagasan masyarakat kompleks (yang dicirikan unsur pemikiran rasional). Max mengakui peran teknologi bagi perkembangan masyarakat. Weber juga mengakui konflik bersifat inheren di tiap masyarakat. Namun, Weber tidak sepakat dengan determinisme ekonomi Marx. Jika Marx menganut materialisme historis, maka Weber dapat dikatakan menganut idealisme historis. Bagi Weber, masyarakat terbentuk lewat gagasan atau cara berpikir manusia. Dalam hal ini, Weber bertolak belakang dengan Marx yang justru mengasumsikan gagasan tidak lebih proyeksi cara-cara produksi ekonomi. 

 

 

              II.     Protestan Ethic and Spirit of Capitalism

 

        Diawali oleh esai etika protestan dan semangat kapitalisme, Weber menyebutkan agama adalah salah satu alasan utama perbedaan antara budaya barat dan timur. Ia mengaitkan efek pemikiran agama dalam kegiatan ekonomi, hubungan antara stratifikasi sosial dan pemikiran agama serta pembedaan karakteristik budaya barat. Tujuannya untuk menemukan alasan mengapa budaya barat dan timur berkembang dengan jalur yang berbeda. Weber kemudian menjelaskan temuannya terhadap dampak pemikiran agama puritan (protestan) memiliki pengaruh besar dalam perkembangan sistem ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat, namun tentu saja ini ditopang dengan faktor lain diantaranya adalah rasionalitas terhadap upaya ilmiah, menggabungkan pengamatan dengan matematika, ilmu tentang pembelajaran dan yurisprudensi, sistematisasi terhadap administrasi pemerintahan dan usaha ekonomi. Studi agama menurut Weber semata hanyalah meneliti satu emansipasi(persamaan hak) dari pengaruh magi, yaitu pembebasan dari pengaruh yang menarik. Hal ini menjadi sebuah kesimpulan yang dianggapnya sebagai aspek pembeda yang sangat penting dari budaya yang ada di barat.

      Perkembangan pesat Kapitalisme tidak bisa lepaskan dari perubahan perubahan yang terjadi selama beberapa dekade, terutama di awal abad 20, dimana tekanan dari sistem ekonomi sosialisme dan komunisme terhadap penekanan yang berlebihan atas peran individu telah merubah bentuk gerakan Kapitalisme dari peran individu ke pasar dan pentingnya intervensi pemerintah.

          Peran penting konsep-konsep yang diajukan Max Weber, yaitu mengenai peran dan pengaruh keagamaan atas semangat Kapitalisme pada individu-individu maupun komunitas-komunitas masyarakat tidak bisa dinafikan dalam hal ini.

         Begitu pentingnya peran Weber dalam transformasi kapitalisme, sehingga penggarapan secara tekun dan cermat lebih lanjut bagi konsep Weber menjadi kemestian dan keharusan. Tesis terkenal Max Weber, The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism pada intinya membicarakan tentang etika dari suatu keyakinan religius dan semangat dari sebuah sistem ekonomi dan terbangunnya hubungan antara jiwa dengan keseimbangan. Dalam konteks ini, kata "kapitalisme" atau "semangat kapitalisme"  digunakan dalam pengertian yang sangat partikular, yaitu mengenai struktur yang mengatur sikap masyarakat Barat, bukan hanya ekonominya, tetapi juga sistem hukumnya, struktur politik, ilmu dan teknologi dan seni.

Referensi

weber, M. (1985). Aliran Protestan Dan Kapitalisme.

weber, m. (1985). Max Weber Economy and Society.

 

 

         

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini