DEFINISI SOSIOLOGI
Istilah sosiologi diperkenalkan August Comte (Perancis) pada Abad ke-19 dan dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Sosiologi berasal dari kata socius yang berarti "kawan" (latin) dan logos yang berarti "berbicara/ilmu" (Yunani). Jadi, sosiologi berarti berbicara mengenai masyarakat. August Comte juga berpendapat bahwa sosiologi harus dibentuk berdasarkan pengamatan dan tidak pada spekulasi-spekulasi perihal keadaan masyarakat, hasil-hasil observasi/pengamatan tersebut harus disusun secara sistematis dan metedologis. Tetapi sayang, August Comte tidak menjelaskan bagaimana caranya menilai hasil-hasil pengamatan kemasyarakatan tersebut.
Menurut Max Weber, sosiologi adalah ilmu yang hendak mengerti dan menjelaskan tindakan-tindakan sosial dari manusia yang memiliki pengaruh terhadap masyarakat. Karena sosiologi bertujuan memahami (verstehen) mengapa tindakan sosial mempunyai arah dan akibat tertentu, sedangkan tiap tindakan mempunyai makna subyektif bagi pelakunya suatu tindakan sosial harus dapat membayangkan dirinya di tempat pelaku untuk dapat ikut menghayati pengalamannya (put one's self imaginatively in the place of the actor and thus sympathetically to participate in his experiences. Weber, 1964:90)
Emil Durkheim berpendapat bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari apa yang dinamakan dengan fakta sosial. Menurutnya, fakta sosial merupakan cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada diluar individu dan mempunyai kekuatan memaksa untuk mengendalikannya. Dalam menjelaskan apa yang dimaksud dengan konsep fakta sosial.
Pitirim Sorikin mengatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari:
1. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial (misalnya antara gejala keluarga dengan moral, gerak masyarakat dengan politik, dan sebagainya)
2. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala nonsosial (misalnya gejala geografis, biologis dan sebagainya)
3. Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial
Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi dalam buku Setangkai Bunga Sosiologi, menjelaskan bahwa sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Struktur sosial itu sendiri merupakan keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan sosial. Dan Proses Sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni atau umum dan bukan merupakan ilmu pengetahuan konkret. Karena ilmu sosiologi berdasarkan masyarakat yang ada pada saat itu. Dari kelima pendapat para ahli tentang sosiologi diatas, memberikan pola-pola umum tentang sosiologi sehingga terdapat pula beberapa perbedaan. Secara singkat dapat dijelaskan menjadi berikut ini:
No | Pendapat Ahli | Perbedaan |
1 | August Comte | Sebagai pencetus sosiologi, menjelaskan sosiologi mengenai masyarakat berdasarkan pengamatan |
2 | Max Weber | Tindakan sosial dari manusia yang memiliki pengaruh terhadap masyarakat. |
3 | Emil Durkheim | Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari apa yang dinamakan dengan fakta sosial. |
4 | Pitirim Sorikin | Membagi tiga pengertian tentang sosiologi, yang membahas hubungan timbal balik, dan ciri umum gejala sosial dan gejala non sosial |
5 | Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi | Menjelaskan tentang struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan-perubahan sosial |
Daftar Pustaka:
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
nb: Salah tulis alamat email blog pak tantan, dan tidak masuk ke blognya, jadi baru kirim ulang tugasnya sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar