Rabu, 02 Oktober 2013

JAINUN NONI_PMI3_TUGAS4_TEORI KRITIS DAN MARXISME

NAMA: JAINUN NONI
NIM : 1112054000013
JURUSAN : PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM ( 3 )
TUGAS : SOSIOLOGI PERKOTAAN
 
 
 
            Teori Kritis merupakan salah satu dari teori sosiologi, yang dikenal dengan teori kritik masyarakat. Sampai sekarang teori kritis masih tetap konsisten untuk menyerang kapitalisme yang tidak manusiawi (Marcuse, 1969). Teori kritis merupakan sebuah metodologi yang berdiri di dalam ketegangan dialektis antara filsafat dan ilmu pengetahuan. Teori kritis tidak hanya berhenti pada fakta-fakta obyektif seperti yang dianut positifisme atau tradisional.
 
            Teori kritis dikaji melalui dialektika antara teori kritis dengan teori tradisional, teori ini juga bermaksud membongkar kedok-kedok teori tradisional mengenai pertautan pengetahuan dengan kepentingan.
 
            Menurut Habermas ilmu pengetahuan itu dibedakan menjadi tiga kategori
 
ü    kelompok ilmu empiris, kepentingannya adalah menaklukkan, menemukan hukum-hukum dan mengontrol alam.
ü     ilmu-ilmu humaniora, yang memiliki kepentingan praktis dan saling memahami,. Kepentingan ilmu ini bukan untuk mendominasi atau menguasai, juga bukan membebaskan, tetapi memperluas saling pemahaman
ü     ilmu kritis yang dikembangkan melalui refleksi diri, sehingga melalui refleksi diri, kita dapat memahami kondisi-kondisi yang tidak adil dan tidak manusiawi dalam kehidupan. Kepentingannya adalah emansipatoris.
 
Teori kritis harus dipahami dalam konteks jamannya, tetapi manakala jaman itu memiliki karakter yang sama, maka tidak mus-tahil bahwa teori itu pun mempunyai relevansi dengan realitas jaman. Mendasarkan diri pada pikiran-pikiran Marx yang fundamental dan penerapan kebebasan pada dirinya, teori kritis pada akhirnya mendapatkan pengertian-pengertian baru yaitu:
ü  bukan kebutuhan nyata manusia yang menentukan proses produksi, melainkan kebutuhan sendiri diciptakan supaya hasil produksi bisa laku atau produksi tidak untuk memenuhi kebutuhan manusia, melainkan kebutuhan manusia diciptakan, dimanipulasi demi produksi
ü  perkembangan teknologi semakin menurut hukumnya sendiri, lepas dari kontrol manusia;
ü  kebahagiaan yang ditawarkan oleh industri konsumsi adalah kebahagiaan semu, karena tidak membawa manusia pada pemilikan diri yang tenang, melainkan membuatnya tergantung dari semakin banyak benda
ü  manusia tidak lagi bekerja hanya untuk menjamin kebutuhannya yang nyata dan selebihnya untuk mengembangkan diri, melainkan keterpaksaan untuk semakin banyak memiliki benda-benda konsumsi memaksa dia untuk selalu mencari uang lebih banyak lagi;
ü  teknologi modern tidak memanusiakan proses pekerjaan melainkan semakin memperbudak manusia;
ü  segala kelancaran sarana-sarana tidak meningkatkan komunikasi antar manusia, melainkan mengisolasi individu
 
 
 
 
MARXISME
 
Marxisme adalah ilmu sejarah yang terdiri atas suatu sistem konsep-konsep ilmiah baru yang memungkinkan mempelajari sejarah sebagai sebuah ilmu. Sebelumnya, kisah-kisah sejarah hanya menjadi ideologi atau filsafat dan bukan sebagai  ilmu yang mandiri. Oleh Karl Marx, paham ini disebut "materialisme sejarah" atau "materialisme historis", sedangkan oleh Friedrich Engels disebut  "materialisme dialektis".  Maka kombinasi gagasan Marx dan Engels ini dikenal dengan metode  Materialisme Dialektika Historis.
Marxisme adalah sebuah paham yang mengikuti pemikiran-pemikiran Karl Marx. Marx menyusun sebuah teori besar yang berkaitan dengan sistem ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik. Pengikut teori ini disebut sebagai kaum Marxis
Marxisme dianggap sebagai sistem pemikiran yang amat kaya, adalah bahwa Marxisme memadukan tiga tradisi intelektual yang masing-masing telah sangat berkembang saat itu, yaitu filsafat Jerman, teori politik Perancis, dan ilmu ekonomi. Marxisme tidak bisa begitu saja dikategorikan sebagai "filsafat" seperti filsafat lainnya, sebab marxisme mengandung suatu dimensi filosofis yang utama dan bahkan memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap banyak pemikiran filsafat. Itulah sebabnya, ilmu sejarah dan filsafat zaman modern tidak dapat mengabaikannya.
Orang mengatakan bahwa sosialisme didasarkan pada Marxisme bahkan lebih keras bahwa Marxisme yang didasarkan pada ajaran Karl Marx, sesungguhnya sosialisme tidak demikian.Sosialisme kerakyatan adalah suatu ajaran memperjuangkan atau lebih memperjuangkan seluruh rakyat.Marxisme bagi sosialisme kerakyatan merupakan bagian dari ajaran politik,sebagai bahan penting untuk dipelajari dalam mewujudkan kehidupan bersama dalam masyarakat.akan tetapi sosialisme kerakyatan tidak didasarkan Marxisme,oleh karena Marxisme mengandung berbagai kelemahan dan kekurangan untuk mendukung sosialisme kerakyatan yang dasar perjuanganya untuk meningkatkan seluruh rakyat indonesia.Perjuangan sosialisme kerakyatan secara khusus di tekankan kepada peningkatan kesejahteraan rakyat kecil dan keterbelakangan,yang disebabkan tidak mendaptakan kesempatan dalam pendidikan dan ketidak mampuannya untuk ikut serta dalam proses produksi dan ekonomi pada umumnya.
Kelemahan paling mendasar pada Marxisme adalah:
ü  Anggapan bahwa tenaga kerja menjadi dasar nilai barang merupakan dasar yang lemah dan tidak bertahan, nilai barang tidak hanya tergantung pada tenaga kerja
ü  Anggapan bahwa terjadi polarisasi dan penyengsaraan sampai timbulnya proletariat, ini tidak terjdi secara dialektika kita harus mengerti bahwa berapa lemahnya kaum buruh, jika dikaji akan mengadakan reaksi. Reaksi ini adalah inti dari reaksi dialektika, sehingga hasilnya buruh melawan, seluruh masyarakat juga melawan. Bukan proletariat yang terjadi justru kebalikanya. peningkatan hasil buruh, Ahal ini tidak termasuk dalam Marxisme secara politis timbul dan bangkitnya kekuatan demokrastis menggerakan kekuatan sosial politik yang melawan segala macam ketidakadilan. Perkembangan politik yang berhubungan dengan demokrasi dan kebebasan adalah timbulnya serikat-serikat buruh yang bisa menandingi kekuatan kapitalis.
 
Disamping itu, yang juga tidak termasuk dalam Marxisme yaitu lahirnya penemuan-penemuan teknologi,s eperti mesin uap, listrik,mesin tekstil dan lain-lain yang meningkatkan produktivitas Dengan demikian,teori yang di prediksi Marx menjadih tidak berarah.memang perlu di akui bahwa seolah- olah keberhasilan prediksi Marx ini berjalan lurus dan mulus sekitar 75 tahun lamanya.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini