The Protestant Ethic and The Spirit Of Capitalism
Dalam The Protestant Ethic and The Spirit Of Capitalism ,Weber menyatkan bahwa ketelitian yang khusus, perhitungan dan kerja keras dari bisnis barat didorong oleh perkembangan etika Protestan yang muncul pada abad ke-16 dan digerakkan oleh doktrin Calvinisme ,yaitu doktrin tentang takdir. Pemahaman tentang takdir menuntut adanya kepercayaan bahwa Tuhan telah memutuskan tentang keselamatan dan kecelakaan. Dan doktrin tersebut menegaskan bahwa tidak seorang pun yang dapat mengetahui apakah dia termasuk salah seorang yang terpilih.
kondisi ini menurut Weber, pemeluk Calvinisme "panik terhadap keselamatan" berpikir bahwa bagi umat Kristen, Tuhan hanya akan memberikan peluang kepada hambanya yang mau bekerja keras Bekerja" dalam pandangannya dianggap sebagai sebuah tugas suci. Bekerja juga dimaknai sebagai sebuah prasyarat untuk mencapai keselamatan, sehingga orang yang tidak mau bekerja keras dianggap sebagai orang yang melanggar aturan agama, melanggar perintah Tuhan dan mengingkari agamanya. Proses ini bagi weber dimaknai sebagai sebuah tindakan rasional.
Economic and Society
Dengan berbekal perangkat motodelogis berupa langkah komperhensip dan metode "tipe ideal", weber menyadari adanya beragam studi komparatif menyangkut bentuk-bentuk hukum,tipe agama,cara organisasi ekonomi dan politik. Menurut Weber "Rasionalitas kehidupan sosial" menjadi ciri paling signifikan masyarakat modern. Apa yang dimaksud dngan "rasionalisasi" dalam hal ini? Weber menjelaskan tiga tipe besar aktivitas manusia, yaitu:
1. Tindakan tradisional yang terkait dengan adat istiadat. Aktivitas sehari-hari seperti makan dengan menggunakan garpu atau cara memberi salam kepada teman merupakan tindakan tradisional.
2. Tindakan afektif yang di gerakkan oleh nafsu. Para rentenir dan petinju bergerak pada level ini.
3. Tindakan rasional yang merupakan alat (instrumen), ditujukan ke arah nilai atau tujuan yang bermanfaat dan berimplikasi pada kesesuain antara tujuan dengan cara.
Menurut Weber tindakan rasional menjadi ciri masyarakat modern yaitu: mewujudkan dirinya sebagai pengusaha kapitalis, ilmuan, konsumen, atau pegawai yang bekerja/bertindak sesuai dengan logika tersebut. Sebenarnya kita bisa menunjukan bahwa ketiga jenis tindakan itu saling berkelindan menjadi satu aktivitas serupa seperti halnya aktivitas konsumen. Biasanya konsumen memilih produk yang di sesuaikan dengan penghasilannya (tindakan rasional). Namun ia bisa saja di dorong memilih karena kebiasaan konsumsinya (tindakan tradisional) atau karena keinginan yang tak tertahankan lagi (tindakan afektif).
Dalam Econimic and Society weber membahas berbagai jenis hubungan sosial yang berbeda-beda terutama bentuk-bentuk dominasi politik. Ia membedakan tiga bentuk ideal tipe dominasi tersebut yaitu:
1. Dominasi tradisional yang di dasarkan pada legitiminasi karena cara sakralitas tradisi yang melekat padanya. Kekuasaan patrhiakis di tengah-tengah kelompok penghuni ruang domestik dan kekuasaan para tuan tanah dalam masyarakat feodal termasuk dalam kategori ini.
2. Dominasi karismatik yang merupakan dominasi personalitas tertentu dan di karuniai aura khusus. Pemimpin karismatik mendasarkan kekuasaannya pada kekuatan untuk meyakinkan dan kapasitasnya untuk mengumpulkan dan memobilisasi banyak orang. Ketaatan terhadap pemimpin semacam ini terkait dengan faktor-faktor emosional yang berhasil di bangkitkan,di pertahankan, dan dikusainya.
3. Dominasi "legal-rasional" yang bertumpu pada kekuatan hukum formal dan impersonal (bukan pada satu orang saja). Dominasi dan bukan pada person. Kekuasaan dalam organisasi modern di justifikasi lewat kompetensi, rasionalitas pilihan dan bukan pada kekuatan sihir. Dominasi rasional atau "legal-borokratis" ini berlangsung melalui kepatuhan terhadap sebuah kitab hukum (code) fungsional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar