Rabu, 18 September 2013

NurratikaPuri_KPI 1A _ Emil Durkheim

Emile Durkheim (1855-1917)
Emile Durkheim adalah putra seorang Rabbi Yahudi, memasuki Ecole Normale Superieuredi Paris apda tahun 1879, dan setelah belajar tiga tahun, dia mulai mengajar Filsafat. Salah satu karya yang membangkitkan minatnya terhadap sosiologi adalah buku karangan Schaffle yang berjudul Structure and Life of the social Body.tahun 1885 dan 1886 dia sekolah di Jerman .

Buku pertamanya adalah The Division of Labor in Society, diterbitkan thaun 1893. Durkhem berposisi untuk melontakan pertanyaan-pertanyaan yang meyakinkan dengan menjadikan fakta solidaritas sosial sebagai unsur dasar dalam masyarakat, maka dia membagi masayrakat kedalam dua tipe utama dengan cara pembagian yang mirip dengan dilakukan Tonnies, masyarakat dimana solidaritas sosial bersifat mekanis atau didominasi oleh kesadaran kelompok, dan masyarakat dimana solidaritasnya bersifat organis atau dikarakterisir denagn spesialisasi , divisi buruh, dan saling ketergantungan.
Kedua jenis masyarakat hasil rumusannya itu dianalisis oleh Durkheim untuk menjawab permasalahan mengenai bagaimana caranya suatu permasalahan mengenai bagaimana cara suatu transformasi solidaritas sosial dapat terjadi serta bagaimana caranya menentukan keadaan transformasi itu. Dia percaya bahwa bila penduduk berkembang lebih banyak, maka masyarakat akan lebih kompleks. Pembagian kerja akan sebnading dengan volume kepadatan masayarakat. Lebih dari itu, pertumbuhan sosial terjadi pula dengan adanya kondensasi masyarakat formasi-formasi tersebut menuntut adanya pembagian kerja yang lebih besar.
Hsrat besar untuk menenemukan konsep – konsep dilanjutkan Durkheim dalam The Rules of Sociological Method (1895) solidaritas dipandang sebagai suatu kepercayaan dan perasaan yang lazim dimiliki anggota suatau masyarakat tertentu.dia lebih meyakinkan hakitat fakta-fakta sosial dan juga menetapkan kriteria metode analisisnya. Data sosiologi dikatakan sebagai fakta-fakta sosial yaitu cara bertindak (ways of acting) apa saja yang manmpu "menjalankan pembatas eksternal pada individu" ; fakta-fakta ini bersifat individu "umum disuatu masyarakat tertentu". Masyarakat secara paling sederhana dipandang oleh Durkheim sebagai kesatuan integral dari suatu fakta-fakta sosial itu. Masayarakat memiliki nilai-nilai kolektif tersebut sebagai sesuatu yang ideal bagi individu.
Perluasan baru atas ide-ide ini terdapat dalam karya Durkheim, Suicide (bunuh diri) (1897). Dia membagi bunuh diri menjadi tiga macam, 1. Altrustik ( demi kepentingan kelompok seperti pahalawan perang), 2. Egoistik (karena adanya kekurangan dalam organisasi sosial dan berusaaha menjauhkan diri dari kelompok) 3. Anomik dimana penyesuaiana masyarakat terganggu oleh (perubahan-perubahan ekonomi, seperti kemakmuran tiba-tiba, depresi ekonomi, dan bangkit serta jatunya kelas sosial). Ide-ide lainnya juga tercantum dalam The Elementary Forms of the Religious Life (Bentuk-bentuk dasar kehidupan beragama) (1912).
Nama : Nurratika Puri
Kelas : KPI 1 A
Sumber : Buku Prof. Dr. Wardi Bachtiar, M.S yang berjudul Sosiologi Klasik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini