Rabu, 18 September 2013

Afifah_KPI 1C_tugas 2_teori durkheim


1.      Durkheim
Durkheim ketika sampai pada puncak pencarian sebuah hukum sosiologi  yang tidak memiliki keterkaitan. Selanjutnya ia memahami bahwa keluarga, agama dan masyarakat politik sama-sama merupakan kelompok sosial yang mendefinisikan identitas individu, ketika kelompok itu lemah, maka individu akan kehilangan tanda pengenalnya. Akhirnya Durkheim mengerahkan segala kemampuannya untuk mengajukan hukum umum yang cukup dahsyat, yaitu bahwa: "Bunuh diri bervariasi menurut terbaliknya tingkat integrasi kelompok sosial dimana individu menjadi anggotanya."

Durkheim menyatakan bahwa tujuannya dalam studi ini tidak hanya untuk memberikan kontribusi terhadap pemahaman persoalan sosial saja, akan tetapi juga untuk mengetengahkan sebuah cntoh metode disiplin yang baru lahir ini. Durkheim memilih studi bunuh diri karena persoalan ini relatif merupakan fenomena konkrit dan spesifik di mana tersedia data yang bagus secara komparatif. Akan tetapi alasan utama durkheim untuk melakukan studi bunuh diri ini adalah untuk menunjukkan kekuatan disiplin sosiologi.  Bunuh diri secara umum merupakan salah sau tindakan pribadi dan personal. Durkheim percaya bahwa jika dia bisa memperlihatkan bahwa sosiologi mampu berperan dalam menjelaskan tindakan yang kehilatannya individualistis seperti bunuh diri, maka dengan mudah ia akan memperluas ranah sosiologi kepada fenomena-fenomena lain yang membuka bagi analis sosiologi.
Teori bunuh diri Durkheim bisa dilihat lebih jelas jika mencermati hubungan jenis-jenis bunuh diri dengan dua fakta sosial utamanya. Integrasi dan regulasi. Integrasi merujuk pada kuat tidaknya keterikatan dengan masyarakat. Regulasi merujuk pada tingkat paksaan eksternal dirasakan individu. Bunuh diri egoistis, tingginya angka bunuh diri egoistis dapat ditemukan dalam masyarakat atau kelompok dimana individu tidak berinteraksi dengan baik dalam unit sosial yang luas. Bunuh diri altruistis, menurut Durkheim adalah kalau bunuh diri egoistis terjadi ketika integrasi sosial melemah kalau bunuh diri altruistis terjadi ketika integrasi sosial sangat kuat. Atau secara harfiah dapat dikatakan individu melakukannya secara terpaksa.
Ada lagi jenis bunuh diri anomik, terjadi ketika kekuatan regulasi masyarakat terganggu. Kasus bunuh diri ini relatif mudah ditemui dalam suasana depresi ekonomi. Yang keempat ada bunuh diri fatalistis, durkheim tidak terlalu banyak membahas jenis bunuh diri fatalistis. Bunuh diri fatalistis terjadi ketika seseorang yang masa depannya telah tertutup dan nafsu yang tertahan oleh disiplin yang menindas.
Durkheim menulis buku lain, "The Rules Sociological Method"  salah satu yang diusahakan durkheim dalam buku ini adalah menjelaskan dan membela ide ini. Dia mengklaim bahwa mayarakat yang sehat bisa diketahui karna sosiolog akan menemukan kondisi yang sama dalam masyarakat lain yang sedang berada pada level yang sama. Jika masyarakat tidak berada dalam kondisi yang biasanya, maka bisa jadi masyarakat itu sedang mengalami patologi.
                  Fakta sosial ( rule of sociological method) adalah cara bertindak individu dari paksaan eksternal atau bisa juga dikatakan cara bertindak yang umum dipakai suatu masyarakat pada saat yang sama. Durkheim membedakan dua tipe ranah fakta sosial, fakta sosial material dan fakta sosial non material.


Pada masa durkheim ide  ini banyak ditentang, dan hanya sedikit sosiolog kontemporer yang mendukungnya. Durkheim pun ketika menulis "Pengantar untuk edisi kedua" buku The Rules, juga tidak berusaha membelanya; "kelihatannya tidak ada manfaatnya kita kembali pada kontroversi-kontroversi lain yang telah dipicu buku ini, karena semua itu tidak bersentuhan pada persoalan inti buku ini. Orentasi umum dari sebuah mtode tidaklah ditentukan oleh prosedur yang lebih sesuai mengklasifikasi tipe-tipe masyarakat atau membedakan masyarakat yang normal daripada patologi"(1895/1982:45)
              Akan tetapi ada sebuah pendapat menarik yang dikemukakan durkheim dalam argumen ini: pendapat bahwa kriminal adalah sesuatu yang normal dan bukan patologis. Menurut dia, karna ditemukan dalam setiap masyarakat kriminal adalah suatu yag normal dan memiliki sebuah fungsi yang bermanfaat . bagi durkheim, kriminal mendorong masyarakat mendefinisikan dan membuktikan kesadaran kolektif mereka: "sebuah komunitas orang suci dalam biara dapat dijadikan contoh sempurna. Didalam biara tersebut tindakan kriminal sudah tnu tidak akan dikenal, tapi jika orang suci tersebut melakukan kesalhan-kesalahan yang biasa dilakukan orang awam, maka itu akan dinilai setara dengan tindak kriminal dalam kesadaran awam. Maka jika komunitas tersebut memiliki kekuasaan untuk menghukum dan mnjatuhkan sanksi maka mereka akan menindak pelanggaran tersebut sebagai tindakan kriminal."(1895/1982:100)

Ritzer Douglas j,George.(2008) Goodman Sosiologi Modern
Gudhed, Anthony. (2004) kreasi wacana Tori sosiologi Modern

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini