Rabu, 18 September 2013

Santika Oktaviani Fajrin KPI 1A_Tugas 2_Emile Durkheim 1

Emile Durkheim

        Emile Durkheim lahir pada tanggal 15 April 1858, di Epinal, Prancis. Ia adalah keturunan para rabi dan ia sendiri belajar kepada seorang rabi, namun ketika ia berumur belasan tahun, ia menyangkal silsilah keturunannya. Sejak saat itu, minatnya terhadap agama lebih akademis daripada teologis. Hasrat Durkheim terhadap ilmu pengetahuan semakin besar ketika dia melakukan perjalanan ke Jerman, dimana dia berkenalan dengan psikologi ilmiah yang dirintis oleh Wilhelm Wundt.

       
Di tahun-tahun setelah kunjungannya ke Jerman, Durkheim menerbitkan beberapa karya yang melukiskan pengalamannya di Jerman. Publikasi-publikasi ini membantu dia memperoleh posisi di departemen filsafat di Universitas Bordeaux pada tahun 1887. Di sana Durkheim memberikan kuliah dalam ilmu sosial di sebuah universitas Prancis untuk pertama kalinya. Tahun-tahun berikutnya ditandai oleh serangkaian keberhasilan pribadi Durkheim.

        Kini Durkheim sering sekali disebut sebagai seorang yang berhaluan politik konservatif, dan pegaruhnya dalam bidang sosiologi jelas-jelas konservatif, namun pada zamannya ia dipandang sebagai seorang liberal. Minat Durkheim pada sosialisme dijadikan bukti untuk melawan gagasan bahwa ia adalah seorang konservatif, namun sosialisme ini sangat berbeda dengan yang menjadi minat Marx dan para pegikutnya.

        Bagi Durkheim, sosialisme merepresentasikan gerakan yang ditujukan bagi regenerasi moral masyarakat melalui moralitas ilmiah. Menurtunya sosialisme adalah suatu paham dan keadaan yang merepresentasikan sistem tempat di mana prinsip moral yang diungkap oleh sosiologi ilmiah harus diberlakukan.

        Durkheim wafat pada tanggal 15 November 1917. Dia adalah sosok paling disegani di kalangan intelektual Prancis, namun baru dua puluh tahun kemudian, yakni ketika Talcott Parsons menerbitkan buku berjudul The Structure of Social Action (1937), semenjak itu karya Durkheim mulai berpengaruh signifikan dalam sosiologi Amerika.

Fakta Sosial

        Untuk memisahkan sosiologi dari filsafat dan memberinya kejelasan serta identitas tersendiri, Durkheim menyatakan behwa pokok bahasan sosiologi haruslah berupa studi atas fakta sosial. Fakta sosial terdiri dari struktur sosial, norma budaya, dan nilai yang berada di luar dan memaksa aktor. Hal yang penting dalam pemmisahan sosiologi dari filsafat adalah ide fakta sosial sebagai "sesuatu" dan dipelajari secara empiris. Artinya, bahwa fakta sosial mesti dipelajari dengan perolehan data dari luar pkiran kita melalui observasi dan eksperimen.

        Definisi Durkheim mengenai fakta sosial agar sosiologi bisa dibedakan dari psikologi:
a. fakta sosial adalah seluruh cara bertindak, baku maupun tidak, yang dapat berlaku pada diri
    individu sebagai sebuah paksaan dari luar.
b. fakta sosial adalah seluruh cara bertindak yang umum dipakai suatu masyarakat, dan pada saat
    yang sama keberadaannya terlepas dari menifestasi-manifestasi individual.

        Durkheim menyebutkan fakta sosial dengan istilah Latin sui generis, yang berarti "unik". Istilah ini digunakan untuk menjelaskan bahwa fakta sosial memiliki karakter unik yang tidak bisa direduksi menjadi sebatas kesadaran individual. Aturan legal, beban moral, dan kesepakatan sosial merupakan beberapa contoh fakta sosial yang dikemukakan oleh Durkheim. Dia juga menganggap bahasa sebagai contoh fakta sosial yang mudah dipahami.

        Durkheim membedakan dua tipe ranah fakta sosial material dan non material:

Fakta sosial material, aturan yang berada di luar individu dan memaksa mereka. Contoh : hukum dan perundang-undangan.

Fakta sosial non material, kekuatan moral yang lebih besar dan kuat yang sama-sama berada di luar individu dan memaksa mereka. Contoh : norma dan nilai atau budaya.

Empat jenis fakta sosial non material :
a. Moralitas, fakta sosial yang berada di luar individu, memaksa individu, dan bisa dijelaskan
   dengan fakta-fakta sosial lain.
b. Kesadaran kolektif, seluruh kepercayaan dan perasaan bersama orang kebanyakan dalam sebuah
    masyarakat akan membentuk suatu sistem yang tetep punya kehidupan sendiri.
c. Representasi kolektif, sesuatu yang berhubungan dengan simbol material, muncul dari interaksi
    sosial, dan hanya bisa dipelajari secara langsung.
d. Arus sosial, luapan semangat, amarah, dan rasa kasihan yang terbentuk dalam suatu kumpulan
    publik.



Karya-karya Emile Durkheim

- The Division of Labor in Society (1893)
- The Rules of Sociological Method (1895)
- Suicide (1897)
- The Elementary Forms of Religious Life (1912)



Daftar Pustaka
Ritzer, George & Douglas J. Goodman. 2004. Teori Sosiologi. Jakarta: Kreasi Wacana Offset

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini